EKA Proses Penerbitan

Surat Untuk Sahabat

Pada akhirnya aku menuturkannya lagi untukmu teman, sebuah kisah panjang mengenai perjalanan hidupmu, izinkan aku menulisnya lagi teman, hanya sekedar untuk mengenangmu, mengingat memori yang abadi dalam ingatan, meskipun dalam tertidur atau tidak tidur, bahkan dirimu yang kini hidup dalam dunia yang berbeda, dunia yang kini kamu bisa dekat dengan Tuhan.

         Yang aku bayangkan, kau tersenyum dalam mati, karena kau telah bahagia dalam hidupmu, kau telah mencapai apa yang kau inginkan, meskipun menghilang dari bumi tetapi mimpi masih terasa nyata, dan yang ku bayangkan lagi, kau adalah manusia yang paling memiliki tawa terindah.

     Bahkan rasa cinta yang besar, kekuatan cinta, yang selama ini, orang hanya mamph menjalaninya, mereka bilang mencintai sahabat, tetapi sesungguhnya tidak, bahkan ini dan itu.

        Kerap kali, sejak kepergianmu, aku menyebutmu, adalah hati malaikat, kau tahu apa artinya, diantara milyaran manusia, hanya kau yang terlahir, memiliki segala sifat yang berbeda dari manusia lainnya.

       Pikiran positifmu, bagaikan seorang malaikat yang suci, padahal kau adalah seorang anak manusia biasa, inikah kekuatan Tuhan, yang belum pernah ada dalam hidup, bahkan sejarahpun tidak pernah menuliskannya, karena dirimu, tidak bisa ditulis oleh kata - kata, sifatmu yang mencerminkan hatimu, bahkan hingga akhir hayatmu mencerminkan jiwamu jua.

    Dan sekarang izinkan, aku yang menulisnya, izinkan aku yang merangkainya di dalam kata, izinkan imajinasiku, adalah tentang dirimu, karena sifatmu adalah pelajaran berharga meskipun kau telah tiada.

         Hidup yang sebenarnya, bagaimana mencintai seseorang, bagaimana untuk menyelami arti hidup yang sebenarnya, dan persahabatan yang sebenarnya adalah contoh dirimu.

     Izinkan, aku menuangkannya, untuk motivasi kehidupan, sebagai panutan hidup, kau adalah suatu yang terlukis sangat indah meski singkat di dunia ini.

      Ayu Tyas