Prolog

744 28 0
                                    

Surat untuk Semesta

Kini untuk kesekian kalinya aku terjatuh lagi, untuk kesekian kalinya aku kembali merasakan sakitnya hati. Cerita yang sejak awal aku kira akan berakhir sempurna, kini justru berubah menjadi kecewa.

Aku hancur, bahkan sebelum kau genggam pun aku sudah terlebih dahulu hancur. Kau tau, ini sulit untukku, sangat sulit. Terkadang aku berfikir seberapa berartinya aku bagimu? atau bahkan aku tidak pernah menjadi bagian yang berarti di hidupmu?

Ya, tentu saja tidak, kalaupun aku berarti, mungkin tak seharusnya kini aku sendiri, seharusnya kau disini, di sampingku, sambil menggenggam erat tanganku.

Oh semesta haruskah aku mengalami semua ini? haruskah aku selalu kehilangan seseorang yang berarti? salah apa aku padamu, hingga kau menghukumku sekejam ini? sampai kapan aku harus mengikuti takdirmu semesta. Tidak bisakah aku membuat takdir bahagiaku sendiri?! hidup ini tidak pernah adil bagiku!

Kau tau bukan semesta, bahwa aku sudah lelah, tapi mengapa kau tak pernah membiarkanku menyerah. Rencana kejam apa lagi yang akan kau buat untukku? cerita pedih apa lagi yang akan kau berikan padaku? tidak kah cukup penderitaanku selama ini!

Dan untukmu, kamu adalah seseorang yang menjadi alasan mengapa aku menuliskan cerita menyakitkan ini.

Semesta tolong berikan sepucuk surat ini kepada Tuhan, agar dia tau betapa menderitanya aku.

Dari seseorang yang selalu merindukan kehadiranmu
-Gea Aletha

Untuk sesaat aku kembali kedalam ingatan masa lalu.

Rindu & Pilu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang