LOVE or LUST

38 - TERUNGKAP

TOK..TOK..TOK!

TOK..TOK..TOK!

Terdengar seseorang mengetuk pintu kamarku berkali-kali.

Aku membuka mata.

"Put.. bangun Put, udah siang. Lo gak kerja apa? kesiangan loh!" teriak orang itu dari luar.

"Put! Bangun Put, sepatu lo masih ada, lo belum berangkat kan? Lo gak kerja?"

"PUTRA!"

Aku terhentak seketika.

Suara itu?

Gak mungkin.

Ya Tuhan...

Bagaimana bisa?

Boy? itu kan suara Boy?

Kenapa dia ada di depan kamar?

Apa dia mau gebukin aku lagi?

Ya Tuhan, tolong aku.

'i'm in love with the shape of you, we push and full like a magnet do,
Although my heart is falling too, I'm in love with your body..'

Terdengar sebuah lagu dari nada dering di HPku.

Aku perlahan membuka mata.

'oh I oh I oh I oh I, I'm in love with the shape of you,
Come on be my baby come on, come on be my baby come on..'

Nada dering itu masih berputar ketika aku berusaha mencari HP di atas meja dengan mata yang masih setengah terbuka.

"hallo" sapaku ketika berhasil kudapatkan HP itu dan langsung mengangkat telepon yang masuk.

"hallo Put, lo baru bangun? Katanya mau ke Grand Indonesia. Udah siang loh ini" jawab seseorang di sebrang sana.

Rupanya Denis lah yang meneleponku.

"he ehm... emang lo udah mau berangkat?" tanyaku masih dengan rasa kantuk yang berat.

"ya Tuhan, ini udah jam 11 Put. Katanya ketemuan di sana jam 12"

"apa? jam 11?" seketika aku membuka mataku lebar-lebar.

Apa Denis gak salah ngomong?

Kulirik jam di layar HP.

Benar saja.

Jam 11 lebih 3 menit.

"oh ya udah kalau gitu gua mandi sekarang. Sorry ya"

TUT!

Aku menutup telepon.

Tapi sebentar, aku kan baru bangun.

Terus yang tadi ketuk pintu?

Aku segera turun dari kasur untuk mengecek ke arah jendela sebelum akhirnya aku tersadar jika aku bukan di kostan melainkan di apartemen Alvin.

'Oh.. syukurlah, tadi hanya mimpi' gumamku.

Aku menghembuskan napas panjang.

Tapi benar juga apa yang dia bilang di mimpi tadi. Ini sudah siang. Bisa-bisanya aku baru bangun jam segini.

Aku langsung bergegas ke kamar mandi.

Hari ini aku ada janji pergi bersama Denis ke Grand Indonesia. Aku mendapat undangan dari temanku untuk menghadiri premiere salah satu film Indonesia dan mendapat dua tiket. Tadinya aku mau ajak Alvin, tapi dia gak bisa karena ada kegiatan di grejanya mengingat ini adalah hari minggu.