41 - new air

1.7K 175 0
                                    



"Pilih berkhianat, lebih menyenangkan."


Gue gusar, memalingkan wajah ke kiri dan ke kanan bergantian. Bingung untuk memilah siapa yang harus dipilih. Di sisi kiri terdapat anak-anak kelas yang menatap seakan memohon. Sedangkan di sisi kanan, ada bu Susan yang mengipaskan uang di depan wajahnya yang saat ini mengenakan kaca mata hitam.

"Masa lo lebih milih si Susan sih daripada temen-temen sendiri," kelakar Supra dengan emosi.

"Tapi bu Susan tuh udah tua, lo parah banget sih bikin dia marah sampe gak mau masuk kelas kita lagi." Sahut gue entah kenapa juga penuh emosi.

Supra mendecih, "cuih, pasti lo udah dapat komisi makanya bilang gitu."


"LO APA-APAAN SI-"

Teriakan gue terhenti karena pak Rafael muncul untuk menengahi permasalahan ini. "Sudah, berhenti. Saya malu punya anak didik seperti kalian, berminggu-minggu saya ngajarin kalian pelajaran etika profesi, tapi apa? Kalian gak punya etika. Cukup, saya gak mau ajar kalian lagi."


Pak Rafael melangkahkan kakinya pergi, diikuti sahutan anak kelas menginginkan dia kembali.

Suara petir beserta cahaya kilat mengagetkan kami, langit tiba-tiba gelap. Pandangan gue mulai kabur, samar-sama gue lihat Nafa muncul. Bayangan pegawai perpustakaan yang sering gue kenal juga terlihat dari pintu kelas sedang mondar-mandir di koridor.

Suara tawa dari bu Tuti menggelegar di telinga, kata-kata nya terngiang berkali-kali.

"Siapa yang tidak bawa kalkulator?"


"Niat sekolah gak kamu? Akuntansi kok gak bawa kalkulator."



"Masa akun jurnal umum aja masih salah, dasar tolol."


"Tolol,"

"Tolol,"

"Tolol, toolool, toooolol."


"Siapa yang tidak bawa kalkulator? AHAHAHAHA."


Rasanya seperti jatuh sambil berputar-putar didalam jurang gelap tak berujung. Pusing, gelap, dingin. Semakin gelap dan semakin gelap.

"Kamu itu bisa serius gak sih? Ini telling story, kalo mau ngelucu sana ikut stand up comedy."

"Payah,"


"Membayar gaji pegawai itu akunnya salaries expense di debit. Kreditnya apa?"


"Seorang akuntan diharapkan memiliki integritas dan profesional, juga dapat merahasiakan informasi yang di pegang. Coba jelaskan apa itu integritas?"


"Mulai sekarang kita partner."


"Aduh, sakit." Rasanya seperti mendarat setelah jatuh dari ketinggian. Yang gue ingat, seharusnya sekarang bersiap buat sekolah.

Mandi, sholat, rasanya gue lakukan dengan berat karena badan susah digerakkan sesuai kemauan. Tapi kenapa?







Tang tung tang tang tung tang tung tang
Tangtangtang tangtang tungtang
Tung tung tungtangtang.

Hah?

Bunyi alarm membuat gue membuka mata, kalau diingat-ingat alarm itu diatur tadi malam. Artinya.. gue baru bangun?

upnormal teen // kth (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang