20-Saling tatap👀-

2.8K 174 4
                                    

Ketika dua pasang mata dipertemukan, dan menimbulkan gejolak indah didalam dirinya.

---

--Selamat membaca--

***

"Rin, hari ini gue kok lemes-lemes bahagia gitu yak?" Ungkap Lyla dengan menopang dagunya menggunakan kedua tangannya.

Airin langsung bermuka aneh. "Ha? Lemes-lemes bahagia? Maksud lo?" Tanya Airin dengan nada alay.

Kini gantian Lyla yang bermuka aneh. "Ga usah alay gitu kellezzz," ucap Lyla sebal lalu kembali menopang dagunya.

"Hehe, iya-iya kenapa ayangku ini kok lecek bingits mukaknya?" Tanya Airin masih dengan tampang alay.

"Gue bahagia banget, karna kemaren gue dapet balesan surat dari Ahkam." Ungkap Lyla dengan semangat 45 sambil bangkit dari tidur leyeh-leyehnya.

"Tapi gue sedih, karna Kak Alif mau nikah." Ucap Lyla sangat sedih sambil menghempaskan kembali badanya kekasur.

"Bhak, bhahaha wanjay demi apa? Whatt??! Surat lo dibales?! Kak Alif mau nikah?! Huedyannn," Ucap Airin terheran-heran.

"Iya....." balas Lyla sambil memainkan jari-jarinya diatas meja.

"Gini, pertama surat lo udah dibales nih sama Ahkam, berarti ada peluang dong buat dapetin dia, terus yang kedua masalah Kak Alif nikah nih udahh ikhlasin aja, toh lo ga bisa berkutikkan?, iya udah ikhlasin aja." Ucap Airin menasehati.

"Canggih juga lo," timpal Lyla.

"Iya dongs," balas Airin.

***

1 minggu kemudian,.............

"Aduh, gue mundur aja deh Rin, gue deg-degan nih, mana ada Ahkam lagi." Ucap Lyla sambil menggigit bibir bawahnya.

"Alah, bikin santai aja deh Lyl, gue yakin nanti Ahkam bakalan kelepek pek pek pek sama elo," ucap Airin menenangkan.

"Ngaco lo," balas Lyla sensi. "Mana ada? Gue yang kek gini ga bakal ditaksir sama Ahkam." Ucap Lyla merendahkan dirinya. Kini, wajah Lyla berubah menjadi datar tanpa ekspresi. "Gue pede kok," gumam Lyla.

Kini yang mendampingi Lyla di Probolinggo yaitu Pak Kyai dari pondok pesantrennya yaitu Guz Bahrur bersama istrinya Bu Anik, kepala sekolahnya Pak Bustom, dan Orang tuanya tak lupa sahabatnya Airin.

"Nak Airin, sini." Bu Anik selaku guru mengajinya memanggil Lyla agar duduk didepan sendiri lebih tepatnya disamping Bu Anik.

Lyla terus mencari-cari seseorang yang selama ini Ia dambakan. Dan yak!! Tatapannya langsung bertubrukan dengan lelaki tersebut. Langsung saja Lyla mengaĺihkan pandangannya dengam salah tingkah.

Peserta selanjutnya yaitu dengan nomor urut 16. Dengan nama Lyla Taressa.

Yakin, lo bisa Lyl. (Ucap batin Lyla menguatkan dirinya sendiri).

Perlahan, Lyla berdiri dari duduknya dan berjalan dengan langkah pasti menuju kearah panggung. Semua pihak yang mendampingi Lyla terus memberi semangat.

Setelah berada diatas panggung, Lyla langsung melihat-lihat sekitar. Dan sekali lagi, pandangannya terkunci pada satu orang yang juga sedang memerhatikannya. "Hmm, gue bisa kok." Ucap batin Lyla.

Lyla langsung memutus pandangannya dengan orang itu dan mulai membuka Al-qur'an-nya.

A'udzubillahiminasyaithoonirrojiiim....

Sepi, suasana sepi yang Ia rasakan saat ini. Seakan-akan hanya dirinya saja yang sedang berdiri diatas sini.

Bismillaahirrohmaanirrohiim....

Dan sampai qiro'at terakhir, Lyla mampu menyelesaikan dengan sukses, tanpa ada kesalahan yang mengganjal. Lyla bernafas lega begitu tugasnya sudah selesai. Dan untuk kesekian kalinya, pandangannya kembali terkunci pada satu sosok yang sangat didambakannya.

Aduh, jadi grogi gini sih. (Ucap batin Lyla).

Prok prok prok prok.

Semua santriwan-santriwati dan para penonton bertepuk tangan dengan sangat meriah.

Lyla turun dari panggung dengan perasaan lega. Didepannya sudah ada Airin yang menyambutnya. "Gilak anjay, suara lo bagus banget aduh, gue aja kelepek klepek kok Lyl," ungkap Airin dengan muka girang. "Dan satu lagi, gue ngerekam saat-saat dimana Ahkam ngunci pandanganya hanya pada elo tadi, ini nih." Ucap Airin dengan semangatnya sambil menunjukkan ponselnya pada Lyla.

Wajah Lyla langsung berubah menjadi merah seperti tomat. "Eh masa sih? Ngaco lo Rin," ucap Lyla tidak percaa sambil merebut ponsel dari tangan Airin.

"Eh, kok jadi gini sih," ucap Lyla merasa sangat tidak percaya dengan kenyataan ini semua. Langsung saja Lyla memgangi pipinya yang sudah menghangat.

Peserta selanjutnya yaitu dengan nomer urut 17. Dia Hafidzul Ahkam selaku perwakilan dari pondok, dipersilahkan.

Begitu mendengar nama Ahkam disebut, Lyla langsung menolehkan pandangannya kearah panggung. Dan yak, dia juga ikut.

"Hah," Lyla menutup mulutnya tidak percaya.





Bersambung........

***

Next part aja terus nih hehehe.....

Yang sabar ya, nunggu part selanjutnya diupdate..😂😂😂😂😂😂.

Salam,
Stkholilah22.

Untukmu Ahkam[SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang