- Seperti yang sudah dijelaskan di deskripsi awal/depan, meskipun cerita ini terinspirasi dari kisah nyata, tapi akan ada 2 PoV yang gue tulis yaa..(meskipun PoV ke-2 sedikit) seperti di Chapter ini misalnya, gue memunculkan PoV Boy yang mana ceritanya sendiri didapat dari sumbernya langsung (Boy in real life),
- Oya, gue mau ngucapin makasih banyak buat pembaca setia dan tercinta LOVE or LUST, karena pada tanggal 19 Februari kemarin cerita ini sudah masuk ke posisi 7 dalam THE TOP 1000: BEST NON-FICTION STORIES, semoga naik terus yaa, hehee...
- Oke deh, selamat membaca chapter ini. Jangan lupa bintang dan komentarnya yaa... #SpreadLOVE
=========================
Dengan gontai aku mencoba mengayunkan langkah demi langkah menaiki anak tangga menuju kamarku. Aku gak bisa menjelaskan bagaiamana kacaunya pikiranku saat ini, yang jelas ini seperti mimpi buruk terparah yang aku alami. Badanku lemas tapi sebenarnya masih sangat kuat sekalipun baru Tahu Sumedang yang masuk ke perutku. Tapi aku juga begitu berat untuk sekedar melangkahkan kaki kalau dibilang kuat. Hemm.. aku butuh tidur.
"Putra!"
"lo darimana aja? Gua baru liat lo!" sahut Boy ketika aku sampai di depan pintu kamarku.
"Boy..." aku meliriknya malas.
"are you oke?" Boy menatapku ketika aku berusaha membuka pintu kamar yang masih terkunci.
" yaa... gua butuh tidur. Jadi lo pergi aja deh" ucapku sambil masuk dan segera menutup pintu.
"Tapi Put—"
"GO AWAY, BOY!" teriakku dari dalam kamar. Sepertinya Boy menurutinya. Dia tak terdengar lagi suaranya sampai aku benar-benar tertidur setelah kubanting tubuhku ke kasur.
TOK... TOK... TOK!!
"Put, Putra! Lo udah bangun?"
TOK... TOK... TOK!!
Suara itu membangunkan tidurku. Aku tahu itu Boy, dan aku malas sekali harus berhubungan dengannya untuk saat ini. Kutarik selimut dan menutup sekujur tubuhku untuk kembali tidur.
TOK... TOK... TOK!!
TOK... TOK... TOK!!
"Putra.. ini udah jam 9 lewat! Gua belom liat lo keluar dari lo dateng tadi! Lo makan dulu, lo pasti belum makan!" teriak Boy membuatku mau gak mau membuka selimut dan mendengus kesal. Aku bangkit, mengambil earphone di kantong tasku yang tergeletak di samping kasur, lalu kembali menutup tubuhku dengan selimut.
TOK... TOK... TOK!!
"Put!"
TOK... TOK... TOK!!
"Putra!! Lo kalau mau tidur lagi silakan! Tapi inget perut! Lo makan dulu abis itu tidur lagi"
'Arrggh... apa sih ini orang!' geramku. Aku bangun dan segera membuka pintu.
"BISA DIEM GAK SIH LO! GUA MAU TIDUR! MASALAH GUA MAKAN APA ENGGAK ITU BUKAN URUSAN LO YA! SEKALIPUN GUA MATI KELAPARAN YA SO WHAT? WHO ARE YOU!" bentakku tepat di depan muka Boy.
BRAK!
Aku membanting pintu.
"gua emang bukan siapa-siapa, dan gak pernah jadi siapa-siapa buat lo! Gua Cuma minta lo buat makan Putra! Denger ya Put, gua tahu kalau lo lagi ada masalah dan sikap lo disetiap ada masalah selalu kayak gini. KEKANAKAN!" teriak Boy.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE or LUST
RomanceBOOK 1 -[COMPLETED]- Highest Rank: #2 "Best Non-Fiction Stories" (March 2018) #1 in "frienship-romance" (May, 2018) #2 in "truestory" (1-24 May 2018) #19 in "gay" (out of 25.7K stories - May, 2018) _____________ * Pastikan FOLLOW dulu sebelum baca k...