Susahnya di sukai banyak cowo. Laku sih laku, takut aja kalau² ngga sengaja ngasih harapan.
---
--Selamat membaca--
***
Lyla terus saja menjeduk-jedukkan kepalanya dimeja belajar. Ia benar-benar galau hari ini. Merasa bersalah akan perasaan Reno kepadanya yang mungkin tidak terbalaskan, dan bahagia karena ia sekarang dalam tahap chatan sama Ahkam.
Lagu galau yang sengaja diputar, semakin membuat Lyla pusing tujuh keliling. G-A-L-A-U galau-galau hatiku. Teng teng dung tak jos. Lyla mematikan mp3-nya dan menghempaskan dirinya dikasur, menyembunyikan kepalanya dibalik bantal empuknya.
"Hem, gue harus ngapain ya? Gue takut.... dia nekat." ucap Lyla dibalik bantal nya.
Drrrt.
Lyla langsung menegakkan badannya saat bunyi getaran ponselnya terdengar.
Langsung saja ia ambil ponsel itu dan memeriksanya, ternyata pesan dari Ahkam. Untuk sesaat, rasa galau Lyla sirna dengan sendirinya.Ia menatap layar di ponsel nya dengan mata berbinar.
'Oh.... Dia namanya Ulil Albab. Dia satu kamar sama aku di pondok. Kenapa emangnya?'
Lyla menggigit kuku jarinya kemudian mulai mengetik sebuah balasan.
'Enggak apa-apa, cuma temenku aja yang terlalu antusias, keliatannya ia suka sama temenmu😅'
Tak lama kemudian sebuah balasan masuk.
Ohh😂😂, naksir temenku? Kirain kamunya yang naksir.
Jedug. Tak sengaja kaki Lyla terbentur sebuah kursi disampingnya, ia meringis sambil mengelus-elus jempolan kakinya.
"What! Kok jadi gue...." ucap Lyla dengan nada kesal sambil mengetikkan balasan.
'Engga kok, aku ngga bakalan naksir, kenal aja enggak. Tapi.... Temen aku minta kontaknya temenmu.'
Langsung dibaca oleh Ahkam.
'Send kontak'.
'Udah ya, bentar lagi penyitaan ponsel.'
Ada sedikit rasa kecewa dalam diri Lyla.
'Hem, ya uda deh....Assalamu'alaikum:)'
'Wa'alaikumsalam....:)'
Setelah acara kirim pesan berakhir, Lyla langsung loncat-loncat ga jelas diatas kasur. "Aaaaa mimpi apa gue?" Pekik Lyla terlalu girang sambil menggenggam erat ponselnya.
Setelah itu, Lyla langsung mengirim kontak yang diincar sahabatnya itu dan mematikan data selulernya lalu menghempaskan diri dikasur.
Baru saja ia menghempaskan dirinya dikasur, wajah Lyla kembali kusut, tiba-tiba rasa galau menyerang dirinya lagi. Lyla menekuk mimik wajahnya menjadi berlipat-lipat ganda, berjalan dengan lesu menuju keruang keluarga yang memperlihatkan Indah mamanya itu sedang menonton TV bersama dengan Firga abang tengilnya itu.