====================
"... Hingga berita ini diturunkan belum ada informasi dari pihak korban terkait motif dari insiden tersebut. Namun, dari hasil rekaman yang tertangkap CCTV polisi berhasil menangkap lima orang pelaku pengeroyokan tersebut"
Aku membuka mataku perlahan ketika terdengar suara yang aku yakin adalah sebuah berita di televisi. Entah sejak berapa lama aku tertidur, yang pasti aku masih ingat jika TV itu sudah menyala sedari pagi. Bahkan, jika tidak salah tadi aku lagi menonton sebuah acara di StarTV yang menginformasikan tempat-tempat yang bagus untuk dikunjungi saat hari libur mengingat ini hari Minggu. Weekend List. Aku menonton itu bersama Alvin sebelum aku tertidur. Tapi kemana Alvin sekarang?
"... Jujur saja saya tidak tahu jika ada kejadian itu karena saya di dalam melayani pelanggan. Baru tahu ketika korban dibawa keluar sama seseorang dan terlihat berlumuran darah lalu banyak sekali orang di belakang mereka yang mengikuti. Sepertinya sih semuanya dari toilet juga"
'Toilet?' pikirku.
Dengan cepat mataku langsung menuju ke layar televisi yang menempel di dinding sana.
'apakah ini sedang memberitakan tentangku?' bisik ku dalam hati.
"Imran, sebagai seorang pelayan restoran yang tidak jauh dari TKP, mengatakan sebelum kejadian sempat melihat lima pria bertubuh besar mondar-mandir di sekitar sana. Dari pernyataan saksi tersebut, diketahui jika itu adalah para pelaku pengeroyokan pada pemuda berinisial P. Lalu korban keluar dari dalam toilet dibawa oleh seorang sahabat dari korban yang bernama A. Beberapa hari yang lalu kami sempat menemui saudara A dan berikut pernyataannya.."
BLUP!
Tiba-tiba saja televisi itu mati.
"Vin?" aku melirik ke arah Alvin yang sudah berdiri di dekat sofa sambil memegang remot TV.
"kok lo matiin sih? Itu berita soal gua kan? Lo yang diwawancara kan?"
Alvin tidak menjawab pertanyaanku. Dia meletakkan remot itu kembali ke atas meja. Lalu mengeluarkan styrofoam dari bungkusan yang ditentengnya. Lalu duduk di sofa dan mulai membuka styrofoam itu yang ternyata berisi nasi.
Kulirik jam dinding. Jam 12 lebih 8 menit. Sudah waktunya jam makan siang memang.
"gue makan duluan ya Put" ucap Alvin dingin dan segera menyantap makan siangnya itu tanpa sedikitpun menjawab pertanyaanku sebelumnya.
Ada apa dengan dia? sebelum tidur tadi sikapnya masih biasa saja padaku.
"emm... lo beli makan dimana Vin? Kok gue gak dibeliin?" tanyaku basa-basi berusaha mencairkan suasana.
"beli di aplikasi. Barusan dianterin sama ojek nya" jawab Alvin seadanya.
"lo kenapa sih Vin? Lo nyembunyiin sesuatu dari gua ya? Kenapa lo harus matiin TV nya sih Vin??" aku berusaha bangun dari tidurku namun sulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE or LUST
RomanceBOOK 1 -[COMPLETED]- Highest Rank: #2 "Best Non-Fiction Stories" (March 2018) #1 in "frienship-romance" (May, 2018) #2 in "truestory" (1-24 May 2018) #19 in "gay" (out of 25.7K stories - May, 2018) _____________ * Pastikan FOLLOW dulu sebelum baca k...