Chanyeol baru saja membaca sebuah kontrak yang diterimanya ketika ayah mertuanya tiba dan memasuki pintu ruang kerjanya tanpa mengetuk pintu. Dia langsung berdiri dan menghampiri orang tua itu sambil membawa berkas yang telah disiapkan untuk memberikan laporan pada mertuanya itu
"Siang Papa."
Byun Jinki hanya mengangguk sekilas ketika Chanyeol membungkukkan badannya seperempat badan kemudian mengambil duduk di sofa single yang ada diruangan itu.
Chanyeol mengambil nafasnya dalam kemudian duduk di sofa yang lainnya lalu meletakkan berkas laporannya didepan Jinki.
"Bagaimana kabarnya?"
"Baik Papa, semuanya berjalan lancar sesuai rencana yang Papa buat."
"Bukan itu maksudku," Jinki menghembuskan nafasnya dan menatap menantunya dengan datar. "Bagaimana kabar putriku?"
Chanyeol mengerutkan dahi sebelum menjawab, "Baik Papa, setelah Baekhyun keluar dari rumah sakit perlahan dia bisa melakukan aktivitas yang riangan-ringan."
"Baguslah."
Chanyeol hanya menganggukkan kepalanya.
"Jaga dia dengan baik Chanyeol. Jika bukan dia yang meminta, aku takkan mengatakan hal ini padamu." Jinki membuka laporan Chanyeol. "Bersikaplah dengan baik."
"Baik Papa." Chanyeol tersenyum lebar dan Jinki hanya mengangguk sekilas ketika melihatnya.
Menjijikan.
*
Chanyeol menenggak birnya dengan sekali tandah membuat Kai yang duduk didepannya mengerutkan dahi kemudian menggelengkan kepalanya.
"Gue tuh udah ngerjain laporannya dengan rapi! Gue udah masukin data-data sebelumnya, terus apa yang bakal kita dapetin, tabel, presentasi, kurang apalagi coba? Sama kaya sebelum-sebelumnya dan dia gak masalah, terus sekarang kenapa dimasalahin?"
"Lu udah cek data tahun sebelumnya? Ada perbandingannya kaga sama yang sekarang, perkirannya? Ada kemajuannya? Kira-kira setengah tahun atau dalam satu tahun ada perubahan yang signifikan dari sebelumnya? Apa yang bakal lu dapetin dalam rentang waktu itu?" Tanya Kai yang langsung didengusin oleh Chanyeol.
"Gue baru tahu hal yang kaya gitu aja Kai. Maklumlah, gue kaga kuliah dan gue bener-bener buta soal yang kaya gitu. Seharusnya dia bisa maklumi lah."
"Nah, barangkali dia cuman mau ngasih tau kalo lu harus kaya gitu selanjutnya. Dunia bisnis kaga seperti yang lu bayangin. Bisa jadi cuman gara-gara masalah kecil semunya bisa hancur. Cobalah berfikir positif sama mertua lu, dia baik kok waktu gak sengaja gue ketemu dia."
"Karena lu sederajat sama dia." Chanyeol meminum birnya lagi.
Kai menggelengkan kepala, "Sampe kapan lu bakal berfikiran kaya gitu Chanyeol?" Dia minum birnya, "Gue rasa Byun Jinki bukan orang seperti itu."
"Terus apa kalau buka begitu? Dia selalu bersikap baik sama orang-orang sederajatnya, sedangkan sama gue?"
"Gue yakin bukan gara-gara itu."
"Terus?"
"Mungkin dia tau semuanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love
FanfictionMungkin itu adalah yang diinginkannya, namun Chanyeol tak pernah tak seyakin itu dalam hidupnya. Baekhyun pikir semuanya akan sama sesuai dengan pemikirannya.