Naeun melangkah keluar dari ruang berukuran tiga kali tiga meter itu dengan senyum yang tertahan. Ketika ia sudah beberapa langkah lebih jauh dari pintu, ia melompat kegirangan dan tersenyum lebar nyaris tertawa. Ia diterima! Kini ia adalah salah seorang pegawai di bagian pemasaran SN Entertainment! Tunggu, itu bukan hal yang benar-benar bagus. Ibunya akan menjerit jika tahu Naeun bekerja di perusahaan hiburan ini. Ia berhenti melompat juga senyum di wajahnya kembali pudar.
"Ini berita baik dan tidak baik di saat yang bersamaan." Ia mendesah berat.
Sudah enam bulan sejak kelulusannya dari salah satu universitas di Seoul. Artinya, sudah enam bulan juga ia mencari pekerjaan. Dari semua perusahaan, ia di terima di perusahaan hiburan yang satu ini. Perusahaan yang sangat tidak disukai kedua orang tuanya terlebih ibunya.
Seorang teman lama yang memberitahu gadis itu tentang lowongan ini. Karena tuntutan ibu yang selalu meneriakinya setiap pagi karena tidak bekerja, Naeun mencoba melamar ke setiap peluang yang ia dapatkan. Sialnya, ia malah diterima di perusahaan hiburan. Perusahaan yang diminta oleh ibunya ia jauhi. Entah karena alasan apa Woohee meminta Naeun untuk menjauhi segala bidang hiburan. Termasuk bekerja di perusahaan hiburan. Tapi disini lah ia sekarang.
"Naeun!"
Seorang perempuan yang baru saja keluar dari lift berjalan ke arah Naeun. Tangannya melambai di udara agar Naeun dapat langsung menangkap sosok dirinya. "Kau wawancara hari ini?" tanyanya saat sudah berada dalam jangkauan lawan bicaranya.
"Iya." Naeun mengangguk bersemangat. "Terima kasih, Namjoo. Aku bisa ada disini karena informasi yang kau berikan."
Namjoo ikut mengangguk. "Bagaimana? Kau diterima?"
Naeun langsung memeluk temannya itu. "Ya! Itu membuatku kembali berterima kasih padamu!"
"Benarkah?" Namjoo ikut kegirangan lalu mereka melompat-lompat bersama. "Kita akan sering bertemu mulai sekarang!" serunya.
Kedua gadis itu terlalu bersemangat sehingga menarik perhatian setiap orang yang lewat. Namjoo adalah teman semasa sma Naeun. Namun gadis itu sudah magang disana sejak ia masih kuliah sehingga ia sudah menjadi pegawai tetap sekarang. Sejak sma pun gadis itu sudah sering memproduksi sebuah lagu. Saat ini ia sedang membuat sebuah lagu untuk grup idola yang akan debut dalam beberapa bulan ke depan.
Berbeda dengan Namjoo yang kuliah di jurusan seni musik, Naeun lulus sebagai sarjana ekonomi. Ia kuliah di jurusan manajemen khususnya di bidang pemasaran. Karena itu, walaupun saat ini mereka berada di perusahaan yang sama, Naeun tidak yakin akan selalu bertemu penulis lagu yang merupakan teman lamanya itu.
"Namjoo.." panggil Naeun nyaris berbisik. "Apa berat bekerja disini?" Ia mulai memikirkan hal lain selain bekerja. Bagaimana jika ia tidak bisa bertahan lama disini?
Namjoo menepuk bahu Naeun untuk menenangkan gadis itu. "Tenang saja, aku yakin kau akan beradaptasi dengan mudah disini." jawab Namjoo.
"Ada banyak orang disini. Sejak tadi aku tidak menemukan ruang kosong." ujar Naeun saat ia dan Namjoo mulai melangkah menuju kafe yang terletak di bagian depan gedung.
Namjoo mengangguk menjawab pertanyaan temannya. "Tentu saja disini banyak orang. Artis, kru, pegawai sepertimu, dan para trainee. Semuanya berkumpul di gedung ini."
"Aku hampir lupa jenis perusahaan apa ini." jawab Naeun.
"Aku harus mengangkat telepon. Kau masuklah lebih dulu." ucap Namjoo lalu melekatkan ponselnya di telinga dan melangkah menjauh dari keramaian.
Naeun mengerutkan bibirnya lalu masuk ke dalam kafe yang juga ramai. Ia memesan americano lalu duduk di satu-satunya meja yang tersisa disana. Mata gadis itu menyapu ke seluruh penjuru ruangan. Semua orang tampak sibuk dan tidak bersahabat. Entah mengapa mereka semua terlihat harus meminum kopi agar mereka tetap terjaga, bukan untuk bersantai melepas lelah. Apa ia juga akan sesibuk itu? Ia akan tahu mulai besok.

KAMU SEDANG MEMBACA
Replay
FanfictionSon Na Eun, seorang gadis yang selalu jauh dari dunia hiburan kini harus bekerja di salah satu perusahaan agensi terbesar di Korea Selatan. Hari-harinya tidak mudah sejak hari pertama ia bekerja di perusahaan tersebut dan semakin buruk setelah dirin...