Jinki menghela nafasnya mendengar apa yang dikatakan oleh istrnya itu.
"Byun Kibum!"
"Jangan memaksaku untuk perhatian padanya! Aku sudah tidak peduli lagi pada dia!"
"Bagaimanapun dia masih anakmu!"
Jinki langsung terdiam ketika tak mendengar suara istrinya itu. Dia tahu Kibum tidak menyukainya ketika dia meninggikan suaranya, namun istrinya itu tidak bisa seperti ini terus.
"Jadi kamu lebih memilih dia mati?"
"Itu lebih bagus." Jinki menahan nafasnya ketika dia mendengar istrinya berkata seperti itu, "Kamu juga berpikir seperti itukan?"
"..."
"Benar bukan?"
"..."
"Dia memang sudah sepantasnya mati dari dulu."
*
Baekhyun mengetuk pintu dihadapannya dan membukanya tanpa menunggu jawaban dari orang yang di dalamnya. Dia tersenyum lebar ketika matanya bertemu pandang dengan Chanyeol yang mengangkat kepalanya untuk menatapnya.
"Chanyeol!" Serunya.
Chanyeol terkejut dengan kehadiran Baekhyun, dia langsung berdiri dari kursinya dan menghampiri perempuan itu yang kini berjalan untuk duduk di sofa yang ada di ruangan itu setelah menutup pintu.
"Bae-Baekhyun? Ada apa? Kenapa datang kesini?"
"Aku lupa tak membawakanmu makan siang, jadi aku membawakannya kesini, ayo kita makan siang bersama." Katanya.
"A- ah ya, tunggu sebentar." Chanyeol berjalan kembali menuju meja kerjanya dan mengambil ponselnya. Dia membuka aplikasi pesannya dan mengirimkan pesan pada Hwae Seo agar tak mengunjunginya kali ini.
Chanyeol meletakkan ponselnya kembali diatas meja dan menghampiri Baekhyun yang kini sedang membuka bekal makan siang yang dia bawa.
"Seharusnya kamu tidak usah repot-repot membawakannya kesini, aku bisa membeli makan siang." katanya setelah dia duduk di sofa sebrag Baekhyun. "Lagian, kamu masih harus beristirahat."
Baekhyun tersenyum lebar dan menggelengkan kepalanya kecil, "Tidak apa, aku sudah sembuh kok, kamu tenang saja." katanya, "Ini sumpit dan sendoknya." Dia mengulurkan sumpit serta sendknya dan Chanyeol dengan senyuman tipisnya mengambil itu.
"Terimakasih." katanya.
"Sama-sama."
*
"Chanyeol!"
Chanyeol dan Baekhyun langsung menatp ke arah pintu ruangan itu yang dibuka secara tiba-tiba. Kai yang masuk ke dlam ruangan itu langsung menghentikan langkahnya saat melihat Baekhyun berada diruangan itu.
"Kenapa kamu berhenti disitu Kai?" Tanya seseorang dibelakangnya, "Cepat minggir, aku ingin masuk."
Kai terdorong lebih masuk ke dalam ruangan itu bagaikan patung yang di dorong dengan keras, hampir jatuh namun dia dapat menyimbangkan tubuhnya dengan baik.
"Santai dong Kyung." Renggutnya marah.
Orang yang dipanggilnya Kyung itu hanya memutar matanya kemudian menatap sekelilingnya dan matanya langsung tertuju pada Chanyeol dan Baekhyun.
"Hai Kyungsoo." Sapa Baekhyun dengan kaku ketika mata mereka saling bertemu.
Chanyeol menatap Baekhyun sekilas sebelum akhirnya menatap Kai dan Kyungsoo yang masih berdiri di tempatnya. "Duduklah." Katanya.
"Aku kesini hanya memberitahukan sesuatu tapi sepertinya nanti saja, lagian itu tidak terlalu penting."
Chanyeol mengerutkan dahinya kemudian menatap Kai dan lelaki yang ditatapnya itu hanya mengangkat bahunya. "Oh, oke." Balas Chanyeol pada akhirnya.
"Ayo kita pergi Kai."
"Secepat itu?" Tanya Kai tak percaya.
"Iya! Ayo cepat kita pergi!" Perintahnya, kemudian dia pergi terlebih dahulu.
Kai berdiri dengan bingung untuk beberapa saat, kemudian menatap Chanyeol dan Baekhyun, "Sorry gue ganggu kalian, silahkan lanjut makan siangnya, gue cabut dulu."
Baekhyun hanya menganggukkan kepalanya, ketika pintu ruang kerja Chanyeol telah ditututp baru dia menatap suaminya itu.
"Kyungsoo kenapa?"
Chanyeol yang sedang melanjutkan makan siangnya hanya mengangkat alisnya ketika mendengan pertanyaan Baekhyun. "Sudah jangan dipikirkan, lanjut makan siangnya, setelah itu kamu minum obatnya dan pulang, oke?"
"Eum!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love
FanfictionMungkin itu adalah yang diinginkannya, namun Chanyeol tak pernah tak seyakin itu dalam hidupnya. Baekhyun pikir semuanya akan sama sesuai dengan pemikirannya.