"Aduh, kenapa sih nih orang bikin gue salting mulu!" - Lyla-
"Ya Alloh, jangan kau beri masalah lagi karena kedatangannya...... " - Ahkam-
---
--Selamat Membaca--
***
Krusek krusek.
"Siapa sih?" Gumam Lyla disela-sela tidurnya dan enggan membuka matanya.
Suara tadi tidak terdengar lagi dan Lyla semakin menaikkan selimutnya agar badannya terasa lebih hangat lagi.
"Lyla, bangun...."
Lyla langsung membuka matanya tanpa berbalik kebelakang badannya. Waduhh ini nggak mimpi iyakan? Batin Lyla.
Lyla langsung duduk dan menoleh keasal suara yang berada disampingnya yang tampak seorang pria berdiri sambil membawa mangkuk dan sendok dimasing-masing tangannya.
Lyla tersenyum kikuk dan menggaruk pelipisnya dengan telunjuk. "Eee it-itu.... Anu.... Emmm Ap-apa kabarr?" Lyla jadi gagap mendadak dan langsung membekap mulutnya yang agak konslet ini. Mungkin kebanyakan menelan rindu akhir-akhir ini, hahaha (Plak).
Lyla tidak bisa berkutik lagi, Ia berusaha mencari posisi yang nyaman dan berakhirlah dia terjerembab kebawah ranjang rumah sakit yang terasa dingin.
"Aww.... " Ringis Lyla dan Ahkam hanya menahan senyumnya saja tanpa ada niatan membantu Lyla, karena Lyla akhirnya berdiri sendiri tanpa harus membutuhkan bantuan seperti dinovel-novel atau film-film gitu, hahaha.
Ahkam tersenyum melihat Lyla dan menyodorkan satu mangkuk bakso kepada Lyla yang langsung diterima oleh Lyla dan memakannya dengan lahap, Ahkam juga ikut sarapan pagi ini sambil duduk disamping ranjang Lyla, senantiasa menemaninya.
Suasana hening.
Lyla mengunyah baksonya yang terakhir dan melihat kearah Ahkam. "Lama nggak ketemu." Celetuk Lyla memecahkan keheningan diantara mereka berdua.
Ahkam menoleh sambil mengerutkan dahinya kemudian kerutan itu hilang untuk sepersekian detik dan Ia tersenyum, sungguh senyum yang menenangkan. "Iya," Jawab Ahkam hanya satu kata.
Wat! Teriak Lyla dalam hatinya.
Lyla melongo tak percaya mendengarkan kata yang terlontar dari mulut Ahkam. Namun, detik kemudian Ahkam menoleh kearahnya dan tersenyum sangat manis.
Alloh kariiiiiiiiiiim, dia senyum lagi. Teriak batin Lyla.
Tak sadar Lyla semakib menggeser badannya kearah kanan sampai posisi duduknya tinggal seperempat kasur dan Lyla jatuh lagi kawannn.
Aduh, sial! Kenapa sih musti jatuh-jatuh mulu. Emang ya nasib sial gue hari ini tau nggak.
Si-nasib nggak peka kalo gue lagi bonyok-bonyok gini malah dibikin makin nyut-nyutan nih pantat. Asem.... Ucap batin Lyla yang sudah berkata sana-sini menyumpah serapahi nasibnya hari ini.Ahkam mendekat kearah Lyla. "Lyl, kamu kenapa dari tadi jatoh mulu? Kurang aqua?" Tanya Ahkam merasa cemas.
Lyla meringis dan berdiri. "Kurang belaian." Ucap Lyla dan duduk diatas ranjang lagi.