Dia tak terbiasa melihat lelaki itu berada di sampingnya.
Apalagi menungguinya seperti ini dan mengajaknya berbicara.
Park Chanyeol takkan pernah melakukan itu padanya.
Tidak akan pernah.
"Bagaimana pekerjaanmu? Apakah semuanya berjalan dengan baik?"
Chanyeol langsung diam setelah mendengar pertanyaan itu, lalu menjawab beberapa detik kemudian, "Baik."
"Hanya itu?"
"Ya, memangnya kamu ingin tahu sampai mana?"
Baekhyun menggeleng, dia sadar bahwa suasana Chanyeol telah berubah ketika dia bertanya seperti itu, "Apakah kamu kesulitan?"
"Sebenarnya, apa yang kamu ingin bicarakan, Baekhyun?" Chanyeol menyipitkan matanya tak suka.
"Aku hanya ingin tahu, apakah kamu kesulitan atau tidak? Apakah orang-orang disana membantumu atau tidak? Apakah kamu diperlakukan dengan baik atau tidak?" Jawabnya, "Karena aku, kamu terpaksa menggantikanku melakukan itu semua."
"Lalu menurutmu, bagaimana?" Tanya Chanyeol sinis dan Baekhyun hanya diam tak menanggapi pertanyaan Chanyeol. "Bisakah kita tak membicarakan pekerjaan ketika kita hanya berdua?" Baekhyun mengerjapkan matanya tak mengerti, karena hanya hal itu yang bisa membuat mereka berbicara. Chanyeol menghembuskan nafasnya lalu melanjutkan perkataannya, "Bisakah kita berbicara seperti pasangan pada umunya? Seperti, gimana harimu? Apa saja yang terjadi hari ini? Apa yang sedang kamu rasakan? Atau berbicara tentang anjingmu itu yang terpaksa di jual kembali? Restoran yang enak dimana?"
"Tapi-"
"Apa?"
"Apakah kita bisa disebut pasangan?"
Chanyeol diam tak menjawab pertanyaan Baekhyun.
*
"Biar saya saja Bi yang mendorongnya." Kata Chanyeol ketika mereka telah sampai di rumah.
Baekhyun yang telah duduk di kursi rodanya tersenyum tipis dan meraih tangan Chanyeol yang akan mengambil alih, membuat lelaki itu menatapnya dengan mata terkejut namun tersenyum lembut kemudian. "Biarkan bibi saja."
"Sungguh?" Tanya Chanyeol, kemudian ia kembali ke posisinya semula yang berada di samping perempuan itu.
Baekhyun mengangguk dan menggenggam tangan Chanyeol dengan erat. "Ayo kita masuk."
*
Chanyeol menutup pintu kamar mereka, kemudian mendorong kursi roda Baekhyun mendekati tempat tidur. "Kita ganti baju dulu yuk, baru tidur." Katanya, dia memutari kursi roda Baekhyun kemudian meletakkan tangannya pada lipatan lutut serta pinggang perempuan itu, lalu membopongnya perlahan ke tempat tidur. "Tunggu sebentar ya."
Baekhyun mengangguk dan Chanyeol bergegas menuju lemari pakaian mereka dan mengambil gaun tidur berwarna baby pink milik perempuan itu.
"Ingin pakai yang ini?" Tanyanya. Baekhyun mengangguk, kemudian Chanyeol menutup pintu lemari pakaian mereka dan meletakkan pakaian itu di samping Baekhyun. "Aku akan panggil bibi untuk membantumu."
Baekhyun langsung menahan tangan Chanyeol, membuat lelaki itu menatapnya dengan penuh tanya, "Aku bisa pakai sendiri, biarkan bibi beristirahat."
"Tapi bagaimana dengan selang oksigenmu?"
Baekhyun tersenyum, "Kalau begitu, bisakah kamu membantuku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love
FanfictionMungkin itu adalah yang diinginkannya, namun Chanyeol tak pernah tak seyakin itu dalam hidupnya. Baekhyun pikir semuanya akan sama sesuai dengan pemikirannya.