Sekarang suasananya udah membaik. Ayahnya Ong udah pergi dan sekarang di rumah Ong ada Ibu, Anin, Seonho, Baejin, sama Hangyul. Guanlin udah pulang, tadi dia hampir aja pingsan liat Hangyul dihajar abis-abisan sama Ayahnya Ong.
"Lo baik-baik aja, kan?" Tanya Anin yang lagi ngobatin lebam di wajahnya Hangyul.
Hangyul mengangguk dan tersenyum.
"Lo kok berani berantem sama orang tua kayak gitu?" Tanya Anin agak kesal.
"Gue gak berani, makanya gue dihajar abis-abisan kayak gini. Kalo gue berani, tuh orang tua udah gue sleding sampe mampus. Gue cuman gamau dia nyakitin ibu." Ujar Hangyul.
Anin terdiam lalu menoleh kearah ibu yang lagi nangis di pelukannya Seonho dan Baejin. Rasanya hati Anin lagi diacak-acak sama monyet gunung, sakit banget cuy.
"Anin." Kata Hangyul.
"Hmm."
"Lo tuh mirip banget sama seseorang yang gue kenal." Kata Hangyul.
Anin menatap Hangyul dan berhenti mengobati luka-lukanya. "Siapa?" Tanya Anin penasaran.
"Tetangga gue. Sebelum gue pindah kesini, gue punya tetangga baru di rumah gue yang dulu. Dan dia tuh sama banget kayak lo." Jawab Hangyul.
"Maksudnya sama gimana?" Tanya Anin.
"Lo sama dia sama-sama patah hati dan menjadikan dunia kalian berdua seolah-olah berakhir dengan ngurung diri di kamar selama bertahun-tahun." Kata Hangyul.
Anin tersenyum. "Kalo lo ada di posisi gue, lo pasti ngelakuin hal yang sama kayak gue." Ujar Anin.
Hangyul menatap Anin lalu tersenyum. "Kata siapa? Kalo gue ada di posisi lo, gue pasti nyari cowok yang lebih baik dan lebih segalanya. Cowok di dunia bukan cuman dia aja." Ujar Hangyul.
Anin menghela nafasnya dalam-dalam dan menatap Hangyul kesal. "Dia cowok yang selalu ada di hidup gue dari gue lahir sampe gue umur 20-an. Gue gak bisa lupain masa-masa indah selama 20 tahun itu. Buat gue, dia udah jadi hidup gue." Anin tersenyum miris.
"Seharusnya lo gak macarin dia supaya lo gak berakhir kayak gini." Ujar Hangyul.
Anin mendengus kesal. Dia langsung beranjak dari tempatnya dan menatap Hangyul kesal. "Lo emangnya siapa sih? Hah? Tau apa lo? Emangnya hidup gue berakhir kayak gimana? Lo tuh cuman tetangga baru yang baru aja ketemu sama gue hari ini. Tapi gaya lo seolah-olah lo udah kenal gue bertahun-tahun dan hatam sama hidup gue." Tukas Anin ketus.
Hangyul mendadak terdiam melihat Anin sekesel ini. Cewek galak nambah lagi di hidup gue setelah adek gue.-LHG.
Wohooooo Kak Anin is Back!-YSH &BJY.
Akhirnya kamu kembali jadi Anin yang dulu.-Ibu.
Anin menatap Hangyul dengan penuh kemarahan lalu berlalu meninggalkannya dan menarik Seonho.
"Ho, pulang." Kata Anin.
Seonho nurut-nurut aja.
"Bu, Anin pulang ya. Kalo anak itu apa-apain ibu, ibu panggil nama Anin tiga kali. Anin bakal langsung dateng." Kata Anin dengan nada bicara agak kesal. Ibu mengangguk dan tersenyum.
"Jin, lo juga pulang. Gak baik anak tampan kayak lo pulang malem-malem, nanti diculik tante-tante komplek sebelah." Ujar Anin lalu menarik tangan Baejin.
Tiba-tiba langkah kaki Anin terhenti. Dia langsung balik badan dan nyamperin Hangyul yang lagi pegangin pipinya yang lebam. Anin mendekat dan memegangi pipinya lalu mencubitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Return - Ong Seongwoo
FanfictionSequel dari tetangaan (Ong Seongwoo) "I'll never give up on you." -Ong Seongwoo #7 in Seongwu