11- A HOTTEST GALUH PRADIPTA

9K 457 54
                                    

"Profesionalitas itu bisa dilihat dari berapa banyak pengalaman yang dia punya di dunia kerja" ~ Putra

-----------------------------------


Hari ini genap sepuluh hari aku kerja di StarTV sebagai Production Assistant (PA). Belum begitu banyak karyawan yang aku kenal di sini, tapi setiap hari aku seperti sedang duduk dibangku kuliah. Mendapatkan wawasan dan ilmu-ilmu baru tidak hanya seputar dunia kerja saja, lebih dari itu soal bagaimana orang-orang produksi di televisi membuat, merencenakan, mengkonsep sampai mengevaluasi sebuah program yang menurutku sangat luar biasa.

Kerja di TV gak menakutkan sama sekali, hanya saja setiap karyawan khususnya yang duduk di bagian produksi harus punya daya kreatifitas yang tinggi setiap harinya. Mau gak mau kita harus mengasah otak kita setiap hari untuk menghasilkan ide-ide yang gak sebatas kreatif tapi cemerlang dan beda.

Zero Mistake menjadi prinsip andalan kami, karena dari slogan tersebut lah kami menuntut diri masing-masing untuk bekerja semaksimal mungkin tanpa membiarkan celah bagi setiap kesalahan masuk. Semuanya harus sempurna. Dan... menurutku bekerja seperti ini sangat menyenangkan.

Aku sendiri duduk pada divisi hiburan di bawah pengawasan Mbak Lea Renata sebagai Produserku dan dipimpin oleh Bapak Galuh Pradipta sebagai Kepala Department Produksi bidang News & Entertainment. Timku memegang dua program hiburan yang keduanya berupa Talkshow.

Sebenarnya, aku melamar ke StarTV sebagai Public Relations tapi karena posisi itu sudah keburu isi, bertemulah aku dengan Pak Galuh di Interview User dan ditawari untuk jadi Creative pada program Olahraga. Entah gimana ceritanya dihari pertamaku kerja, aku malah mendapatkan posisi PA dan berada di tim Talkshow. Aku terima saja, toh PA itu sedikit lebih tinggi jabatannya dari creative kalau menurutku.

'Jam 7 lebih' pikirku ketika melirik jam melalui smartphone.

"Langsung balik apa langsung malam mingguan nih Put haha?" tanya Adi ketika melihatku sedang beres-beres untuk pulang.

Dia ini adalah creative di timku. Namanya Adiana Prakoso, berusia 28 tahun. Berhubung meja dia di sebelahku, maka Adi adalah orang yang paling sering ngobrol denganku. Bahkan dalam sepuluh hari ini hampir tiap hari aku pergi makan siang dengannya karena kita satu shift. Adi adalah orang yang sangat seru. Disela-sela waktu senggang dalam kerjaan, dia biasa mengisinya dengan melemparkan candaan-candaan ringan ala Lies Hartono alias Cak Lontong meskipun pemikirannya lebih mirip Budiman Sudjatmiko, karena buku-buku terakhir yang dia baca adalah bukunya Budiman seperti yang terakhir aku lihat adalah buku berjudul Anak-anak Revolusi Jilid 2.

"oh iya ya ini malam minggu. Emm... tapi gua langsung balik kayaknya, malam mingguan di kostan pacar aja haha" balasku dengan menyadari kalau ini adalah hari sabtu.

Hampir setiap hari aku pulang jam 7 malam meskipun jam pulang kantor jam 5 sore. Bahkan beberapa creative biasanya pulang sampai jam 8 atau jam 9. Sebenarnya mereka gak diminta lembur, tapi sama seperti yang kurasakan kalau kerjaan belum beres lebih asik menyelesaikannya di kantor ketimbang harus membawanya pulang. Selain itu kami paling anti kalau harus menunda pekerjaan hari ini ke hari besok sekalipun itu bukanlah sebuah pekerjaan deadline.

Kerja di TV seperti ini sama halnya kayak profesi dokter maupun polisi. Kita gak mengenal libur hari sabtu atau tanggal merah seperti karyawan kantoran. Hari-hari besar seperti Lebaran, Natal, Waisak, apa lagi tuh? Kalau jadwalnya masuk ya kita harus masuk. Sistem libur kita pun gantian, meskipun hampir enam puluh sampai tujuh puluh persen libur di hari sabtu dan minggu. Seperti aku misalnya, bulan pertama ini aku mendapatkan libur hari minggu.

LOVE or LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang