Rahma menghentakan kakinya cukup kencang, saat berjalan kearah seseorang yang akhirnya terlihat batang hidungnya, Setelah beberapa menit yang lalu sedang di cari olehnya.
Rahma mendekat, dan tanpa basa-basi, langsung menegurnya
"Lo siapa sebenernya?" Tanya Rahma sengit
Beberapa mahasiswa ikut menoleh kala Rahma mengeluarkan suaranya cukup keras dihadapan Fajar
"Whooaa, pelan... Pelan... Gw Fajar.. lo lupa?"
Rahma memutar kedua bola matanya lalu mendengus kasar, kemudian mengisyaratkan Fajar untuk menjauh dari teman-temannya untuk sejenak. Ia tak mau membuat keributan di hadapan banyak orang.
Dan Fajar mengerti apa yang di isyaratkan oleh Rahma. Setelah berada cukup jauh dari keramaian, Rahma kembali membuka suaranya
" lo bukan temennya Hafis kan?"
Fajar menaikan kedua alisnya kemudian menunduk. menyentuh bibirnya menggunakan pangkal jari telunjuknya seraya terkekeh lembut , secepat itu?
Fajar menjawab "mungkin?"
Mata Rahma membelalak besar. Jadi Fajar memang benar-benar orang asing. Lagi Rahma mendengus cukup kencang. Entah apa yang terjadi jika hari itu Abi tak muncul di antara keduanya
Orang ini apa-apaan sih!
Ia masih tak percaya jika ia telah di bodohi oleh orang yang sama sekali tak di kenalnya. dan bodohnya lagi, Rahma sempat mempercayai orang ini.
Ia memundurkan langkahnya, hendak berbalik lalu segera melangkah pergi. Namun...
"Tunggu dulu Ma" lontar Fajar seraya menarik pergelangan tangan Rahma, sebelum sosoknya menjauh
"Jangan sok akrab. Lepas!" Jerit Rahma
Fajar menjauhkan tangannya sendiri. kemudian refleks mengangkat tanganya sebatas telinyanya
" Sebelumnya, sorry karna udah bohong soal Hafis" jedanya "Tapi gw serius soal tutor" jelasnya
Rahma menghela nafas " gw gak mau. Lo minta tutor sama yang lain aja." jawab Rahma tanpa memandang wajah Fajar
"Kalo nilai kuis gw bagus, gw bakal bantuin lo buat pacaran sama Pak abi" tawar Fajar
Rahma mendengus tak percaya. Apa lagi ini maksudnya?
"Gak usah aneh-aneh" ucap Rahma
Fajar mengusap rambutnya pelan, kemudian menatap Rahma dalam "Lo tau? kalo lo sampe nolak usul gw. Lo bakalan nyesel bgt"
Fajar melangkah mendekati Rahma, kemudian menyentuh bahunya. Sekali lagi, Ia membuat kontak fisik dengan Rahma
"Lo tau tasha sama henza?" Tanya Fajar
Rahma menepis tangan Fajar di bahunya "apa hubungannya?"
"Mungkin lo bisa tanya-tanya sedikit sama mereka"
Rahma menaikan sebelah alisnya bingung,
Tasha dan henza pasangan termanis selama Rahma berkuliah di sini, siapa yang tak tahu keduanya? Mereka bagaikan raja dan ratu kampus Rahma
"Maksud lo?"
" Mereka gw yang bantu" ucap Fajar
Rahma mendengus kencang. Memangnya dia siapa? Cupid? Oh jangan gila.
"Masih ga percaya? Biar gw telfon si henza" Fajar mengeluarkan ponselnya lalu berusaha menghubungi temannya itu
Rahma menghela nafasnya, kenapa ia tak pergi meninggalkan cowok ini dan malah terdiam dan berusaha mendengar apa yang sebenarnya direncanakan Fajar?
Mengapa itu justru membuatnya penasaran?
Jujur, Tawaran Fajar, sedikitnya membuat hati Rahma tergerak untuk menyetujuinya. Tetapi, Fajar tetaplah orang asing.
Suara henza menyapa di ujung sana, lalu tanpa basa-basi Fajar menanyakan tentang asal-usul hubungannya dengan tasha. Dan benar saja, henza dibantu oleh Fajar untuk berpacaran dengan tasha
"Gimana?" Tanya fajar dengan menjulurkan sebelah tangannya
Rahma menimbang-nimbang, haruskah ia menjabat tangan Fajar, orang asing yang berkata ingin membantunya?
"Kenapa gw harus setuju? Literally, lo bener-bener orang asing" Tanya Rahma
"I'm not, Dan lo sama sekali gak tau sedang berurusan sama siapa"
Rahma menatap Fajar dalam, mencari-cari maksud dari perkataan Fajar barusan.
Memangnya aku sedang berurusan dengan siapa?
"Deal?" Tanya Fajar
"Lo berani jaminin gw apa, kalo lo bukan orang jahat?"
Fajar tersenyum, ia tau jika tawarannya ini, tak akan mampu di tolak oleh siapaun. Termasuk juga Rahma
"Udah deal aja! " ucap Fajar, sembari menarik tangan Rahma dan menjabatnya
Rahma pasrah, dalam hatinya ia bertanya-tanya. Bolehkah ia mempercayai Fajar?
Tapi tawarannya...
"Oke deal" timpal Rahma
Fajat tersenyum "kita tukeran nomer handphone, and nanti gw sms jadwal tutornya"
Rahma mengehembuskan nafas pelan seraya Fajar mendial nomer handphone Rahma, setelah Rahma menekan nomernya di Handphone Fajar
"Abis itu kalo nilai kuis gw udah keluar, kita mulai rencana Pak abi"
***
Jadi maksud dan tujuannya Fajar tuh apa yaaa sebenernya?
Tetep baca dan tunggu akhirnya yaa my love
jangan lupa VOTE dan kasih tau temen-temen ok?
Love yall 💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Trócaire
ChickLit(COMPLETED) "Pak, kita kayanya pacaran aja deh" . . . . "Tidak mungkin. Kamu itu mahasiswi saya"