Baca sambil dengerin lagu:
~Cinta Diatas Sajadah~
~Ya habibal Qolbi~
(^~^).---
--Selamat membaca--
***
Lyla seperti orang bodoh saat ini. Diam melongo saja mendengarkan mamanya menjelaskan dengan sedetail-detailnya. Sedangkan yang lain juga ikut diam sekali-kali menimpali juga.
Drrt.
Lyla merasakan ponselnya bergetar didalam saku roknya. Siapa sih?. Lyla memilih mengabaikan ponselnya dan asik bersenda gurau dengan kedua keluarga yang tampak bahagia karena rencana mereka berjalan dengan lancar.
Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, dan mereka semua yang ada diruang keluarga memutuskan untuk istirahat. Begitu juga Lyla.
Ditengah-tengah perjalanannya menuju kamar, Lyla meraih ponselnya dan melihat 1 pesan masuk dari Reno. Langsung saja Lyla mendengus dan memilih mengabaikannya. Kemudian saat Lyla lekas memasukkan ponselnya kesaku kembali, getaran diponselnya kembali terdengar.
"Hih, siapa sih? mau tidur juga." Gerutu Lyla sebal sambil melihat satu pesan masuk yang ternyata dari sahabat bin tengilnya itu Airin.
Gue nginep rumah lo yaa....
Belum sempat Lyla mengetikkan balasan, satu panggilan masuk dari Airin sudah mendahuluinya.
"Hem, ya hallo." Sapa Lyla setengah menguap.
Lo lama balesnya, gue nginep sana ya.
Lyla mendengar Airin terkikik diseberang sana. "Kenapa lo?"
DORR!!.
Hampir saja Lyla menjatuhkan ponselnya kalau tidak dengan sigap ia memeluknya. Lyla menoleh kebelekang dan mendapati Airin berdiri nyengir dengan tampang watadosnya disana. "Dasar emak-emak lampir!" Umpat Lyla dan hanya ditanggapi cengiran oleh Airin.
"Happy Birthday Lylaaaaaa." Ucap Airin bersrmangat sambil memeluk Lyla.
"Hoamm, makasih." Balas Lyla sambil menguap lebar.
"Ah, elo mah nanggepinnya gitu-gitu amat." Airin cemberut kesal sambil melepas pelukannya.
"Gue ngantuk." Langsung saja Lyla berjalan naik kekamarnya.
"Hiiih, dasar orang koplak!" Gerutu Airin menghentakkan kakinya kesal dan langsung mengejar Lyla.
"Eh, Lyl!!" Panggil Airin.
"Apa?" Balas Lyla sambil melepas jilbab dan mapan diatas kasur lalu menaikkan selimut hingga dada.
"Ada keluarga kedua ya?" Tanya Airin memastikan.
"He'em." Jawab Lyla seadanya.
"Ihh, kalo gitu gue pulang deh." Airin lekas melangkahkan kakinya.
"Eh, jangan-jangan!" Lyla mencekal tangan Airin dan berusaha membuka matanya lebar-lebar.
"Kenapa?" Tanya Airin heran.
