tiga belas: kenapa?

312 57 15
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang ketika exo baru saja menyelesaikan latihan vokal mereka. Semua anggota langsung menyebar ke berbagai tempat untuk menikmati waktu istirahat mereka. Sebagian dari mereka memutuskan meninggalkan studio menuju ruang santai. Yang tersisa dalam studio musik itu hanya Baekhyun dan Kai yang sibuk bermain game serta Chanyeol yang hanya duduk diam di balik piano.

Lelaki itu tampak resah. Ia tengah menimbang-nimbang apa sebaiknya ia bertanya atau tidak. "Apa kau tidak memesan kopi?" tanya Chanyeol setelah tidak bisa lagi menahan rasa ingin tahunya.

Baekhyun dan Kai terlalu asik dengan video game di tangan mereka masing-masing untuk mendengarkan pertanyaan sepele Chanyeol.

"Hei, aku bicara padamu." ujar Chanyeol lagi dengan sedikit menaikkan nada suaranya.

"Kau tidak boleh melakukan itu!" teriak Baekhyun tidak terima Kai berlaku curang kepadanya.

Kai hanya tertawa licik melihat kemenangan di depan mata. "Beginilah cara bermain game, hyung." Ia tertawa.

Chanyeol menggertak kesal karena omongannya tidak dihiraukan sama sekali. Ia berdiri dari tempatnya dan melangkah mendekati dua orang yang sejak tadi mengacuhkannya. "Aku bertanya apakah kau tidak memesan kopi?" tanya Chanyeol begitu tiba di hadapan keduanya.

"Apa? Aku tidak bisa mendengarmu." jawab Baekhyun tak acuh dengan pandangan terpaku pada layar ponselnya.

Chanyeol frustasi melihat tanggapan temannya itu. "Tidak, lupakan." jawab lelaki itu pada akhirnya. Pandangannya kini beralih kepada Kai yang tampak berseri-seri penuh kemenangan. "Seharusnya aku tidak mengambilkan tabletmu semalam." Ia menepis tangan Kai hingga ponsel lelaki itu jatuh ke lantai lalu pergi meninggalkan studio.

"Hei!" Kai menggerutu kesal karena ponselnya terjatuh di atas karpet padahal kemenangan sudah menantinya. Lelaki itu menendang-nendang ke udara layaknya anak kecil lalu menoleh ke arah lelaki di sebelahnya yang kini tengah tertawa. "Kau tidak benar-benar tidak mendengarnya 'kan? Jika kau tidak berperilaku menyebalkan aku sudah menang tadi." gerutunya.

Baekhyun menurunkan ponselnya lalu melirik pintu keluar studio. "Jika ia ingin bertemu seseorang, ia harus melakukannya sendiri." Ia tersenyum.

---

"Mau makan siang bersama?

"Hei, ayo makan siang bersama.

"Kau sudah makan? Bagaimana jika makan siang denganku?

"Ah ini membuatku frustasi." Chanyeol menggaruk-garuk kepalanya. Gadis itu benar-benar berhasil membuat Chanyeol frustasi. Kenapa mengajak gadis itu makan siang saja Chanyeol harus memikirkannya berulang kali? Padahal ia hanya ingin membayar hutang jam makan siang gadis itu.

"Apa yang kau lakukan di depan lift?"

Chanyeol menoleh dan mendapati Sehun berdiri menghadapnya. "Aku mau turu--ah tidak, naik?" jawab Chanyeol ragu.

"Lalu kenapa kau tidak menekan tombolnya?" tanya Sehun heran. Lelaki di depannya tampak jelas sedang kebingungan.

Chanyeol melirik tombol lift yang masih mati. "Kau sendiri mau kemana?" Ia mengalihkan pertanyaan.

Sehun menekan tombol lift lalu memasukan tangan ke dalam saku celana. "Makan siang." jawab lelaki itu.

"Dengan siapa?"

"Kau tidak perlu tahu dan aku tidak berniat mengajakmu."

Chanyeol berdecak kesal mendengar jawaban Sehun. "Iya, iya. Lakukan sesukamu." ujar lelaki itu.

ReplayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang