43 - young dumb n broke

1.9K 157 2
                                    

Note: lagu dimulmed nanti tolong diputar ya waktu baca part sekelasan rusuh wowkokwowkwk.








Suara ketukan pintu kamar terdengar, mengusik gue yang sedang mengerjakan soal PT Baper Tante di aplikasi excel. Pintu terbuka, wajah mamah terlihat. "Dek, ada yang cari kamu, tuh."

Bunyi gemerutuk terdengar dari jari yang gue regangkan, capek rasanya ngetik data sebanyak itu dan rumusnya yang rumit. "Siapa, mah?"

Mamah tersenyum jahil, "lihat aja sendiri, sana."

Padahal kan ini sudah jam delapan malam, masa iya bu Tuti kesini sekarang. Oh, atau jangan-jangan itu si Nafa? Atau penjahat yang berpura-pura jadi temen gue? Datang malam hari terus melangsungkan rencana nya.

Mata gue tidak menangkap siapapun di ruang tamu, bahkan lampunya saja dimatikan dengan pintu terbuka. Apa ini beneran kejahatan modus baru?

Gue berjalan menuju pintu yang terbuka itu perlahan, harus ancang-ancang ini. Dalam hitungan ketiga, gue berniat mengagetkan orang iseng itu.

Satu..

Dua,

Tiga.

"YOO, SOPO IKU? NGAKU CEPET, SEDENG TAK GIBENG KOWE!"

Gue menurunkan tangan yang sudah berancang-ancang akan menyerang. Ternyata hari ini belum selesai begitu saja.

"SURPRISE, NAGA!"

Ternyata mereka bukan penjahat. Gue mengusap wajah kasar, kemudian melongo datar menatap kumpulan orang itu. "Kalian ngapain kesini malem-malem? Naga juga itu siapa? Gak ada yang namanya Naga disini, bapak gue itu namanya Bagas, tapi bisa juga dipanggil Dayat." Jelas gue nyaring dengan nada kesal, mengangkat kedua tangan ke arah mereka.

Bagaimana gak kesel, mereka kesini malam-malam bawa piring yang entah piring siapa juga gue gak tahu, berisikan beberapa gabin dengan lilin diatasnya. Jujur gue terharu, entah gimana mereka tahu gue ulang tahun hari ini. Tapi kan gak malam hari juga kesini, rumah kita gak dekat, dan gue merasa merepotkan mereka.

"Lo kan buahnagavora, udah keren belum?"

Gue tau gue suka buah naga walaupun buah itu buat warna pipis gue jadi merah, tapi gue tetap suka. Tapi panggilan naga itu terlalu random, nanti orang ngira gue Naga Bonar.

"Yee bukanya bilang makasih, mahal nih waktu gue udah dibelain kesini." Wahyu bersuara. Wibu satu itu emang salty banget ke gue.

"Iya, gue terharu. Makasih, puas dah." Ucap gue ketus, "tapi kalian jangan repot-repot gini, gue jadi gak enak tau. Mending waktu kalian dipake ngerjain PT Baper Tante aja."

"Udah selesai dong," ucap Qaren yang malam ini memakai sweater hitam dengan celana kulot.


"Ini idenya si Saleh, jadi salahin dia aja." Tunjuk Amin mengacungkan jarinya pada bang Saleh yang cengengesan.

"Tiup dulu atuh, udah dibikinin juga."


"Yeay, make a wish. Gue nitip doa, mudah-mudahan besok bu Tuti jadi kalem," Ucap Qaren antusias.

upnormal teen // kth (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang