BRUKKH!
Tiiba-tiba saja aku dikagetkan oleh berkas yang dilempar ke mejaku tepat di depan mukaku.
"APA-APAAN INI?!" Mbak Lea menatap tajam ke arahku dengan mata tegas dan wajah galaknya. Aku melirik ke berkas yang dilemparkannya.
"BECUS GAK SIH LO BIKIN KONSEP PROGRAM? KALAU KONSEP LO KAYAK GINI MANA ADA KLIEN YANG MAU SPONSORIN? MANA ADA ORANG YANG MAU NONTON?!!" aku jadi ketakutan sendiri melihat sikap Mbak Lea yang sebegitu marahnya padaku.
"Maksudnya Mbak?"
"Hah? maksudnya?? Lo baca sendiri deh tuh apa yang udah lo bikin! Gue jadi ragu buat mempertahankan lo di tim gue"
"maaf Mbak, nanti akan saya perbaiki"
"SEKARANG! 20 menit lagi gue tunggu revisiannya di email gue!"
"ehm...ba..baik Mbak"
'hufthh...' aku menarik napas setelah Mbak Lea meninggalkan mejaku.
Entah apa yang sudah aku buat dengan laporanku sampai-sampai Mbak Lea kembali membentakku seperti itu. Ini adalah kali kedua aku dimarahin Mbak Lea setelah kemarin dapat bentak juga gara-gara bintang tamu untuk talkshow datang telat. Meskipun sebenarnya yang salah adalah pihak artisnya, tapi karena disini aku yang ngehandle mereka jadi saja aku yang kena getahnya.
"kalian kenapa pada ngeliatin gua? Udah sana pada balik kerja!" bentakku terbawa emosi pada tim kreatif yang saling mengarahkan pandangannya kepadaku.
"kenapa lo jadi ikut-ikutan Mbak Lea? Kenapa jadi bentak kita-kita Put?" ucap Adi salah satu tim kreatif yang duduk di sebelahku sekaligus orang yang paling dekat denganku di divisi ini.
"emh,sorry-sorry guys, Gua lagi kalut"
"silahkan kembali kerja" lanjutku menutup perdebatan.
Aku mulai membuka berkas yang kuserahkan pada Mbak Lea tadi pagi. Mengenai konsep acara buat Talkshow nanti. Draft ini sudah aku buat tadi malam sehingga paginya sudah bisa nagkring di meja Mbak Lea sebelum dia datang. Eh taunya sekarang... ya sudahlah. Memang selalu saja ada kesalahan dalam penulisan konsep maupun skrip acara, meskipun gak pernah separah ini sampai dapat luapan amarah seperti tadi dari Mbak Lea.
"Bro... yang sabar ya, Mbak Lea emang suka gitu. Kalau ada konsep yang gak sesuai dengan visi misi dia ya kaya tadi hasilnya" Adi berbisik ke arahku.
"visi misi dia? Maksudnya? Kok bukan visi misi kantor?" aku belum bisa memahami apa yang Adi ucapkan barusan.
"ah... udahlah sekarang mendingan lo revisi gih jangan banyak ngelamun, nanti juga lo ngerti kok" ungkap Adi. Dia pun kembali melanjutkan pekerjaannya.
Kurang lebih lima belas menit sudah aku mengerjakan draft yang harus aku revisi. Lima menit lebih cepat dari yang diminta Mbak Lea.
Kling kling ------ kling kling -----
Sebauh telpon masuk melalui aplikasi WA-ku.
"Hallo" sapaku membuka percakapan.
"..."
"ya, kenapa Mbak?"
"..."
"Apa Mbak?"
"..."
"kok bisa gitu sih Mbak? Kenapa baru ngasih tahu?"
"..."
"hemm... ya udah deh kalau gitu makasih ya Mbak"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE or LUST
RomanceBOOK 1 -[COMPLETED]- Highest Rank: #2 "Best Non-Fiction Stories" (March 2018) #1 in "frienship-romance" (May, 2018) #2 in "truestory" (1-24 May 2018) #19 in "gay" (out of 25.7K stories - May, 2018) _____________ * Pastikan FOLLOW dulu sebelum baca k...