Waktu sudah menunjukan pukul lima sore lewat lima belas menit. Setelah kubereskan meja kerjaku, aku segera bergegas meninggalkan ruangan. setelah ini, tujuanku adalah ke apartemen Alvin. Membantu skripsi Boy yang sebenarnya menurutku gak akan berjalan efektif.
Paling-paling, Boy mau numpang nonton film gratisan di Netflix. Ah, dasar tuh anak satu. Padahal hampir setiap minggu ke bioskop masih saja nonton film di tempat lain.
Tapi sebentar, ngapain dia harus ke Central Park dulu?. Kalaupun dia mau ke mall kan bisa yang dekat apartemen Alvin.
Apa aku telepon dia dulu buat mastiin?
Aku segera merogoh HP untuk menghubungi Boy terlebih dahulu. Siapa tahu dia berubah pikiran.
Siapa tahu aku bisa langsung ke tempat Alvin.
"Put!, mau bareng gak? Belum sempat aku membuka HP, seseorang memanggilku. Ternyata Adi.
"hah?"
"lo mau ke CP kan? Bareng aja sama gue, kan searah" Adi menawarkan tumpangan.
"emang lo bawa helm dua?"
"ya elah, CP kan deket. Lagian jam segini Polisi gak ada Put"
Aku terdiam.
Ikut gak ya?
Tapi kalau harus pakai transjakarta lumayan juga. Jam pulang kerja pasti penuh. Bisa telat aku sampai di CP.
"ya udah deh gua ikut. Tapi sampai ketemu polisi, gua gak ikutan ya"
Adi hanya tersenyum kecil mendengarnya.
Aku segera naik dan duduk di belakangnya. Gak lama, motor pun melesat menuju central park mall.
Sesampainya di CP, aku langsung naik dan menuju Pizza Hut sesuai perjanjian. ah, tempat ini adalah tempat yang selalu aku datangi kalau ke CP. Kalau makan Pizza pasti maunya di sini. Iya lah, aku sama Garin Anniversary bulan kedua kan di sini. Apa Boy minta ketemu di sini sengaja, karena dia mau beli pizza dulu?.
Boy pun sepertinya sudah tahu, kalau aku gak mau Pizza tempat lain HEHE.
Tapi mana Boy ya?
Aku pikir, dia yang sudah datang lebih dulu.
Kurogoh HP di kantung celana.
Belum sempat aku menghubungi Boy, satu pesan masuk. Dari nomor yang belum aku save. Rupanya nomor yang tadi siang.
'Put, lo udah nyampe ya? Bentar ya.. gua baru nyampe basement nih'
Tanpa membalas pesan itu aku segera menuruti permintaannya.
Lumayan lama juga Boy. Aku melihat ke area Ice skating sambil menunggu Boy. Terlihat beberapa laki-laki gak jauh dari tempatku berdiri juga sedang menyaksikan kelihaian orang-orang di dalam sana.
Jujur saja aku juga pengen bisa bermain itu. Kapan-kapan aku bakal ngajakin Alvin dan Boy buat kesini ngajari aku. Mereka pasti lihai bermain Ice skating.
Sudah lima menit, Boy belum juga datang. Aku jadi kebelet menunggunya. Maka kucari toilet di lantai ini.
Gak butuh lama sampai aku menemukan toilet pria.
Hugh... lega rasanya kalau sudah melepaskan urin dari dalam tubuh itu. Plong aja gitu HAHA.
Aku cuci tangan di wastafel dan segera buru-buru menuju Pizza Hut lagi. Siapa tahu Boy sudah ada di sana. Namun belum sempat aku keluar.
Sebuah tangan langsung menutup pintu toilet. Gak lama dia pun mengunci pintu itu.
Aku melirik ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE or LUST
RomanceBOOK 1 -[COMPLETED]- Highest Rank: #2 "Best Non-Fiction Stories" (March 2018) #1 in "frienship-romance" (May, 2018) #2 in "truestory" (1-24 May 2018) #19 in "gay" (out of 25.7K stories - May, 2018) _____________ * Pastikan FOLLOW dulu sebelum baca k...