Ketika itu, Kibum sedang membaca novel yang tak sengaja dia temukan di salah satu lemari milik suaminya di sofa ruang tengah saat Baekhyun kembali ke rumah itu. Dia mengangkat kepalamya saat mendengar suara langkah kaki yang mendekatinya dan saat itu mereka bertemu pandang.
Baekhyun yang melihat Kibum berada di rumahnya terkejut lalu menghentikan langkahnya ketika mereka bertemu pandang dan dengan terbata-bata dia berkata, "I-ibu."
Kibum menyipitkan matanya dan dahinya berkerut tidak suka ketika mendengarnya, "jaga tingkah lakumu."
Baekhyun langsung gelagapan ketika mendengarnya, dia menatap sekitarnya dengan panik kemudian membungkukkan badannya, "maafkan aku." Katanya.
Kibum berdecak sebal lalu melanjutkan bacaannya kembali.
Bibi Uhm yang sedang di dapur dan mendengar suara Baekhyun langsung menghentikan kegiatan cuci piringnya dan berlari menghampiri nonanya.
"Nona!"
Baekhyun tersenyum lebar dan sesaat dia lupa dengan kehadiran ibunya itu, dia memeluk Bibi Uhm yang memeluknya terlebih dahulu dengan erat lalu berkata, "Bibi."
"Nona kembali, akhirnya nona pulang."
Baekhyun tertawa kecil, "tentu saja bi, aku pasti kembali dan pulang ke sini."
Chanyeol yang sedang keluar dari kamarnya langsung berjalan dengan cepat menuju arah tangga ketika mendengar suara Bibi Uhm dan Baekhyun yang sedang berbicara. "Baekhyun!" Panggilnya ketika dia melihat perempuan itu.
Bibi Uhm melepaskan pelukannya dan menatap Chanyeol dengan senyumana lebar. "Tuan benar, nona kembali."
Chanyeol hanya tersenyum tipis dan turun dari tangga lalu menghampiri perempuan itu. "Sudah pergi-pergiannya?"
"Eum." Baekhyun tersenyum lebar. "Sudah! Aku takkan kemana-mana lagi setelah ini."
Chanyeol menghela napasnya, "bagus." Dia mengerjapkan matanya lalu menatap ke arah Kibum yang masih sibuk membaca buku kemudian menatap ke ruang kerja dimana Jinki sedang berada. "Papa disini, temuilah dia dan berbicara sebentar."
Baekhyun menatap Bibi Uhm dengan ragu dan mata mereka bertemu. Bibi Uhm menatapnya dengan senyuman lebar untuk meyakinkannya dan Baekhyun hanya menyendukan matanya. Dia menatap Chanyeol dan tersenyum tipis, "Eum."
Bibi Uhm memegang tangan Baekhyun dengan erat, "semuanya akan baik-baik saja, nona."
"Aku tahu bi, terimakasih."
*
Jinki mengangkat kepalanya setelah dia menjawab ketukan dari pintu ruang kerjanya, dia tersenyum lebar ketika melihat Baekhyun yang masuk ke dalam ruangannya.
"Selamat malam Papa." Baekhyun membungkukkan badannya dengan sopan dan tersenyum tipis ketika matanya bertemu pandang dengan Jinki.
"Baekhyun, akhirnya kamu pulang." Katanya.
"Maaf telah menyusahkanmu."
Jinki mengerjapkan matanya ketika mendengar kata itu lalu tersenyum tipis. "Duduklah, ada yang ingin aku bicarakan denganmu."
"Baik." Baekhyun berjalan menuju salah satu sofa dan berdiri disampingnya, dia dengan sopan menunggu Jinki untuk duduk terlebih dahulu kemudian dirinya.
"Bagaimana kabarmu?"
"Baik Papa."
Jinki mengangguk lalu diam sambil menatap Baekhyun yang menundukkan kepalanya.
"Apakah ada masalah Baek?"
"Tidak ada Papa."
"Apakah semuanya baik-baik saja?"
"Baik Papa."
"Apakah Chanyeol memperlakukanmu dengan baik?"
"Ya Papa."
Jinki menghela napasnya. "Bisakah kita berbicara dengan normal Baek?"
Baekhyun mengerutkan dahinya - tak mengerti, namun dia menjawabnya, "Baik Papa."
Lagi, Jinki menghela napasnya, "Aku akan bertanya pada intinya langsung kalau begitu." Jinki menegaskan suaranya, "Aku telah bertanya pada Chanyeol tentang alasan kenapa kalian memutuskan bercerai dan dia mengatakan bahwa dia tak pernah berpikiran untuk bercerai denganmu," Baekhyun mengerjapkan matanya beberapa kali dengan cepat, "jadi, apa alasanmu memutuskan untuk bercerai dengannya, Baekhyun?"
"Tidak ada Papa." Jawab Baekhyun dengan cepat, "saya tidak punya alasan apapun untuk bercerai dengan Chanyeol."
"Lalu apa maksudmu?" Jinki menyipitkan matanya, "setelah memaksanya menikah denganmu, apa maksudmu bercerai dengannya?"
"Tidak ada Papa."
"Jangan main-main dengan pernikahan Baek!" Jinki mengeratkan rahangnya, "Dalam keluarga kita tidak ada hal yang seperti itu! Perceraian tidak akan pernah ada di dalam keluarga kita Baek!"
"Saya mengerti Papa."
"Batalkan proses perceraianmu dengan Chanyeol, apapun yang terjadi, aku tak ingin mendengar hal seperti ini kembali."
"Baik Papa."
Jinki tersenyum tipis mendengar jawaban Baekhyin, "Baekhyun-ah," panggilnya. Baekhyun menegakkan kepalanya dan menatap datar Jinki, "Apapun yang terjadi, bicarakan baik-baik dengan Chanyeol, mengerti?"
Baekhyun mengangguk, "Baik Papa."
Jinki tersenyum lebar, "ja, kembalilah ke kamarmu dan istirahatlah."
"Baik Papa." Baekhyun berdiri dan dengan sopan dia pamit meninggalkan tempat itu. "Selamat malam Papa."
"Selamat malam Baekhyun."
*
Chanyeol mengalihkan pandangannya ketika Baekhyun masuk kedalam kamar mereka. Dia tersenyum miring kemudian menutup berkas yang sedang dibacanya dan meletakkannya di atas meja yang disamping tempat tidur.
"Sudah lama tidak bertemu denganmu Baek."
Baekhyun tersenyum tipis dan menghampiri lemari pakaian mereka. "Eum, senang dapat melihatmu lagi Chanyeol." Dia mengambil pakaian tidurnya kemudian menatap Chanyeol.
Chanyeol melipat tangannya di depan dada, "Bagaimana?"
"Aku akan membatalkan peceraianya."
Chanyeol mengerutkan dahinya ketika mendengar itu, "Baguslah." Katanya.
Baekhyun mengangguk dan hanya tersenyum tipis, "maaf," Chanyeol tersenyum miring, "Sepertinya, ini akan sangat lama."
"Bukan masalah, aku dapat menahannya lagi."
Baekhyun tersenyum lebar, "Bertahanlah untuk beberapa bulan lagi, aku pastikan semuanya berakhir saat itu."
"Cepatlah."
"Aku mengerti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love
FanfictionMungkin itu adalah yang diinginkannya, namun Chanyeol tak pernah tak seyakin itu dalam hidupnya. Baekhyun pikir semuanya akan sama sesuai dengan pemikirannya.