17-Latihan pertama-💪🏽

2.8K 158 6
                                        

Ga nyangka aja(´∀').

---

--Selamat membaca--

***

"Huh bete gue hari ini masuk sekolah," ucap Lyla sambil berjalan dengan bete menyusuri koridor yang sepi.

"Lo bosen napa berangkat pagi?" Tanya Airin heran.

"Suka-suka gue...." jawab Lyla acuh.

"Dari kemaren suka-suka gue mulu, ganti kek," gerutu Airin tidak terima dengan sikap Lyla yang terkadang memang acuh.

"Ganti gimana?" Tanya Lyla.

"Au ah gelap bodo amat," ucap Airin sambil ngambek.

"Ya udah gue juga bodo amat," Lyla juga tak kalah cueknya dengan Airin.

"Woy woy woy, maen nyelonong aja, kelas kita sini woy lo mau kemana?!" Ucap Airin sambil berteriak seperti toa masjid sampai-sampai suaranya menggema disepanjang koridor.

"Gue mau ketaman." Jawab Lyla dengan berteriak pula.

"Ikuuuuuuuut," Airin langsung mengejar Lyla dengan langlah tergesa.


Sebenarnya, Lyla tidak pergi ketaman melainkan pergi kekantin.

"Huuu, katanya mo ke taman, Lha ini malah kekantin, lo mabuk ya?" Tuduh Airin sambil menggeser tempat duduknya.

"Hush, enak aja lo bilang gue mabuk, ya gue pengennya kekantin, gue belum sarapan elah." Balas Lyla dengan memegangi perutnya.

"Ya udah makan sono, guekan udah sarapan." Jawab Airin acuh sambil memainkan ponselnya.

"Ye... gak pengertian banget." Balas Lyla sambil pergi kestand makanan.

***

"Hadeh, gue males banget tau gak ama nih pelajaran, rasanya mata gue tuh ga bisa dibuka." Gerutu Lyla sambil berbisik kepada Airin karena pelajaran sejarah yang memang membuat kantuk.

"Hush, ketauan lo ya.... gue aja suka banget, aaaa i love you Pak Amin." Ucap Airin memekik tertahan sambil memberi kiss bye pada Pak Amin selaku guru sejarah mereka, sedangkan Lyla sudah bermuka aneh melihat sahabatnya ini yang malah bertolak belakang akan sikapnya.

Akhirnya, dengan sisa watt yang Lyla miliki, ia membuka matanya dengan lebar-lebar dan berusaha mendengarkan penjelasan Pak Amin. "Gue menitin nih betah apa kagak guenya." Gumam Lyla sambil memerhatikan jam dan mulai menghitung waktu.

Sedangkan Airin malah menggeleng-gelengkan kepalanya merasa jegeg. "Dasar...."

"Assalamu'alaikum.... mohon waktunya sebentar bagi guru-guru yang mengajar dikelas, kepada ananda Lyla Taressa dimohon menuju ke ruang aula sekarang juga, terimakasih atas waktunya sekian dan wassalamu'alaikum Wr. Wb."

Yess. Dalam hati Lyla sangat bersyukur karena ia akan terbebas dari pelajaran menyebalkan ini.

Lyla berdiri dari duduknya. "Ehm, pak saya permisi ya..." ucap Lyla meminta izin dan Pak Amin mengizinkannya, dengan girang Lyla mnyikut perut Airin dan berjalan dengan langkah songongnya hehehe.

Sesampainya diaula, Lyla tidak mendapati siapapun disana kecuali dirinya sendiri. "Lhah, gue ditipu nih..." ucap Lyla merasa kesal. Akhirnya Lyla memutuskan keluar aula terlebih dahulu untuk menenangkan fikirannya yang ambar adul karena kebanyakan sekolah bhahahaha alay.*Lupakan.

"Lyl," merasa namanya dipanggil, Lyla langsung membalikkan badannya. Dan ternyata yang memanggil namanya tadi adalah sang ketua osis.

"Hah? Iya ada pak ketua?" Tanya Lyla dengan embel-embel pak ketua.

"Hahaha biasa aja deh," kekeh Jihan. "Emm lo kenapa malah jalan-jalan kok gak ikut pelajaran? Lo tadikan disuruh ke aula?" Ucap Jihan dengan berentet rasa penasaran.

"Gue... gue tadi ke aula eh aulanya sepi, ya gue jalan-jalan aja," bela Lyla.

"Masa sepi sih, gue lihat tadi Pak Bustom baru aja masuk ke aula deh," jelas Jihan.

"Masa sih?" Ucap Lyla merasa tidak percaya.

"Ya udah sini deh gue anterin, ga percayaan mulu lo sama gue," ucap Jihan sambil menarik tangan Lyla.

"Ya alloh.... kapan gue bisa terbebas dari para lelaki-lelaki ini....? Pertama Reno dan yang kedua Jihan, hadeh emang gini ya deritanya jadi anak cantik bhahahaha wanjay gue pede banget...." (Ucap batin Lyla dengan gaya-gaya alay).

"Lyla! Kenapa kamu baru datang sekarang?" Tanya Pak Bustom sesampainya Lyla di aula dan ditinggal oleh Jihan.

"Anu pak, itu.... tadi di aula gak ada orang ya saya jalan-jalan aja deh," ucap Lyla sambil menggaruk tengkuknya.

"Ya sudah tidak apa-apa, lain kali kalo gini lagi kamu tunggu aja disini dengan anteng, oke? Nah sekarang kamu akan latian qiro'at sama guru kamu yang baru, saya ambilkan guru yang dari pesantren saja, karena menurut saya mereka sangat berpengalaman kalau masalah seperti ini," jelas Pak Bustom panjang lebar.

"Oh, iya pak saya mengerti.... dan mana sekarang gurunya pak? Lebih cepat lebih baik hehehehe," tanya Lyla sambil terkekeh.

"Itu....." tunjuk Pak Bustom menggunakan dagunya.

Lyla yang posisinya membelakangi pintu, langsung membalikkan badannya dan disanalah Lyla mulai menganga lebar.

Wduh, mati gue.... kenapa harus Kak Alif sih,






Bersambung.........

***

Next.... udah deh pokonya lanjut aja dan jangan lupa coment and vote>_^.

Salam,
Stkholilah22.

Untukmu Ahkam[SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang