42 - kita impas

1.8K 167 6
                                    


Note: takut bnyk yang bingung sama part mimpi kemarin.

Jadi, itu kejadian yang namanya fake awakening. Kejadian dimana kita merasa sudah bangun dan beraktifitas, padahal masih tidur. Dan aku beberapa kali gitu, ngerasa udah mandi dll, ternyata daritadi masih tidur di kasur. Kalian pernah?

 Kalian pernah?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











"STOP!"

Gue berseru waktu lihat ada kucing berbulu oren berjalan tertatih di pinggir jalan raya simpang perpustakaan. Kak Fiqy menghentikan motornya, "ada apa? Ngagetin banget dah, untung gak jatuh, nanti motor fakboi gue lecet."

Helaan nafas malas terdengar dari gue, "ada kucing, kasian." Gue menunjuk kucing oren itu kemudian turun dari motor.

Saat ini kami sedang dalam perjalanan pulang setelah rutinitas 'belajar bersama' di perpustakaan. Kak Fiqy menepikan motornya, ikut turun bersama gue mendekati kucing yang sekarang terduduk lesu. Badannya kurus, bulunya kotor, suara meongan keluar dari mulutnya pelan seakan ingin ditolong. Tatapan mata sama suaranya buat hati gue tergerak makin iba.

Ini hari dimana usia gue menjadi genap enam belas, rasanya gue harus jadi orang yang lebih bermanfaat. Bagi keluarga, teman, orang tak dikenal, sampai binatang. Mamah bilang, usia gak boleh dihabiskan untuk hal yang sia-sia, ada baiknya lakukan hal baik sekecil apapun selagi sempat. Karena hal kecil itu bisa saja sangat dihargai orang lain. Gak mandang ras, suku bahkan agama, kita semua saudara. Kadang gue kesal lihat meme rasis bahkan sara, walaupun gue akui gue berhumor rendahan, tapi itu sama sekali gak lucu.

Gue bangkit agar bisa mencari indomaret atau tempat terdekat yang sekiranya menjual makanan yang bisa diberikan pada kucing ini. "Kak, gue mau kesana bentar. Tunggu sini ya, maaf, bentaran aja." Gue setengah berlari menuju penyebrangan agar sampai ke indomaret di seberang jalan.

Untung aja hari ini gue bawa bekal, jadi sangu hari ini gak berkurang banyak. Dengan sangu hari kemarin juga, akhirnya cukup untuk beli makanan basah untuk kucing, dari gambarnya sepertinya isinya nanti mirip daging ikan giling. Kadang kucing belum tentu mau makan dryfood instan, gue juga beli sebotol air putih.

Saat kembali, gue kira kak Fiqy bakalan nunggu diatas motornya dengan wajah bete. Gue kira orang kaya macam dia gak akan mau nyentuh-nyentuh kucing jalan yang kotor.

Tapi asumsi gue salah. Karena sekarang gue bisa lihat dia bersihin luka kucing itu menggunakan tissue basah. Sering gue lihat orang ngaku jadi pecinta kucing, tapi cuma suka kucing ras seperti anggora atau persia, kalau kucing kampung pun maunya yang bersih baru suka. Lihat kucing kotor langsung diusir bahkan ditendang. Pecinta kucing yang begitu itu cuma pencitraan belaka.

upnormal teen // kth (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang