Putra PoV'ini sudah hari ke empat dari aku pergi ke Bandung. Mau sampai kapan kamu diam seperti ini Gar? Kapan aku bisa nemui kamu? Aku butuh kamu'
Sebuah SMS kukirimkan pada Garin di tengah-tengah jam makan siangku. Sebelum benar-benar meninggalkan kantin kantor, aku tahan Adi, rekan kerja terdekatku karena ada yang harus aku bicarakan dengannya.
"Di, lo kan suka maen game nih. Kalau misal nih ya, lo ulang tahun terus sebagai gamer... lo pengen dikasih hadiah apa?" tanyaku pada Adi karena dia adalah seorang pecandu game online seperti Garin. Di Anniversary ke-dua ini aku ingin sekali ngasih sesuatu ke Garin. Seminggu terakhir ini hubungan kami benar-benar sedang di uji, aku ingin mengakhiri semua masalah ini dengan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi dia.
"cie..cie.. bau-baunya gua bakal di kasih hadiah nih, tapi ultah gua masih lama deh perasaan" Adi memutar-mutarkan telunjuknnya ke depan mataku.
"kepedean lo! Siapa juga yang mau kasih lo hadiah ulang tahun, kayak anak kecil aja lo"
"terus? Kenapa lo nanya-nanya ini?"
"adek gua yang ulang tahun, buruan deh dikasih apa enaknya?"
"ohh... aaadeek.. haha... gak adek juga gak apa-apa Put, pacar juga ga masalah. Banyak kok cewek yang maen game online kayak gua haha"
"gua pergi aja lah, gak jadi" aku hendak beanjak dari tempat dudukku, tapi Adi keburu menahannya.
"eits.. okey bentar. Ehmm... apa ya... sebenarnyaa banyak sih yang dipengen anak-anak game, tapi mahal-mahal Put. Cuma saran gua sih gak usah yang mahal-mahal banget, lo kasih stick itu udah bermakna banget" jelas Adi.
"Stick?" aku meyakinkan.
"yoi stick, ya tapi lo jangan beli yang 50 ribuan juga. Maksudnya ya, stick itu gak mahal-mahal banget tapi bermakna"
"maknanya?"
"astaga... eh pemain game itu jalannya ya sama stick. Emang gampang maen hanya dengan keyboard komputer? Kalau PES sih mungkin masih okey, tapi game-game kayak Vaingliry, Modern Combat, Hearthstone, Eve, Ragnarok, apa yakin masih bisa menggunakan keyboard. Nih Put, stick itu ibarat otak yang mengendalikan permainan, karena itu perwakilan dari diri kita sebagai pemain. Stick itu bakalan dipake terus. Kita gak akan ngelihat harganya, yang penting stick itu pas dimainin enak—" Adi menghentikan penjelasannya. Meneguk sisa es teh manis yang masih ada digelasnya lalu melanjutkan ucapannya.
"ibarat pasangan yang ngasih kado jam tangan ke pasangannya. Gak usah yang terlalu mahal dan bermerek, tapi lihat value dari jam tangan itu. Sekali pun jamnya jarang dipakai misalnya. Tapi setiap saat kita pasti mengingat waktu. Dan jam adalah waktu. Secara tidak langsung, ketika mengingat waktu kita akan mengingat jam. Bener? Nah stick bagi pemain game juga begitu. Mungkin itu sepele. Tapi ketika ingat game, ketika kita mulai bermain game, pasti stick yang akan pertama diambil, setelah itu pengaturan dan lain-lainnya. Kecuali yaa kalau main game di HP. See?"
"okey, gua paham. Terus gimana gua tahu stick itu enak apa enggak? Gua kan bukan pecinta game Di" tanyaku.
"mau gua anter beli?" tawarnya.
"emm... kayaknya engga deh, gua beli sendiri aja"
"ya udah lo minta aja ke Mas-mas penjualnya. Dia biasanya lebih tahu stick gamers yang enak yang mana. Tapi biasanya harga gak pernah bohong Put, yang bagus pasti lebih mahal" ungkapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE or LUST
RomanceBOOK 1 -[COMPLETED]- Highest Rank: #2 "Best Non-Fiction Stories" (March 2018) #1 in "frienship-romance" (May, 2018) #2 in "truestory" (1-24 May 2018) #19 in "gay" (out of 25.7K stories - May, 2018) _____________ * Pastikan FOLLOW dulu sebelum baca k...