1- omelan😂-

6.2K 321 4
                                    

Lebih indah lagi, berantem sama keluarga.

---

--Selamat membaca--

***

Tok tok tok.

Tidak ada sahutan, Firga memutar bola matanya dan kembali mengetok pintu.

Tok tok tok tok.....

Masih tidak ada sahutan.

Tok tok tok tok tok......

Firga mulai geram, dan akhirnya meninju pintu kamar adiknya yang tertutup.

Dukkk.

"Mashaalloh, nih anak yang punya kamar kemana sih," gerutu Firga kesal.

"Woy, buka pintunya woy!" Firga menggedor-gedor pintu kamar adiknya itu.

Jedukk.

Akhirnya Firga, membuka pintunya dengan sebelah kakinya yang menendangnya geram. Firga membusungkan dadanya seperti sedang mendapat piala saja atas prestasinya. Hahahaha.

Firga menatap adiknya cengo, pantas saja adiknya tidak dengar jika Ia dari tadi menggedor-gedor pintu kamarnya dengan membabi buta. Orang si-penghuni kamarnya aja lagi nyumpelin kupingnya.

Ting!.
Sebuah ide jahil melintas dibenak Firga.

Firga ancang-ancang seperti akan lomba lari jarak pendek lalu Ia mulai berlari dan lompat kearah tempat tidur adiknya itu. Firga melompat-lompat agar kasur empuk itu bergerak dan mengganggu aktivitas adiknya.

"Woy, adek ngeselin bangun! Madrasah woy madrasah!" Firga semakin membabi buta melompati kasur adiknya.

Lyla yang sedang asik berlabuh dialam kapuk sambil mendengar pujaannya bernyanyi, lantas terganggu karena kasurnya yang bergerak-gerak. Lyla berusaha bersikap cuek dan melanjutkan tidurnya, tapi lama-kelamaan gerakan dikasurnya semakin membabi buta. Lyla melepas earphone-nya dan Ia melihat samar-samar abangnya sedang lompat-lompat seperti anak kecil diatas kasurnya.

"Woy bang! Ganggu aja lo, biasa aja kali banguninnya!" Gerutu Lyla sambil mengucek matanya kesal.

"Abis, gue dari tadi gedor-gedor pintu kamar elo ampir mau jebol tuh, elonya ga bangun-bangun, gue dobrak aja deh, tau-taunya lo lagi molor nyumpelin telinga," gerutu Firga tak kalah kesal kali ini telah menghentikan acara lompat-lompatnya sambil bersedekap dada diatas kasur.

Lyla memandang abangnya sambil menyipitkan matanya, lalu lama-lama Lyla bosan dan kembali menghempaskan badannya kekasur empuknya. Mengabaikan abangnya yang sudah siap-siap membuka mulutnya.

"Woy, molor lagi lo! Dimarahin mama kapok lo!" Kali ini Lyla bangun dengan spontan mendengar abangnya menyebut-nyebut mamanya.

"Hah! Emang ada apa? Perasaan, gue ga salah apa-apa deh," ucap Lyla sambil menggaruk tengkuknya.

Firga menunjuk jam yang terpajang didinding menunjukkan pukul 14.30. Lalu, Lyla langsung mengikuti arah tunjuk abangnya. "Hah? Ada apa? Itukan jam setengah tiga. Lyla menoleh kearah abangnya dengan tampang bego.

Firga menepuk jidatnya ampun. "Lo itu emang bego banget sih jadi adek gue," kesal Firga sambil mendorong kening Lyla menggunakan jari telunjuknya.

"Ish, paan sih lo bang! Dorong-dorong segala!" Dengus Lyla sambil menepis tangan abangnya.

"LYLA!"

Firga dan Lyla langsung memelototkan matanya sambil bertatapan.

"Mati lo," ucap Firga sambil menjulurkan lidahnya dan berlari meninggalkan kamar adiknya.

"Abang sialan," gerutu Lyla. "Eh, gue salah apa sih?" Gumam Lyla sambil berjalan kearah pintu kamarnya berniat ingin menghampiri mamanya dibawah, tapi saat Ia melewati pintu Ia sudah dikagetkan oleh mamanya yang sedang berkacak pinggang didepannya dengan membawa sotil ditangannya.

"Eh, mah mau ngapain?" Tanya Lyla bego.

Indah langsung memelototkan matanya sampai membuat Lyla mengkerut ditempat. "Harusnya mama yang tanya ngapain kamu masih disini? Ngga madrasah?!" Bentak mamanya sambil mengangkat tinggi-tinggi sotil yang Ia bawa.

Lyla langsung memundurkan badannya takut-takut. "Slo mah, slo.... Lyla cuma lupa kok ma, Aaaa," ucap Lyla sengaja mengulur-ngulur dan Ia langsung berlari memasuki kamarnya kembali dan menguncinya.

Mamanya sudah menggedor-gedor pintu kamar Lyla. "Lyla! Cepat sana berangkat!" Teriak mamanya.

Lyla sudah keringat dingin dibalik pintu. "Iya ma, ini lagi ganti baju....." teriak Lyla yang sekarang sedang kalang kabut mencari-cari seragam madrasahnya.

"Nah, ketemu deh," ucap Lyla gembira menemukan seragamnya ada dibawah kasurnya. Buru-buru saja Lyla memakai seragamnya, Ia sudah tidak peduli lagi dengan mandi, toh tadi pagi juga udah mandi. Yang terpenting, sekarang Ia terbebas dari amukan mamanya. Lyla tinggal memakai jilbabnya dan mencari-cari kitab pelajaran hari ini.

"Nah, sudah siap!" Lyla menarik napas panjang-panjang dan membuka pintu kamarnya. "Mah, Lyla berangkat dulu," Lyla berusaha berucap setenang mungkin, menyalimi mamanya yang sedang melongo lalu berjalan melewati mamanya dengan tampang watadosnya. "Assalamualaikum ma...." baru setelah jarak mereka terpaut tiga langkah, Lyla mengucapkan salam sambil mendadah mamanya.

Indah memperbaiki ekspresinya dan menjawab salam dari anak bandelnya itu. "Wa'alaikumsalam....." jawab Indah tenang berusaha melupakan kejadian yang baru saja terjadi. Barulah beberapa detik kemudian, Ia teringat dengan bakwan gorengnya yang ditinggal begitu saja.

Indah berlari terbirit-birit menuruni tangga menuju kearah dapur.

Bersambung..........

***

Haloha.... pasti sebagian dari kalian yang baca cerita aku ini bingung ya, kenapa Indah mamanya Lyla menyuruh untuk pergi sekolah madrasah?.

Sekolah madrasah itu adalah sekolah non-formal, dimadrasah itu pelajarannya berupa ilmu-ilmu nahwu. Sekolah madrasah itu biasanya jam berangkatnya sekitar jam dua kalo didaerah gue, tapi ada juga yang malam. Tapi dicerita ini, sekolah madrasahnya gue pilihin aja jam dua, dan tadi Lyla itu terlambat setengah jam. Alamak, keterlaluan amat tuh si-Lyla, ckckck. Dan sekolah madrasah itu biasanya cuma dua jam aja, beda sama sekolah umum yang 6 jam setengah.

Nah, kalian udah pahamkan? Sekarang kalian lanjut aja ke-part selanjutnya.>_^.

Makasih ya, yang udah mau baca cerita aku dan yang udah mau nge-vote cerita aku....

Salam,
stkholilah22__

Untukmu Ahkam[SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang