empat: silahkan cari cara

355 55 16
                                    

"Lelaki gila!" jerit Naeun setelah keluar dari studio. Ia menoleh ke belakang di mana pintu sudah tertutup. "Tapi..apa itu benar-benar Sehun?" gumamnya.

Ia pun mulai melangkah kembali menuju lift. "Aissh kenapa Namjoo tidak menceritakannya padaku? Ia bahkan tidak menyinggung apapun soal Sehun." gumamnya lagi.

Naeun memegang dadanya dan merasakan degup jantungnya berdebar kencang. Sudah empat tahun sejak terakhir kali ia melihat Sehun dan lelaki itu masih bisa berhasil membuat degup jantungnya tak karuan. Entah karena ia sangat acuh terhadap para lelaki selama ini atau karena ia masih menyukai Sehun selama ini. Cinta pertama tidak pernah mudah bukan?

"Kenapa aku harus bertemu dengan Sehun lagi? Apa karena aku tidak pernah sempat mengatakan perasaanku?" gumam Naeun lagi saat ia tiba di depan lift.

"Jadi kau menyukai Sehun."

Naeun langsung membalikkan tubuh dan terkejut setengah mati melihat siapa yang berdiri disana. "Kau! Bukankah tidak sopan mendengar pembicaraan orang lain?" sentaknya kesal sekaligus malu. Ia baru sadar lelaki di hadapannya sangat tinggi hingga ia harus mendongak.

"Pertama, itu tidak bisa dikatakan pembicaraan karena kau tidak berbicara dengan siapapun. Kedua, jika kau tidak ingin ada yang mendengarnya, kau seharusnya hanya mengakatan itu di dalam hati." jawab lelaki itu. "Ah, aku lupa kau tidak punya hati." lanjutnya.

Naeun berdecak kesal. "Dengar ini Danru, sebaiknya kau tidak ikut campur dengan urusanku. Jangan jadi lelaki bermulut lebar."

"Pertama, namaku Chanyeol, gadis aneh. Kedua, aku tidak melakukan apapun yang mencampuri urusanmu." jawab Chanyeol lagi datar. Wajahnya tidak memancarkan ekspresi apapun. Sulit bagi Naeun menebak apa yang ada dipikiran lelaki itu.

Naeun menyerah setelah beberapa detik menebak apa yang ada dipikiran Chanyeol. "Aku tidak peduli apa yang kau pikirkan. Tapi aku minta kau lupakan segala yang kau dengar tadi. Mengerti?" tegas Naeun dengan tatapan langsung ke mata Chanyeol.

"Kau merasa cukup penting untuk kupikirkan?" Chanyeol tertawa sinis lalu melangkah masuk ke dalam lift yang baru saja terbuka.

Naeun ikut masuk ke dalam lift lalu menekan angka empat. Lagi-lagi hanya ada mereka berdua di dalam lift. Telapak tangan Naeun sudah basah karena keringat. Ia sangat malu dan khawatirm Ia tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa dirinya khawatir bahwa lelaki bernama Chanyeol ini akan mengatakan hal yang ia tak ingin Sehun ketahui.

"Kau benar-benar bekerja disini?"

Apa lelaki ini baru saja mengajak Naeun berbicara?

Naeun menoleh ke belakang. "Bukan urusanmu." jawabnya lalu kembali menatap pintu lift.

"Jika iya maka aku harus mencari cara untuk menghindarimu sebisa mungkin." lanjut Chanyeol.

Lihat? Lelaki ini terus mengajaknya bertengkar. Setiap kata yang dilontarkan olehnya berhasil membuat Naeun naik darah. Ia bukan tipe orang yang selalu mengajak debat orang-orang disekitarnya. Tetapi di sebelah lelaki ini rasanya Naeun selalu ingin meledak-ledak.

"Silahkan cari cara." Naeun mengakhiri pembicaraan bertepatan dengan pintu lift yang terbuka. Gadis itu pun keluar dari lift.

---

Chanyeol melihat layar kecil di sebelah pintu lift ketika gadis di hadapannya keluar. Lantai empat. Seingatnya terakhir kali ia bertemu gadis itu pun ia turun disini. Apa berarti gadis itu benar-benar bekerja disini? Mimpi buruk apalagi ini?

Ting.

Pintu lift kembali terbuka membuat Chanyeol berhenti memikirkan gadis yang ia tahu bernama Naeun itu. Ia pun melangkah keluar dan melangkah menuju ruang produksi lagu.

ReplayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang