Gheanaa : Bri gue udah sampe. Lo dimana?
Brisiadelina : Otw. Lima menit.
Setelah mengetik kan pesan itu dan mengirimnya pada Ghea, Brisia langsung meletakkan kembali ponselnya ke dalam sling bag peach miliknya, segera setelah itu ia bangkit dari duduknya. Ia kini berada di lantai paling atas sebuah pusat perbelanjaan ternama di ibu kota.
Sesuai janjinya pada Ghea tadi, ia akan menemani sahabatnya itu ketemuan dengan gebetan barunya. Ia tahu ia akan menjadi obat nyamuk nantinya, namun mau bagaimana lagi. Ia sudah terlanjur berjanji, dan di dalam hidupnya menepati janji termasuk kedalam salah satu hal yang benar benar ia junjung tinggi.
Ketika Brisia tengah berjalan menuju lantai bawah, ia melihat seorang laki-laki yang tak asing lagi baginya. Setelah diperhatikan lebih dalam lagi, ia meyakini bahwa laki-laki itu adalah Devano. Orang yang membuat hidupnya terasa menjengkelkan hari ini.
Gadis itu tersenyum sinis ketika menyadari bahwa disana Devano sedang bersama seorang gadis sepantarannya. Seingatnya baru beberapa hari yang lalu kabar putusnya Devano dan Gisell menyebar, dan sekarang cowok itu telah bersama seseorang yang baru lagi. Devano memang benar-benar player sejati nampaknya. Luar biasa.
Brisia hanya heran saja terhadap barisan mantan Devano, mereka sudah tahu pasti bahwa berpacaran dengan cowok itu muaranya hanya untuk putus seminggu kemudian. Lalu kenapa mereka masih mau walau mereka juga sadar bahwa mereka akan di sakiti pada akhirnya?
Tak ingin berlama lama mencemari pikirannya dengan hal unfaedah seperti itu, Brisia memutuskan untuk lanjut berjalan menuruni eskalator menuju cafe di lantai dua tempatnya bertemu dengan Ghea.
Sebuah cafe dengan tema shabby cheek kini berada di depan gadis yang mengurai indah rambut panjangnya. Tak perlu repot mencari, Brisia sudah dapat menemukan keberadaan Ghea disana. Segera saja Brisia menghampiri sahabatnya itu.
"Udah lama?" Tanya Brisia begitu duduk di sebelah Ghea.
"Belum." Jawabnya sambil menggeleng. Kemudian sedetik kemudian Ghea langsung senyum sumringah melihat orang yang ia tunggu tunggu telah datang.
Brian, Si ganteng murid kelas 12 IPA 1 yang merupakan anggota tim futsal, bertubuh atletis, dan juga memiliki segudang prestasi akademik maupun non akademik. Most wanted SMA Mandala dan idola pada gadis tentunya.
Cowok itu kali ini memakai baju santai, dengan balutan jaket army andalannya. Penampilannya dapat dibilang sangat simple, namun sukses membuat siapapun yang melihatnya terpesona. Sebenarnya secara teknis, apapun yabg dikenakan cowok itu selalu saja membuat gadis gadis terpesona. Bahkan rasanya, dengan baju compang camping pun Brian tak akan kehilangan kharisma dan pesona nya.
Brian begitu kaget melihat gadis yang duduk di sebelah Ghea. Ia begitu kaget sekaligus heran kenapa gadis itu bisa ada disini. Bersama Ghea saat ini.
"Kak, kenalin ini Brisia." Ucap Ghea karena melihat raut kebingungan yang hadir di wajah tampan Brian.
Brisia mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri, "Brisia."
Brian menjabat balik tangan Brisia meski ia masih sedikit bingung dan tak menyangka dengan kehadiran gadis itu di sini. Kemudian cowok itu duduk tepat di depan Ghea.
Mereka kemudian terlibat obrolan seru. Ghea dan Brian maksudnya. Brisia pasif sekali kali ini, dia hanya bisa diam sambil sesekali tersenyum menanggapi obrolan mereka berdua.
Brisia mengecek ponselnya, kali saja ada sesuatu yang penting yang bisa ia jadikan alasan untuk keluar dari suasana tidak menyenangkan ini. Dahinya mengrenyit tak kala sebuah notifikasi instagram masuk ke ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIDE
Teen Fiction"Mimpi kali Lo! Gue gak akan pernah mau jadi pacar playboy kaya Lo! " -Brisia Adelina Wijaya- "Mungkin sekarang lo bisa bilang gak suka sama gue. Tapi gue punya seribu satu cara untuk bikin lo jatuh cinta sama gue." -Devano Hardian Kusuma- Siapakah...