11. Rumah Sakit

50.1K 3.2K 15
                                    

"Ama.. gw minta maaf"

Rahma tersenyum tipis kemudian menyelipkan anak rambutnya pada sela-sela telinganya. Kemarin ia memang sangat berlebihan. Habis, Rahma begitu terkejut akan perlakukan perlakuan Abi yang tak terduga seperti itu.

Tidak, Rahma tidak membenci Revi.

Yang Abi lakukan memang tepat. Sudah seharusnya Abi berbuat demikian, lagian jika difikir kembali, jika saja kemarin ia tak bersama dengan Abi, Rahma tak akan kuat membopong temannya ini sendirian.

Ya, Kali ini ia mengakui, sikapnya memang benar kekanakan.

Kemarin ia hanya cemburu buta.

"Gw gaada maksud apa-apa kok Ma. kemaren kalo gw ga luka-luka juga gw bisa jalan sendiri. Sumpah..." jelas Revi guna menyudahi perang dingin yang di lakukan Rahma kepadanya

Ya, kurang lebih dua hari Revi kehilangan kabar Rahma, tak ada telfon ataupun pesan. Dan itu membuat Revi benar-benar merasa bersalah.

Apalagi Dokter mengatakan butuh waktu seminggu untuk menyembuhkan luka serta kaki terkilirnya. Karena posisi Revi yang di rawat di rumah sakit,  Jadi sungguh tak memungkinkan untuk pergi keluar.

Namun hari ini, Rahma tiba-tiba muncul di hadapannya. Membawa lima kantong penuh cilok bandung yang sangat di sukai Revi

Membuat Revi sedikitnya merasa canggung.

"Iya gw ngerti. Gw juga mau minta maaf, kemaren dengan bego gw nyuruh pak abi biar ga bantuin lo" ucap Rahma, perasaan bersalah juga menggrogotinya selama dua hari lalu

Disamping rasa cemburunya, kemarin ia juga khawatir dengan keadaan Revi, tapi gengsi selalu mendahuluinya.

Revi tersenyum, tak akan terjadi hal-hal seperti itu lagi.

"Ee tapi orang bego mana sih yang berani nyerempet lo?" Tanya Rahma, memecah kecanggungan

Revi terkekeh, Rahmanya telah kembali. Ia sangat bersyukur masalah ini tidak terus berlarut larut. Rahma mendekat dan ikut duduk bersama Revi di atas ranjang kecil yang di tempati Revi.

Suara pintu kamar inap Revi berderit, menampakan sesosok laki-laki menyebalkan yang belum di lihatnya akhir-akhir ini.

Hafis. Ia datang membawa buah-buahan seperti orang menjenguk pada umumnya

"Eh jablay gw udah sehat, udah bisa ketawa lo" sapa Hafis kurang ajar

Rahma mendengus, ini dia si biang rusuhnya.

"Iya dong, kan mau jualan lagi di lampu merah" canda Revi

Hafis melirik pada kantungan yang di bawa Rahma "wih banyak tuh Ma.. bagi bisa kali?" Pintanya

" Itu punya gw" selak Revi

"gausah kaya orang susah deh. Beli cilok aja gabisa" sindir Rahma

Hafis memutar kedua bola matanya, kemudian ketiganya kembali berbincang-bincang ringan, Seperti membicarajan cogan kampus dan kumis tipis.

Ngomong-ngomong soal cogan dan kumis tipis, Rahma jadi mengingat akan kejadian beberapa hari lalu.

"Oh iya fis, kemaren temen lo, cowok ngajak gw kenalan" ujar Rahma

Revi mengerutnykan keningnya "kenalan? Siapa?"

Rahma memang belum cerita pada Revi mengenai hal ini, lebih tepatnya tidak mau. Karna kejadian itu adalah alasan ia berada di mobil Abi dan mengalami situasi yang tak ingin ia ingat kembali

"Hah? Siapa?" Tanya hafis bingung

Rahma tersenyum, membayangkan perawakan lelaki yang di temuinya beberapa hari lalu "ituloh, yang rambutnya panjang. Aduh siapa ya namanya"

"Hah, masa?"

"Iya, Fis. Aduh sumpah gw lupa siapa namanya"

"Temen gw gaada yang rambutnya panjang Ma. Jangan ngawur"

Rahma berusaha mengingat nama pemuda itu, aduh.. siapa yaa

Kumis tipis, cadel, F...

Fahri? Bukan.

Firza? Ah bukan juga

"Oh, gw inget. namanya Fajar!" Ucap  Rahma, sembari mengangkat telunjuknya

"Fajar?..."

"Iya, yang ganteng. Kumis tipis itu loh" ucap Rahma memperjelas wujud Fajar

"Tinggi Ma?" Tanya Revi

Rahma mengagguk antusias "wangi lagi..." Pujinya kemudian

" Sumpah ya. gw gak kenal" timpal Hafis.

Revi melirik kedua temannya bergantian, keningnya berkeriut dalam. Seperti sedang menerka-nerka sesuatu yang entah, hanya ia dan tuhan yang tau.

***

Fajar siapa yaa sebenernyaa??

Hu hu huu..

Maaf telat. Kemarin tuh super sibuuuuk, jadi ga sempet update

Btw, keep reading and dont forget tu click the star button 👇

TrócaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang