Hari ini Naeun berencana kembali pergi bekerja. Rasanya ia tidak bertanggung jawab jika meninggalkan pekerjaannya begitu saja. Hal itu tidak hanya mengenai dirinya tapi juga mengenai orang banyak. Maka pagi itu Naeun sudah bersiap untuk kembali pergi menuju tempat kerja yang kini tidak ia sukai. Ia hanya tidak suka pada fakta bahwa ia bekerja di dunia hiburan. Seharusnya sejak awal ia hanya menurut pada perkataan orang tuanya.
Rencana Naeun pagi itu untuk pergi bekerja sepertinya tertunda ketika ia melihat Chanyeol berdiri di depan pagar rumahnya. "Apa yang kau lakukan disini?" tanya Naeun lalu pandangannya turun pada kaki lelaki itu yang masih dalam lilitan perban. Kali ini Naeun sangat yakin bahwa lelaki di hadapannya ini sudah gila.
"Membuat Suho kesal karena menghilang dari rumah sakit juga mencuri mobil miliknya." jawab Chanyeol lalu tersenyum lebar, membuat Naeun ingin melempar sepatu ke arahnya.
"Untuk apa?" tanya Naeun. Ia sangat heran apa yang membuat lelaki itu nekat melarikan diri dengan kondisi kaki seperti itu.
Chanyeol menunjukkan sebuah foto dari ponselnya. "Laut. Aku ingin ke laut." jawabnya seperti anak kecil yang menginginkan satu cup es krim di musim panas. Tapi Chanyeol bukanlah anak kecil dan ini bukanlah musim panas.
"Lalu bagaimana caramu kesana dengan kaki seperti itu?" Naeun nyaris benar-benar menendang kaki Chanyeol yang terluka.
Lelaki itu mengeluarkan kunci mobil dari sakunya lalu menaruhnya di atas tangan Naeun. "Denganmu." lanjut lelaki itu datar.
Kedua alis Naeun terangkat begitu kunci mobil sudah berada di tangannya. "Tidak, aku harus bekerja. Jika kau ingin pergi pergilah sendiri." Ia mengembalikan kunci itu ke tangan Chanyeol.
"Aku tidak bisa pergi sendiri dengan kaki seperti ini." Chanyeol merujuk.
Naeun menatap lelaki itu dengan kesal. "Lalu bagaimana caramu datang kesini?"
"Aku memanggil supir." jawab Chanyeol.
"Kalau begitu panggil supir lagi."
"Jarang sekali aku mendapat hari libur. Jika hari ini aku terbebas dari pekerjaan karena harus berada di rumah sakit, aku memilih untuk menghabiskan waktu di tempat lain." kali ini nada suara Chanyeol kembali normal dan serius. "Bersamamu." lanjut lelaki itu.
Naeun kalah lagi dengan egonya. Hal itu terbukti dengan berakhirnya ia duduk di balik kemudi dan Chanyeol yang dengan wajah berseri-seri duduk di kursi penumpang. Baru saja Naeun memikirkan tentang tanggung jawab terhadap pekerjaannya dan sekarang ia melanggar perkataannya sendiri. Semuanya karena lelaki bernama Park Chan Yeol yang kini tak henti memandanginya.
"Kau harus berhenti memandangiku." ucap Naeun tanpa menoleh.
Chanyeol masih tersenyum sambil terus memandangi Naeun yang memegang kemudi. "Duduk di kursi ini ternyata lebih nyaman. Aku bisa memandangimu sepuasnya. Apa kau juga sering melakukan ini?" gumam lelaki itu tanpa menghiraukan permintaan Naeun.
"Berhenti melakukan itu sebelum kau membuat kita kecelakaan." Naeun mendorong wajah Chanyeol agar menoleh ke arah lain dengan tangannya yang bebas.
Namun Chanyeol tidak menghiraukan Naeun. Pandangannya terus mengawasi setiap lekuk wajah gadis itu. Ia pikir mereka baru bertemu tadi malam, namun rasanya seperti sudah sangat lama ketika terakhir kali ia melihat Naeun. Mungkin sebenarnya ia hanya rindu.
Naeun menghentikan mobil yang mereka tumpangi di sebuah dermaga yang menghadap langsung ke arah laut lepas. Tempat itu sangat sepi mengingat musim dingin bukanlah waktu yang tepat untuk mengunjungi pantai. Tempat berpasir itu lebih sering dikunjungi ketika musim panas datang. Ia sendiri heran mengapa Chanyeol ingin pergi ke pantai ketika udara bisa membuat jari-jari membeku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Replay
FanfictionSon Na Eun, seorang gadis yang selalu jauh dari dunia hiburan kini harus bekerja di salah satu perusahaan agensi terbesar di Korea Selatan. Hari-harinya tidak mudah sejak hari pertama ia bekerja di perusahaan tersebut dan semakin buruk setelah dirin...