"whoaaa!" aku kaget dibuatnya ketika membuaka pintu ruangan Mas Galuh sudah ada Mbak Clarissa menunggu untuk masuk.
"oh yang di dalem itu kamu, kirain tamu penting" sapa Mbak Clarissa dengan nada sinis.
"mau ke Pak Galuh Mbak? Silahkan saya udah beres" ucapku sambil berjalan melewati Mbak Clarissa.
"eh bentar!, ini kan jam kerja kok kamu ada disini?"
"anu Mbak, tadi saya dipanggil Pak Galuh" aku berusaha mengarang cerita supaya gak menimbulkan masalah. Tiba-tiba Mbak Clarissa berjalan ke arahku bukannya masuk ke ruangan Mas Galuh.
"yakin dipanggil buat urusan kerja? Terus itu kresek apa yang kamu bawa? Sepertinya bekas bungkusan makan" kata Mbak Clarissa sambil menyipitkan sebelah matanya ke arah kresek sampah yang aku bawa.
"maaf Mbak"
"meskipun saya gak tahu kamu kebagian istirahat jam berapa, tapi kamu pasti tahu kan kalau gak boleh makan di ruang kerja kecuali cemilan kecil, Putra" bisiknya sambil mendekatkan wajahnya ke arahku. Aku hanya diam dan menunduk sesekali.
"iya Mbak"
"jangan mentang-mentang kamu dekat dengan Galuh terus kamu seenaknya seperti ini di jam kerja. Saya bisa laporin ke kepala divisi bahkan direktur StarTV" bisiknya lagi ke telingaku.
"maaf Mbak gak akan saya ulangi"
"baguslah, karena mimpi pun jangan pernah. Udah sana kembali kerja"
Aku segera meninggalkan Mbak Clarissa dengan terburu-buru.
'Agh! Sial! Kapan sih Mbak Clarissa itu mau senyum ke gua? Ya minimal sikapnya biasa gitu. Ini dari pertama ketemu sampe sekarang jutek mulu bawannya. Bisa-bisanya lagi Mas Galuh tunangan sama dia. Modal cantik sih iya, tapi attitudenya parah' umpatku kesal dalam hati.
'ini lagi Mas Galuh. Ada apa dengan dia? Katanya dia minta gua cerita. Baru aja satu kata, sudah nyuruh gua keluar, pake bentak-bentak segala lagi. Haargghh!! Gua pusing kenapa hari ini kayaknya kacau semua' gerutuku dalam perjalanan menuju ruang divisiku.
Sesampainya di ruang divisi, tampak semua creative sedang fokus dengan kerjaan mereka tanpa ada yang memperhatikan aku datang.
"Putra! Dari mana aja lo?? Udah jam 2 lebih nih! Buaruan lo ditungguin Mbak lea. Kayaknya dia marah banget deh sama lo" sahut Adi ketika aku baru saja sampai di depan meja kerjaku.
"SERIOUSLY?" Aku kaget mendengarnya. 'Tuhan... apalagi sih ini? Kenapa hari ini aku harus dibentak-bentak terus?'
'hufffttt... siap-siap. Pasti gua kena bentak lagi sih ini yakin. Bismillah deh' pikirku sambil bersiap menuju ruang Mbak Lea, namun baru saja aku mau melangkah Mbak Lea sudah ada sekitar 5 meter di depanku dengan tatapan tajamnya ke arahku.
"M...Mbak..Lea" ucapku pelan. Mbak Lea mulai bergerak bejalan ke arahku.
Deg!..Deg!...Deg!...
Aku jadi takutseketika pas melihat wajahnya.
"ini untuk semua creative" ucap Mbak Lea ketika berdiri tepat dua jengkal dihadanku. Lalu berbalik membelakangku. Terlihat semua mata tertuju ke arah Mbak Lea. Aku hanya diam gak berkutik tepat di belakangnya.
"saya tahu minggu ini kita lebih banyal LIVE daripada biasanya, pasti kalian semua bebannya makin banyak. Untuk itu..." Mbak Lea kembali berbalik badan dan menatap ke arahku.
"untuk acara ulang tahun talkshow kita, saya minta bantuan ke Putra buat handle konsep sama scriptnya. Putra saya mau tanya, kamu masih ingat kan konsep yang kamu tawarkan ke saya beberapa hari yang lalu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE or LUST
RomanceBOOK 1 -[COMPLETED]- Highest Rank: #2 "Best Non-Fiction Stories" (March 2018) #1 in "frienship-romance" (May, 2018) #2 in "truestory" (1-24 May 2018) #19 in "gay" (out of 25.7K stories - May, 2018) _____________ * Pastikan FOLLOW dulu sebelum baca k...