tiga puluh tujuh: menghindar

219 47 10
                                    

Hari sudah gelap dan Chanyeol masih belum berhasil menghubungi Naeun. Lelaki itu nyaris kembali kabur dari lokasi syutingnya karena khawatir sesuatu yang buruk terjadi pada gadis itu. Namun kali ini ia bisa menahan diri. Ia baru saja mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Ia tidak mungkin melakukan kesalahan lain di hari yang sama.

Chanyeol baru saja masuk ke dalam mobil ketika sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya.

From: Naeun-ah
Aku baru selesai bekerja dan akan makan malam dengan ibuku. Kurasa kita tidak bisa bertemu hari ini.

Chanyeol sedikit menghembuskan nafas lega membaca pesan singkat itu. Hanya sedikit karena ia tidak bisa menemui gadis itu sekarang. Padahal ia baru saja berencana akan pergi ke rumah Naeun. Namun ia segera mengurungkan niatnya.

"Apa kau akan pergi ke tempat lain sebelum pulang?" tanya Seoguk yang duduk di balik kemudi.

Chanyeol menggelengkan kepala. "Tidak." jawabnya.

Seoguk pun mengangguk dan membawa kendaraan itu menuju dorm exo. Chanyeol pun langsung turun tanpa mengatakan apa-apa lagi setelah tiba. Ia hanya merasa sangat lelah hari ini. Mungkin karena ia belum mendengar suara Naeun maka energinya tidak terisi ulang seperti biasanya. Gadis itu benar-benar memiliki pengaruh besar bagi Chanyeol.

"Hyung, apa kau sudah mendengar tentang ini?" tanya Kai ketika Chanyeol tiba di kamar dan langsung naik ke tempat tidur.

Chanyeol menoleh ke arah Kai yang duduk di tempat tidur bagian atas. "Apa?"

"Respon terhadap perilisan album kita sangat baik. Kurasa promosi yang kita lakukan sejauh ini berjalan lancar." jawab Kai seraya menunjukkan layar ponselnya yang berisi berbagai judul artikel mengenai perilisan album mereka yang akan datang.

"Syukurlah." jawab Chanyeol tak acuh. "Kita sudah bekerja sangat keras belakangan ini." lanjutnya.

Kai turun dari tempat tidurnya menuju tempat tidur Chanyeol. "Kurasa kita akan segera melakukan tour." ucap lelaki itu.

"Jangan bercanda. Kita bahkan belum benar-benar merilis album." Chanyeol mengeluarkan ponselnya, berharap akan segera ada panggilan masuk.

"Aku serius." lanjut Kai. "Aku mendengar para kru membicarakan masalah ini."

Kini Chanyeol menoleh ke arah teman sekamarnya itu. "Apa kau menguping pembicaraan orang lain lagi? Kau harus menghilangkan kebiasaan itu." tegur lelaki itu.

"Aku hanya tidak sengaja mendengarnya." Kai membela dirinya sendiri.

Chanyeol mendorong lelaki itu untuk menjauh. "Berhenti membicarakan hal-hal yang tidak pasti dan segera pergi tidur." perintahnya.

Kai merengut kesal karena terus diacuhkan. "Sebelum kau tidur jauhkan ponselmu dari tempat tidur. Seseorang mengatakan hal itu padaku." ledeknya sebelum kembali naik ke tempat tidur.

Chanyeol melempar bantal pada lelaki yang kini terbahak-bahak di atas tempat tidurnya. Ia tidak kesal karena Kai meledeknya. Ia hanya cemburu karena Naeun mengatakan itu pada Kai, bukan kepada dirinya.

---

Naeun menaruh ponselnya setelah mengirim pesan singkat kepada Chanyeol. Gadis itu menghembuskan nafas panjang. Apa tidak masalah ia hanya menghindari Chanyeol seperti ini? Atau lebih baik ia membicarakan masalah ini dengan lelaki itu? Rasanya masalah tidak berhenti datang sejak pertama kali mereka bertemu. Naeun tidak yakin apa yang terbaik untuk mereka.

"Aku benar-benar minta maaf atas apa yang terjadi."

Naeun mendongak menatap wanita yang sejak tadi duduk di hadapannya. "Itu bukan masalah besar." jawab Naeun lalu tersenyum.

ReplayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang