Percayalah

670 36 0
                                    

Aku memutuskan untuk mengunjungi makam Mila,karena menurutku hanya disana aku bisa meluapkan segala perasaan tanpa diketahui siapapun, "Sesakit inikah mencintaimu Kevin, "Tidak bisakah kau melihat seberapa besar cintaku padamu,lalu apa arti ciuman dan perhatianmu selama ini,Aku sudah memberikan seluruh cintaku padamu, "Maaf aku pergi Mil, aku tidak bisa lagi tetap bersamanya karena itu sangat menyakitkan bagiku ucapku sebelum pergi meninggalkan makam, namun saat aku berdiri,aku merasa sebuah tangan memelukku erat, "Jangan pergi princess, aku tak bisa hidup tanpamu bisiknya di telingaku, "Benarkah tapi bagiku kau memang sudah "MATI "hari ini,"AKU BENCI KAMU." teriakku berlalu meninggalkannya. Baiklah jika itu keinginanmu bunuh aku sekarang juga ucapnya yang sudah berdiri di depan mobilku, Dasar gila,aku tak ingin masuk penjara karena membunuhmu,"Minggir," teriakku dari mobil, sambil bersiap melajukanya tapi ia justru tak berniat beranjak dari tempatnya berdiri, dengan amarah yang memuncak aku segera turun dari mobil dan menamparnya keras dan berniat kembali ke mobil "Pukul aku sepuasmu princess,tapi ku mohon ikut aku sebentar,ucapnya menahan tanganku, "Cukup Vin, aku tak mau menjadi pelarianmu lagi  ucapku menghempaskan tangannya kasar, "Kau bukanlah pelarianku justru kaulah "MASA DEPANKU." ucapnya membalikkan tubuhku dengan cepat dan memelukku erat, aku mencoba meronta di pelukannya namun sayangnya ia justru menggendongku ke mobil  dan membawaku ke Villa yang tak jauh dari makam, sepanjang perjalanan kami hanya diam,aku lebih memilih menatap jendela mobil yang mulai basah karena derasnya hujan ,10 menit kemudian kami tiba di Villa, ia turun terlebih dahulu  dan membuka pintu mobil sambil menutupi kepalaku dengan jasnya, "Tidak kau tidak boleh lemah dengan sikapnya gumamku dalam hati saat aku merasa jantungku berdetak kencang, "Duduklah,aku akan membuatkan teh untuk kita ucapnya lembut,"Tidak perlu,"Katakan saja apa yang ingin kau katakan,aku tak punya banyak waktu untukmu ucapku dingin, ia berjalan mendekatiku sambil berkata,"Aku minta maaf atas kejadian tadi, aku diam karena aku sangat terkejut dengan tindakannya,ucapnya hati-hati, aku justru tersenyum ke arahnya dan berkata,  "Anda tidak perlu menjelaskan semuanya pada saya karena saya hanya sekretaris anda di kantor ucapku sambil berlari keluar seolah berusaha menyembunyikan air mataku agar aku tak terlihat lemah di matanya, "Apa yang kau lakukan princess ucap seseorang memelukku dari belakang,"Aku kembali menghempaskan tangannya kasar,lalu berlari menjauhinya, "Berhenti mengejarku atau aku akan pergi sekarang ucapku sambil mendekat ke mobil, "Baiklah aku masuk, tapi jangan terlalu lama hujan tak baik untuk kesehatanmu teriaknya,"Apa peduli anda tuan Kevin,"Anda bahkan tak tahu bagaimana perasaan saya saat melihat anda berciuman dengannya di hadapan seluruh karyawan  teriakku marah,"Kau salah, aku sama sekali tidak membalas ciumannya, aku diam karena aku sangat terkejut "Percayalah hanya ciumanmu yang mampu menggetarkan hatiku princess ucapnya ,sedetik setelahnya aku merasakan kecupan singkat di bibirku, hapus jejaknya jika kau menginginkannya princess bisiknya lembut di telingaku,"Saya tidak sebodoh itu tuan Kevin, "Kita tak punya hubungan apapun jadi saya rasa kita tidak pantas melakukan hal itu, "Baik ,jika itu yang kau  inginkan kita akan menikah secepatnya, ucapnya mantap,"Jangan memutuskan sesuatu dengan emosi teriakku tepat di hadapannya,"Princess,aku tak mungkin mengatakan sesuatu hal yang penting  jika aku belum yakin dengan keputusanku, "Aku terlalu mencintaimu dan hanya dengan sebuah pernikahan aku bisa membuktikan rasa cintaku padamu,jelasnya tegas,"Mungkin kau lupa jika kau pernah berjanji bahwa kita akan menikah jika aku bisa membujuk mamamu untuk melakukan penggobatan, dan saat aku sudah berhasil melakukannya kau ingin membatalkannya begitu saja princess ucapnya lirih seraya berjongkok di hadapanku, aku hanya diam lalu membantunya berdiri dan menatap dalam matanya seolah mencari kebohongan disana, namun aku justru menemukan cinta yang dalam dari matanya saat menatapku, "Aku ingin percaya padanya tapi hatiku masih sakit setiap mengingat kejadian tadi.Hujan semakin deras ia segera menggendongku masuk ke Villa,aku hanya diam dan menyandarkan kepalaku di dadanya saat rasa pusing mulai mendera, sesampainya di kamar ia menurunkanku perlahan,lalu ia berlari ke ruang ganti,dan kembali dengan membawakan handuk  dan baju untukku, "Ganti pakaianmu,aku akan membuat teh dulu ucapnya sambil berlari ke dapur, aku dapat melihat bahwa dia sangat mengkhawatirkanku, hatiku sedikit menghangat karena sikapnya padaku, "Haruskah aku bertahan untuknya, tapi aku benar-benar merasa nyaman di dekatnya,dia seperti" Guardian Angel" untukku,ucapku sambil mengingat semua kejadian yang ku lewati bersamanya,"Princess kenapa kau belum mengganti pakaianmu ucapnya sambil membawa dua gelas teh untuk kami, tanpa menjawab, aku segera turun dan berjalan pelan ke kamar mandi, namun baru beberapa langkah aku berjalan,rasa sakit kembali melanda kepalaku, aku hampir saja jatuh jika ia tak memelukku dengan cepat, lalu kembali membawaku ke ranjang, "Biar aku yang melakukannya,aku tak akan melakukan hal buruk padamu ucapnya ragu, aku hanya mengangguk karena kepalaku pusing apalagi tubuhku mulai kedinginannya, selesai mengganti bajuku,"Minumlah sedikit ucapnya sambil  menyelimuti  tubuhku sebatas dada dan mencium keningku sambil berkata,"Istirahatlah,aku akan menunggumu di luar ucapnya pelan, aku segera menggeleng cepat,Jangan tinggalkan aku, ucapku menggenggam tangannya,"Tidak akan,Tidurlah ucapnya sambil mengusap pelan rambutku, "My prince,tidurlah bersamaku ucapku pelan namun masih dapat di dengar Kevin,tanpa membuang waktu ia segera naik ke ranjang dan memejamkan matanya,"Maaf," ucapku lirih, aku berada disini, untuk menemanimu tidur,bukan untuk melihatmu menangis ucapnya sambil menghadap ke arahku, seraya menghapus air mataku, Aku justru memeluknya erat," Maaf jika aku sempat meragukanmu, ucapku sedikit terisak, "Jangan di pikirkan kita bicarakan itu nanti,"Tidurlah sebentar,ucapnya mencium keningku, Tapi aku lapar, ucapku manja," Baiklah tunggu tadi aku sudah memesan makanan untuk kita,ucapnya sambi mencium puncak kepalaku.15 menit kemudian aku turun dari ranjang dan segera membuka pintu,"Makasih,"ucapku sebelum menutup pintu, aku segera berjalan ke kamar untuk makan bersamanya, "Princess, ayo makan ucapku saat membuka pintu,ia hanya mengangguk lemah sambil membuka mulutnya, dengan mata yang masih terpejam,aku yang mengerti keinginannya segera menyuapinya perlahan,kami pun menghabiskan semangkuk bakso berdua,"Maaf aku merepotkanmu, tapi kepalaku sakit jika aku membuka mata ucapnya setelah makan, aku pun meletakkan mangkuk tadi di meja samping ranjang, lalu memeluknya sambil memijat kepalanya pelan, "Tidurlah ucapnya mencium keningku,"I love u my  princess, "Jangan pernah meragukannya jika kau masih ingin bersamanya,"I love u too my prince gumamku dalam hati sambil menenggelamkan tubuhku dalam pelukannya.

Forever LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang