Saat semua pasang mata tertuju sepenuhnya kearahku.
---
--Selamat membaca--
***
"Nih, udah gue kirim foto doi gue, jangan lupa elo tanyain keAhkam ya namanya siapa, rumahnya mana, nomor telepon, pacar, TTM, gebetan, mantan, makanan kesukaan, dan--" Lyla langsung menyumpal mulut cerewet sahabatnya itu.
"Iya-iya bawel lo." dengus Lyla kemudian menatap ponselnya lagi, belum ada balasan.
"Hmmph paan sii, orang gue cuma ngingetin doang kok." kesal Airin sambil menghentakkan kakinya.
Lyla jadi tidak minat memandangi ponselnya kemudian memasukkan kesaku roknya dan melihat jam yang melingkar indah ditangannya. "Ya udalah lupain, yuk kelapangan pasti bentar lagi nih semua murid dikumpulih dilapangan." Lyla berjalan dengan santai keluar toilet diikuti Airin dibelakangnya.
"Mau ada apa?" tanya Airin mengerutkan dahinya. Tapi Lyla menggedikkan bahunya acuh.
"Ish," dengus Airin.
Perhatian, mohon perhatiannya sebentar, diharap semua siswa siswi berkumpul dilapangan, sekian terimakasih.
"Tuhkan, apa gue bilang." timpal Lyla.
Langsung saja Airin dan Lyla berjalan menuju kelapangan dan menuju barisan kelas mereka.Lyla menatap sekelilingnya, tampak riuh sekali para murid-murid tersebut.
"Diam-diam mohon perhatiannya." terdengar suara Pak Bustom berbicara lewat mic disana. Dan seketika, suara riuh yang terjadi mulai sepi.
"Ada apa pak?!" sahut salah satu murid lelaki dari kelas sebelah dengan suara lantang nya.
"Saya mau memberitahu kalian semua bahwa salah satu teman kalian telah mengharumkan nama sekolah kita dengan mendapatkan juara dua saat lomba qiroat kemarin diPurbolinggo, kepada ananda Lyla Taressa dimohon untuk maju kedepan." suara Pak Bustom begitu keras, hingga Lyla merinding saat namanya tiba-tiba disebut diatas sana.
"Tuh, maju sono." Airin mendorong bahu Lyla untuk segera maju. Lyla mendengus menatap Airin nyengir.
Dengan langkah gugup, Lyla berjalan ketengah lapangan seorang diri. Perlahan suara tepukan tangan mulai terdengar riuh sampai Lyla memejamkan matanya karena gugup.
Lyla sudah sampai didekat Pak Bustom dan berdiri disampingnya. Perlahan ia membuka matanya dan terlihatlah seluruh pasang mata sedang tertuju kepadanya dengan disertai tepukan tangan yang semakin lama semakin riuh saat Jihan sang ketua OSIS memberikan sebuah piala kepada Pak Bustom lalu diserahkannya pada Lyla, tak lupa Pak Bustom menjabat tangan Lyla dengan bangga.
Lyla terhenyak sejenak, rasanya ia sangat bahagia mendapat sebuah penghargaan atas jerih payahnya sendiri. Apalagi waktu Pak Bustom kepala sekolahnya menjabat tangannya dengan bangga, Lyla rasanya tidak bisa untuk tidak tersenyum disana.
Tak lupa juga Jihan sang ketua OSIS menjabat tangan Lyla disana, hampir seluruh siswi disana memekik kala Jihan menjabat tangan Lyla, Jihan memang merupakan sosok lelaki yang menjadi idaman setiap kaum hawa, apalagi mengingat jabatannya sebagai ketua OSIS, lengkap sudah bagi mereka. Akan tetapi tidak memberi pengaruh apapun bagi Lyla, semua siswi disekolah belum tahu kalau si-Ketua OSIS didepannya ini sedang mengincarnya.
Lyla membalas senyuman yang dilemparkan Jihan untuknya. "Selamat ya Lyla,...." Lyla hanya membalasnya dengan anggukan dan senyum.
Setelah acara penerimaan piala selesai, seluruh murid disuruh untuk masuk ke kelas nya masing-masing dan mengikuti pelajaran sebagaimaa biasanya.
