Dann sebagai gantinyaa aku double update yayyyy 👏👏
Happy reading y'all. Dan sekali lagi mohon maaf
***
Waktu terus berjalan, detik demi detik silih bergantian.
Benak Abi begitu gusar, kelas sudah hampir dimulai tapi Rahma belum menampakan sosoknya
Di mana anak itu?
Suara hentakan kaki terdengar begitu gaduh di luar kelas, kemudian pintu kelas di buka dengan sangat kasar, memunculkan suara dentuman yang mengagetkan
"Pak abiii... selamat pagii.." seru Rahma sembari mengoyang-goyangkan jus buah di tangannya
Bukannya mendelik seperti biasa, Abi justru hanya menghela nafas begitu lega. Tak lupa dengan senyum manisnya
Seketika Rahma berhenti berjalan.
Rahma terpaku, begitu juga dengan seisi ruangan. Barusan itu apa?
Abi Tersenyum?
ABI TERSENYUM!!!!
Seisi ruangan sontak menjerit, pemandangan yang jarang sekali terlihat, kasak kusuk mulai terjadi di dalam ruangan, entah apa yang di lakukan para wanita itu, Rahma tak perduli.
Rahma berjalan mendekati Abi, membuat senyum Abi perlahan menghilang menjadi kernyitan bingung
"A-apa?" Tanya Abi
Rahma tertawa kecil, pujaan hatinya yang satu ini memang sangat tampan "di minum Pak jus buahnya." Rahma meletakan jus buahnya di meja Abi
"bapak ada waktu selesai kelas nanti?" Tanya Rahma
Abi menaikan sebelah alisnya, apa lagi yang akan di lakukan anak ini? Oh iya, Abi lupa. Mengenai kesalah fahaman waktu itu.
"Rahma mau bicara" ujar Rahma
Abi mengiyakan begitu saja permintaan Rahma,
"Diruangan saya, usai kelas" usulnya
seakan tak percaya Rahma bertanya kembali "bicara sama Rahma, berdua aja pak" jelasnya
Abi mengangguk lagi, tanda ia setuju.
Rahma mengerjapkan matanya berkali-kali. Ada yang salah dengan dosennya, Rahma yakin akan hal itu. Biasanya hanya ada penolakan-penolakan yang keluar dari mulut Abi.
"Ini serius loh pak" tanya Rahma memastikan lagi
"Iya ini serius Rahma! kamu gak setuju?" Tanya Abi, suaranya sudah mulai kesal
Rahma menggeleng cepat, lalu tersenyum dengan sangat lebar
Pasti ada hal menyenangkan yang di alami Abi kemarin, atau mungkin hari ini. Apapun itu Rahma tak perduli, sudah melihat senyum Abi saja membuat harinya tampak lebih cerah
***
"Mau bicara apa?" Tanya Abi langsung saat Rahma menginjakan kakinya di dalam ruangan Abi
"Bapak janji dulu bakal jujur dan engga marah sama saya?" Pinta Rahma
Abi menghela nafasnya, lagi. Ini pasti ada hubungannya dengan kejadian kemarin "iya.." jawabnya
"Iya apa?" Tanya Tahma memastikan
"Iya saja janji Rahma" jelas Abi dengan nada dibuat lelah
Rahma terkekeh, lalu berdeham "jadi, saya mau nanya. Sebenernya bapak udah punya pacar belum?" Tanya Rahma
Abi tersedak ludahnya, pertanyaan macam apa itu?
Diumurnya yang kepala tiga, ia sedikit tersinggung sudah di tanya perihal pasangan. Ia ingin marah, tapi sudah berjanji sebelumnya.
Abi memjamkan matanya, begitu pentingkah pertanyaan ini? Ia fikir tujuan Rahma mengajaknya bicara adalah untuk membicarakan Revi dan semacamnya
Tapi ini?
"Sudah punya belum pak?" Tanya Rahma mendesak
"Tidak, saya tidak punya pacar Rahma.. memangnya kenapa" jawab sekaligus tanya Abi
Rahma mengerutkan keningnya, bukan ini jawaban yang di harapkannya. Memang sebagian hatinya bersorak gembira namun sebagiannya lagi tetap tak terima, jadi maksud foto Revi itu apa?
"Bapak jujur kan?"
"Iya saya jujur, memangnya apa yang kamu harapkan? Saya akan menjawab berpacaran dengan Revi murid saya?"
***
Apasih bi? Coba sekali-sekali ngomong yg jelas jangan sepotong2!!
Wkwk
Suka kann? Jangan lupa vote yaaaa 👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Trócaire
ChickLit(COMPLETED) "Pak, kita kayanya pacaran aja deh" . . . . "Tidak mungkin. Kamu itu mahasiswi saya"