Hari Rabu, hari yang sungguh menyebalkan bagi Brisia. Hari ini ada jadwal pelajaran Seni Budaya yang diajar oleh Pak Yudi. Banyak orang berpikir bahwa gadis sepintar Brisia pasti menyukai semua pelajaran, namun nyatanya tidak.
Brisia masih tetap sama dengan siswa lainnya. Ada juga pelajaran yang ia benci. Ia membenci pelajaran seni budaya. Rasa kebenciannya semakin bertambah ketika Pak Yudi mulai mengajar kelasnya sejak awal semester lalu. Cara bicaranya yang terlalu bertele-tele membuat Brisia sangat jenuh.
Ini sudah yang kesekian kalinya Brisia keluar dari kelas dengan alasan ingin ke kamar mandi. Memang tidak lama, hanya sepuluh menit kira-kira. Namun setidaknya sepuluh menit duduk di depan kamar mandi, jauh lebih baik daripada duduk di kelas mendengarkan ocehan tidak jelas dari guru itu.
Brisia sengaja memilih kamar mandi yang jauh dari kelasnya, Ghea menemaninya kini. Hari ini Brisia dibuat heran karena sepanjang koridor banyak siswi yang memandangnya dengan tatapan yang tak ia mengerti. Kebanyakan dari mereka memandang Brisia lalu berbisik kepada teman temannya.
Gadis itu mengerenyit. Ia sungguh heran dengan tatapan tatapan itu. Apa ia tengah memiliki kesalahan? Namun kesalahan apa yang ia buat sampai membuat sebanyak itu orang memandangnya.
"Ghe, kenapa sih mereka liatin gue gitu banget tadi?" Tanya Brisia sesampainya mereka di kamar mandi.
"Postingan Devano kali." Jawab Ghea sambil membasahi mukanya di depan wastafel.
Lagi-lagi Brisia terheran heran. Jawaban Ghea membuat Brisia bingung. Apa hubungannya tatapan siswi siswi tadi dengan postingan Devano?
"Perjelas dong Ghe,"
Ghea menghela napasnya, gadis dengan rambut sebahu itu menoleh pada Brisia kemudian mengeluarkan benda pipih berwarna gold dengan logo apel dari dalam saku roknya.
"Cek Instagram Devano. Log out dulu akun gue." Ucap Ghea lalu kembali dengan aktivitas awalnya lagi.
Brisia mengangguk paham, kemudian gadis itu berjalan menuju tempat duduk yang disediakan untuk mengantri di toilet tersebut.
Jari jemari Brisia mulai mengetik kan akun instagram lengkap beserta password nya untuk melakukan log in. Setelah berhasil log in, Brisia mengetikkan Devanokusuma di kolom pencariannya.
Selagi menanti hasil pencariannya selesai, Brisia iseng membuka notifikasi yang lagi lagi sangat aneh karena notifikasinya begitu banyak hari ini. Brisia heran mengapa tiba tiba banyak yang mem follow akunnya. Seingatnya terakhir di cek followers nya hanya sekitar 2000 an, dan sekarang tiba-tiba saja sudah hampir menyentuh angka 10000. Kok bisa sedrastis itu peningkatan nya ya?
Selain notifikasi tersebut, ada juga berbagai DM masuk. DM tersebut sebagian merupakan bentuk pujian, Brisia cantik atau apalah semacamnya. Sebagian lainnya justru menjelek jelekkan dirinya. Ada yang berkata bahwa Brisia cocok dengan Devano, ada pula yang berkata sebaliknya.
Namun tunggu, Devano? Sebenarnya apa yang terjadi sih ini? Kenapa mendadak semuanya membicarakan Devano? Apa yang sebenarnya cowok itu posting?
Tanpa ber lama lama lagi, Brisia langsung membuka kembali kolom pencariannya. Ia menyentuh akun instagram milik Devano. Followers nya sudah mencapai 50k? Luar biasa-----Eh tidak, itu biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIDE
Teen Fiction"Mimpi kali Lo! Gue gak akan pernah mau jadi pacar playboy kaya Lo! " -Brisia Adelina Wijaya- "Mungkin sekarang lo bisa bilang gak suka sama gue. Tapi gue punya seribu satu cara untuk bikin lo jatuh cinta sama gue." -Devano Hardian Kusuma- Siapakah...