Saat Lyla dan Airin berjalan dengan wajah sumringah menyusuri koridor, langkahnya harus terhenti karena tiba-tiba saja Reno menghalangi jalan keduanya, ah bukan! Lebih tepatnya menghalangi jalan Lyla.
"Yauda gue kekelas dulu ya Lyla, Bye." Lyla mengumpat dalam hati saat Airin berlari meninggalkannya begitu saja dan tidak menolongnya.
"Hei," cegah Reno saat Lyla hendak melangkahkan kakinya menjauh.
Lyla mendengus. "Ada apaan sii?" kesal Lyla.
Reno mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Lyla. "Selamat...." Lyla membalasnya dengan ogah-ogahan. "Ya...." respon Lyla.
"Emmm keliatannya lo deket gitu sama si Ketua OSIS itu....." tebak Reno saat tiba-tiba dirinya teringat akan kejadian tadi saat si-Ketua OSIS menjabat tangan Lyla. Kesannya si-Ketos itu sksd sama Lyla, batin Reno.
"Nggak ada,....." balas Lyla malas sambil berjalan meninggalkan Reno.
"Asalkan lo tau! Gue siap saingan sama Ketos itu demi elo Lyl, gue ga bakalan nyerah gitu aja," seru Reno sambil berteriak, yang spontan membuat Lyla berhenti dan berbalik kembali kearah Reno.
"Apa maksud lo?!" tanya Lyla sarkastik.
Reno hanya membalasnya dengan senyuman. "Seperti yang gue katakan waktu itu, Gue. Suka. Sama. Elo. Jadi..... akan gue perjuangin," Reno menekan setiap katanya dengan diselingi tawa, menghiraukan Lyla yang sudah memandangnya dengan tatapan nyalangnya.
Tanpa ba bi bu, Lyla menarik tangan Reno menuju tempat yang lebih sepi.
"Reno! Lo kenapa sih ngejar gue terus?! Gak capek apa?! Ga bosan?!" tanya Lyla dengan pandangan kesal plus frustasi.
"Ck, ayolah gue minta baik-baik, tolong jangan terlalu berharap sama gue," kini suara Lyla melembut sambil meraih tangan Reno.Tadi yang awalnya Reno tertawa, kini pandangannya berubah menjadi serius dan melepas genggaman tangan Lyla. "Asal lo tau, gue tulus sama elo... Gue sungguh-sungguh, tapi kenapa elo ga mau bales perasaan gue? Seenggaknya elo juga belajar menyukai gue," Reno berucap dengan suara tertahan dan tatapan mata yang terus menatap manik mata Lyla dengan serius.
Lyla berusaha mencari kebohongan akan kata 'tulus' dibalik mata Reno. Dan seperti apa yang dikatakan Reno tadi, ia memang tulus, Lyla jadi tidak tega, mau berusaha seperti apa dirinya akan tetap bertahan pada satu hati. Asal lo tau Ren... Gue udah dijodohin. Jerit Lyla dalam hatinya.
Reno mendorong kedua bahu Lyla sampai menyentuh tembok dan megunci Lyla diantara kedua tangannya. "Sampa kapanpun, gue akan tetap ngejar elo." nafas Lyla tercekat saat Reno mengatakan itu.
Lyla bernafas lega saat Reno membebaskan dirinya dan meninggalkannya begitu saja, akan tetapi Lyla diserang rasa bersalah karena ia tetap tidak bisa membalas perasaan Reno kepadanya.
Bersambung..........
***
Aaaa akhirnya Lyla kembali lagi, wehe kalian makin penasaran ya, karena Reno sudah sangat menyukai Lyla.
Dan disisi lain Jihan belum terlalu memperlihatkan akan perasaanya pada Lyla.
Apa yang akan dilakukan Lyla setelah ini?
Disisi lain, Ahkam sedang menunggu saat-saat ia akan bertemu Lyla. Sebentar lagi..... Ahkam sudah tidak sabar.
Eit itu bocoran😂.
Tapi ga papa, biar rasa penasaran kalian terobati😂.
Jangan lupa voment ya😌☺☺.
Salam,
Stkholilah22.