"Yes! Akhirnya beres juga!" ucapku sambil mengangkat kedua tanganku dan meregangkannya.
"Bisa pas gitu Put sama jam pulang" kata Adi.
Aku meliriknya. Lalu melirik ke arah jam dinding. Benar saja. Sudah jam 5. Aku sudah bisa pulang. Segera kumatikan komputer dan tiba-tiba saja sebuah pesan masuk lewat LINE.
Garin: Pulang jam berapa hari ini Beib?
Aku: Kenapa emangnya?
Garin: Kangen, hehe
Aku: Huu.. dasar! Kangen juga ternyata
Garin: Gak bisa nahan. Lama-lama jauh dari kamu aku jadi kangen. Bukan kangen sange lo ya. Kangen kamu seutuhnya *emoticon love*
Aku: I miss you more, ini udah mau balik kok lagi beres2
Garin: Langsung ke kostan aku ya
Aku: Siap. Mau nitip sesuatu?
Garin: NOPE. Nitip kamu aja biar cepet-cepet datang, and take care of you sayang *emoticon kiss*
Aku jadi senyum-senyum membuat chat terakhirnya.
Bukankah dulu dia yang bilang ke aku ya, kalau dalam pacaran nanti gak usah ada panggilan spesial bahkan seperti kata "sayang" dan semacamnya. Tapi lihatlah sekarang, dia selalu bilang "sayang" atau "beib" padaku.
"Put! katanya mau pulang kok malah senyum-senyum?" tanya Adi menghampiriku.
"biasa... ditungguin pacar, haha" jelasku sambil memasukan HP ke kantung celana.
"ciee... ternyata lo udah punya pacar. Ya udah buruan geh pulang kasian tuh pacar lo" Adi berlalu. Sepertinya dia masih ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan.
"Mas Putra udah punya pacar? Yah... gue patah hati dong" celetuk Ulfa tiba-tiba.
"udah dong. Tapi gak usah jadi patah hati juga, kan kita ketemu tiap hari hehe... oya, again and again.. gak usah panggil gua 'Mas' panggil Putra aja ya Kak Ulfa" aku keluar dari mejaku.
"kan jabatan lo lebih tinggi dari gue Put. Tapi ya udah deh gue gak akan patah hati hemm..."
"udah ah Fa, ga usah bawa-bawa jabatan gak suka gua, haha... ya udah Fa dan semuanya, gua duluan ya.. see yaa tomorrow...." aku segera meninggalkan kantorku dan meluncur ke kostan Garin.
---------------
Sesampainya di kostan Garin, terlihat dia yang sedang tiduran sambil memainkan handphonenya.
Aku langsung menghampirinya dan memeluk dia. Dia memelukku balik dengan erat.
Kukecup keningnya.
"I love you..." bisikknya.
"I love you more..." jawabku ikut berbisik.
"mandi yuk, biar kamunya seger. Aku juga belum mandi" ajak Garin sambil melepaskan dirinya dari pelukanku.
"mandi bareng?" tanyaku.
"iyaa... biar bisa saling sabunan hehe" jelasnya nakal.
"tapi..."
"tenang aja beib, hanya mandi. Aku gak akan minta untuk ngapa-ngapain kok, aku tahu kamu capek" jelas Garin buru-buru memotong ucapanku.
"oke, Yuk!" kataku sepakat.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE or LUST
RomanceBOOK 1 -[COMPLETED]- Highest Rank: #2 "Best Non-Fiction Stories" (March 2018) #1 in "frienship-romance" (May, 2018) #2 in "truestory" (1-24 May 2018) #19 in "gay" (out of 25.7K stories - May, 2018) _____________ * Pastikan FOLLOW dulu sebelum baca k...