9-Sadar!😔-

3.4K 195 0
                                    

Sadar hanya mengidolakan orang yang sedang diidolakan, sementara hati sedang sibuk berkompromi dengan pikiran hanya karena bingung membedakan mana obsesi mana suka?

---

--Selamat membaca--

***

"Kak Firga!..... cepetan!" Teriak Lyla dari dalam mobil.

"Iya-iya bawel!, coba lo anteng kek temen lo tuh," ucap Firga sambil menyalakan mesin mobilnya.

"Yak, serah lo aja bang, gue mah nurut aja," ucap Lyla sambil bersedekap dada dan memandang abangnya sinis.

"Biasa aja kali Lyl, gitu aja dibikin serius," celetuk Airin sambil menatap Lyla yang sedang kesal.

"Kok jadi berantem gini, jadi berangkat gak?" Tanya Alif tiba-tiba.

"Emm, jadi.." timpal Lyla cepat.


***

"Yey, akhirnya...." ucap Lyla girang. "Gue duluan ya bang, gue mo ngambil tempat paling depan sendiri," pamit Lyla sambil menarik tangan Airin.

Firga mendengus dan Alif hanya menggelengkan kepala. "Trus, kita ngapain nih?" Celetuk Firga setelah Lyla pergi menuju lokasi.

"Ya, nontonlah...." timpal Alif santai sambil menaikkan kedua alisnya sambil tersenyum.

***

"Aduh, sante dong," ucap Lyla nyolot karena ada yang mendorongnya dari belakang saat Lyla sedang mencari tempat yang pas untuk menonton sholawat nanti.

Cewe tersebut malah langsung melengos sambil menatap Lyla aneh. "Udah-udah Lyl, biasa cewe kek gitu mah," ucap Airin menasihati Lyla lalu mrnarik tangan kanan Lyla. "Kita harus dapetin yang paling depan sendiri." Ucap Airin bersemangat, melihat Airin yang bersemangat lantas Lyla langsung menetralkan ekspresinya lalu mengubah ekspresinya menjadi senang.

"Yuk, saatnya kita beraksi nih," ucap Lyla sambil tersenyum miring.

1....... 2....... 3.........

"Yak, ayo Rin lebih cepet lagi," mereka berdua berlari dengan kencangnya menerobos sekumpulan penonton wanita yang menghalangi jalan Airin dan Lyla. Mereka tidak peduli, jika nanti mereka akan marah, yang mereka pentingkan hannyalah untuk dapat melihat idola mereka.

"Huft, capek gue," ucap Airin sambil memegangi pagar pendek yang membatasi antara jarak penonton dengan panggung.

"Alah, biasa aja kali, dulu lo ngakunya atlet, Lha ini sekarang lari pendek aja udah ngos-ngosan," sindir Lyla sambil mengeluarkan kamera DSLR miliknya.

"Ini bukan lari tauk," ucap Airin tak mau kalah.

"Serah lo aja," cekrek, ucap Lyla sambil mengambil gambar wajah Airin yang sedang manyun.

"Ih, paan sih lo! Rese juga lo!" Ucap Airin semakin ngotot, karena Lyla mengambil gambarnya yang sedang manyun.

Cekrek.

Lyla hanya tertawa ngakak lalu dengan sengaja mengambil gambar Airin lagi. "Nanti gue hapus kok, tenang aja cuma percobaan," jawab Lyla enteng.

"Awas aja ya lo," ancam Airin.

Tiba-tiba saja suara dilapangan pondok Lirboyo ini menjadi gaduh. "Eh, Lyl gue baru sadar kalo yang nonton banyakan cewe," celetuk Airin sambil berteriak.

"Ya iyalah," balas Lyla berteriak juga.

Aaaaa guz Azmi.......

Guz Ahkam........

Cekrek.

Aaaaaaaaaa

Kak Abannn.......

Cinta dalam istikhoroh kak.....

Wah, mereka emang sahabat sejati, pas banget deh.

"Eh, Rin ternyata mereka semua alay banget ya," celetuk Lyla sambil berteriak, karena suara bising dari para penggemar Syubbanul Muslimin.

"Biarin ajalah Lyl, bentar lagi lo juga alay kok, liat aja." Ucap Airin sambil menahan tawa.

"Ye.... ga bakal," balas Lyla cuek sambil mengalihkan pandangannya dari Airin. "Allohuakbar!" Pekik Lyla sambil membelalakkan matanya memandang kearah rombongan sholawat Syubbanul Muslimin. Disana, Lyla melihat Ahkam sedang berjalan sambil bercengkrama dengan Azmi dan Aban, lalu sesekali Aban dan Ahkam melemparkan senyum kearah penggemar mereka yang sudah menunggu dari tadi, kecuali Azmi, Ia hanya tersenyum setengah-setengah saja, sekalinya tersenyum lebar hanya kearah Ahkam dan Aban saja.

Lyla tidak bisa melewatkan momen-momen seperti ini, langsung saja Ia mengambil beberapa gambar saat 3A berjalan bersama sambil bercengkrama, dan saat Ahkam melemparkan senyum. Dengan baju koko putihnya itu, Ahkam terlihat sangatlah manis:).

Mata Lyla berbinar bahagia, Ia mengambil sebuah amplop pink dari dalam saku rok-nya dan memandanginya dengan wajah bahagia. Semoga, gue bisa nyampein ini......

"Apa gue bilang.... lebay kan lo?" Celetuk Airin sambil memandangi binar wajah Lyla.

"Ye.... sirik lo!" Balas Lyla lalu memalingkan pandangannya ke-panggung. Lyla benar-benar tidak bisa melepaskan pandangannya dari Ahkam.

"Aduh," rintih Lyla saat kakinya diinjak oleh cewe disampingnya, begitu menoleh ternyata itu adalah cewe yang tadi. Lyla sudah gregetan dari tadi ingin menjambak jilbab cewe tersebut, tapi Ia sadar bahwa Ia harus menjaga image-nya dihadapan Ahkam dan seluruh penonton disini.

Ya habibal qolbi..........

Glekk. Tes.

Begitu Lyla mendengar suara merdu Ahkam ditelinganya, jantungnya berdetak dengan kencang, hatinya berdesir hebat, pikirannya kalang kabut, dan Ia meneteskan air matanya karena terharu.

Lyla seperti merasakan kalau yang ada dilapangan ini hanyalah Ia dan Ahkam saja. Tapi Lyla sadar kalau Ia hanya sebatas penggemar saja dan bukan siapa-siapa baginya.

Lyla juga tak akan melewatkan momen-momen ini, Ia mulai mengambil beberapa gambar dengan kamera DSLR-nya dan mulai merekam momen mengesankan ini dalam memori hatinya♡.

Untuk pertama kalinya, Lyla merasakan sebuah perasaan aneh, perasaan yang tidak dimiliki sebagai seorang penggemar. Perasaan yang membuat hatinya berdesir dan jantung yang berdetak disertai tetesan air mata terharu.





Notes: "Coba ajari saya memahami antara obsesi sama sayang? Adakah sebuah keistimewaan yang patut membawaku bersanding dengannya? Akankah dia menengok kearahku? Adakah sebuah jawaban untukku?"

Bersambung.........

***

Vote-nya jangan lupa ya ukhti & akhy.....^-^.

Alloh selalu bersama kita, dihati kita^-^.

Salam,
Stkholilah22.

Untukmu Ahkam[SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang