"Harus berapa kali kukatakan padamu?" tanya Baekhyun dengan sedikit gertakan karena lelaki bertubuh tinggi di depannya tidak kunjung percaya akan perkataannya.
Chanyeol melambaikan tangannya di udara. "Aku akan percaya jika kau mengatakan bahwa bertemu dengan Han Jan Mi di sebuah restoran. Tapi disini?" tanya Chanyeol masih tidak percaya.
"Kau hanya iri karena aku bertemu dengannya sedangkan kau tidak." keluh Baekhyun. Bahkan ia tidak sesering itu berbohong, kenapa temannya yang satu ini tidak percaya?
"Lalu untuk apa ia kemari?"
"Kurasa untuk bertemu direktur. Kudengar mereka teman lama." ucap Sehun yang baru saja tiba. "Kalian sedang membicarakan wanita tua yang digila-gilakan oleh Chanyeol 'kan?"
Mata Baekhyun bersinar penuh kemenangan. "Kau juga bertemu dengannya 'kan?"
Sehun mengangguk. "Kemarin aku bertemu dengannya saat bersama dengan Naeun."
Chanyeol segera menoleh ke arah lelaki itu. "Naeun? Kenapa kau bisa bersama dengannya?" tanya Chanyeol yang mengundang tatapan heran kedua temannya.
"Kami bertemu di lift." jawab Sehun ringan.
"Tapi kau tidak pernah menggunakan lift utama." sahut Chanyeol.
Sehun mengangkat kedua bahunya. "Memang tidak."
"Berarti dia--"
"Apa sekarang idolamu sudah berubah?" potong Baekhyun. "Sepertinya kau lebih tertarik pada alasan kenapa Sehun bisa bersama dengan Naeun dibandingkan kenapa Sehun bisa bertemu dengan Han Jan Mi?"
"Bukan begitu--"
"Ada apa dengan Chanyeol kita?" goda Baekhyun lalu menoel lengan Chanyeol dengan jarinya.
Chanyeol menepis lengan Baekhyun dengan kesal. "Menjauh dariku."
"Apa sekarang kau sudah tidak membencinya lagi? Atau memang sejak awal kau menyukainya?" Baekhyun tidak berhenti menggoda temannya itu.
"Aku tidak pernah berkata aku membencinya." jawab Chanyeol terburu-buru.
"Lalu kau menyukainya?" Baekhyun tertawa melihat Chanyeol yang menjadi salah tingkah.
"Itu tidak mungkin." sahut Sehun yang sedari tadi hanya diam. "Benarkan?" Ia menoleh ke arah Chanyeol.
Chanyeol terdiam. Ia tampak ragu sebelum akhirnya menjawab, "Tentu saja."
---
Terlalu banyak pekerjaan pagi ini sampai Naeun tidak sadar jika jam makan siang sudah tiba. Ia melihat sekeliling dan mendapati para rekan kerjanya sudah pergi keluar untuk mencari makanan. Namun Hayoung masih setia duduk di meja kerjanya menunggu Naeun menyelesaikan pekerjaan.
"Kau sudah selesai sekarang? Bagaimana kalau kita mencari makan di luar? Sudah lama aku tidak makan makanan di luar kafetaria." ajak Hayoung seraya melangkah mendekat ke meja Naeun.
Naeun merapikan berkas-berkas di hadapannya seraya mengangguk. "Tentu. Kurasa juga sudah lama sejak terakhir aku makan di restoran." jawab Naeun. Sebenarnya ia sangat jarang makan belakangan ini.
"Kau ingin makan apa?" tanya Hayoung terlihat bersemangat.
Naeun berdiri lalu menggantungkan tasnya di bahu. "Ayam goreng?"
"Apa hanya itu?" tanya Hayoung, kini gadis itu sedikit heran. Apa tidak ada permintaan lain selain ayam goreng?
Namun melihat Naeun yang mengangguk dengan polos, Hayoung akhirnya tersenyum. "Baiklah, ayo kita beli beberapa ayam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Replay
FanfictionSon Na Eun, seorang gadis yang selalu jauh dari dunia hiburan kini harus bekerja di salah satu perusahaan agensi terbesar di Korea Selatan. Hari-harinya tidak mudah sejak hari pertama ia bekerja di perusahaan tersebut dan semakin buruk setelah dirin...