Katanya remaja itu fase labil manusia paling berkesan dan penuh frustasi menuju kedewasaan. Tentang teman, keluarga, cita-cita dan perasaan yang membuat lingkup hidup makin ruwet. Bukan cerita bad girl atau bad boy, ini cerita anak sekolahan penyuka...
Dia pernah bilang apa yang gue gambar itu lumayan, bagus dan berpotensi. Padahal enggak. Kemarin gue coba buat gabung grup chat di whatsapp khusus drawing club, mereka saling mengirim hasil karya nya agar diberi kritik, saran dan pujian. Saling memberi saran dan sama-sama masih belajar katanya. Rata-rata mendapat pujian, karena mereka semua mastah. Karya mereka rapi dan pro, berbeda dengan gue yang payah ini. Memberanikan diri bermodal sekali dipuji, gue ikut mengirim apa yang gue buat ikut mengirim apa yang gue buat. Dan tebak? Gue dibuli.
Sekarang gue cuma bisa memandangi potret gambar yang sempat gue foto itu dengan muram durja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Memang mereka hebat, gue tahu itu. Tapi terlepas mereka anggap candaan atau bulian, respon mereka itu terlalu jahat. Beberapa ada yang paling matahin semangat gue.
'payah, kayak gini anak TK juga bisa.'
'anjir, goblok, ini gambar apa kerak panci, burik banget.'
'jangan-jangan seburik orangnya,'
'ahaha iya, pasti dia burik.'
'lagian, kepedean pake ikut ngirim.'
'gak tahu diri banget,'
Kalian tahu rasanya? Mereka bicarain gue seakan mereka gak nganggap gue bisa baca itu semua. Padahal gue minta kritik dan saran secara baik-baik, apa masyarakat sekarang sudah se-toxic ini? Dua orang dari mereka memakai tokoh anime sebagai foto profilnya. Huh, wibu lagi wibu lagi. Kenapa dari sekian golongan, gue selalu bermasalah dengan kaum wibu? Memang Cuma Fariri –tetangga dekat rumah kalau kalian lupa— satu-satunya wibu yang gak pernah ngusik gue. Malah gara-gara dia gue ngikutin cerita di anime Naruto.
Malas buat meladeni dan membaca ketikan mereka, gue memillih segera keluar dari grup chat itu. Belajar sama-sama apanya, mereka memperlakukan orang baru secara julid.
Whatsapp Kak fiqy
Selamat pagi, Kenc00r ku
Bacot
Kenapa lu? Kasar amat
Dasar kang typu
Gue nipu apaan? Gue bukan owner olshop abal yang suka nipu pake testi palsu itu
Gambaran gue jelek kan? Harusnya lo jujur aja tau gak
Enggak kok Emang bagus
Halah G
ue dibuli tau gak Gue dikatain payah, burik, gatadir Ya emang bener sih Tapi mereka terlalu kasar buat ukuran gue yg ga kenal mereka