"Sepertinya dia hanya kelelahan saja." Dokter Kim tersenyum dan menatap Chanyeol yang berdiri di sebrang tempat tidur dimana Baekhyun berada. "Jangan lupa untuk mengingatkan selalu nona Byun untuk meminum obatnya."
"Terimakasih dokter."
"Sama-sama, saya akan menuliskan resep obatnya lagi, karena saya pikir obatnya perlahan sudah membangun sistem kekebalan dalam tubuh nona Byun."
Chanyeol hanya mengangguk menanggapinya tanpa melepaskan pandangan dari Baekhyun yang tidur dengan lelap.
"Ini resep obatnya."
Chanyeol melirik dokter Kim kemudian mengambil resep obatnya.
"Semoga cepat sembuh, saya harus nona Byun akan baik-baik saja ke depannya."
"Terimakasih dokter." Chanyeol tersenyum kecil.
"Sama-sama." Dokter Kim membereskan barang-barangnya kemudian keluar dari kamar itu diikuti oleh Chanyeol.
"Jika begitu, saya pamit terlebih dahulu, jika ada masalah apapun, anda bisa menghubungi saya kembali."
Chanyeol membungkukkan badannya kecil dan mengucapkan selamat tinggal hingga akhirnya mobil dokter Kim pergi dari villa mereka.
Dia kembali masuk kedalam villa dan mengecek keadaan perempuan itu.
Baekhyun masih menutup kedua matanya kembali setelah sempat bangun sebentar dengan tangan kanan yang dipasang infusan. Dia terdiam sesaat sebelum menutup pintu kamar mereka dan menghampiri perempuan itu.
"Baek?" Panggilnya, "Aku akan membuatkan bubur untukmu, setelah itu minum obatmu, oke?"
"..."
Chanyeol duduk disamping perempuan itu dan menggenggam tangannya.
"Aku akan segera kembali."
*
Chanyeol mencuci berasnya kemudian memasaknya hingga menjadi bubur dengan beberapa sayuran kecil dan telur. Dia mengaduk buburnya perlahan ketika bubur itu hampir matang kemudian menyiapkan mangkuk dan minuman di atas baki.
Dia mematikan api kompornya ketika bubur itu sudah matang, kemudian memindahkannya kedalam mangkuk. Dia mengambil sendok dan menyimpannya disamping mangkuk itu kemudian pergi kelantai atas, dimana kamar mereka berada.
"Baek, bangunlah, kita makan dulu."
Chanyeol menaruh nampan itu di buffet samping tempat tidur dan menatap Baekhyun yang masih menutup matanya. Dia tersenyum tipis kemudian menyentuh pipi perempuan itu dan mengusapnya lembut. "Baek." Panggilnya sekali lagi.
Baekhyun membuka matanya perlahan kemudian tersenyum tipis ketika menemukan Chanyeol yang pertama kali dia lihat.
"Hai." Katanya.
Chanyeol tersenyum kemudian mengambil mangkuk bubur yang dia buat. "Kita makan dulu yuk, baru minum obat."
Baekhyun menggeleng dengan lemah sebagai jawaban.
"Hanya sedikit saja." Bujuknya lagi, namun Baekhyun tetap tidak mau untuk makan.
"Hanya 3 sendok saja, setelah itu minum obat, oke?"
"..."
"Baek."
"Enggak." Jawab Baekhyun lemah, dia menutup matanya kembali cukup lama sebelum membukanya lagi dan menatap Chanyeol dengan sendu.
"Makan ya?" Bujuknya lagi.
Baekhyun hanya menjawab dengan menutup matanya kembali dan Chanyeol menghela nafasnya.
"Bukankah sangat sakit?" Tanyanya. "Minum obat ya?"
Baekhyun tak menjawabnya dan Chanyeol kira perempuan itu sudah tidur.
"Apa yang sebenarnya kamu inginkan Baek? Bukankah kamu ingin sembuh dan selalu bersamaku?"
Baekhyun membuka matanya dan menatap Chanyeol cukup lama sebelum akhirnya tersenyum kemudian berkata, "Benarkah?"
"Jika itu tidak benar, lalu kenapa kamu bertahan selama ini? Kenapa kamu tetap hidup meskipun telah berulang kali hampir mati? Kenapa kamu tidak menyerah saja?"
"..."
"..."
*
"Karena aku tak ingin kamu menyesali semuanya." Baekhyun tersenyum tipis kemudian melanjutkan perkataannya dengan lemah, "Karena aku tak ingin kamu menyalahkan dirimu sendiri nantinya."
![](https://img.wattpad.com/cover/111757097-288-k749593.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love
FanfictionMungkin itu adalah yang diinginkannya, namun Chanyeol tak pernah tak seyakin itu dalam hidupnya. Baekhyun pikir semuanya akan sama sesuai dengan pemikirannya.