HAPPY 2019 my love!!!!👏👏😘✨✨✨
Pas di hari, tanggal, bulan pertama tahun 2019 aku update Mercy...
Doa aku, Semoga di tahun 2019 nanti kalian semua bisa lebih baik yaa...
Pokonya yang baik-baik deh wkwk..
Yaudah gamau banyak omong, langsung aja baca oke....
***
"Sumpah ya, rambut gw mau lo apain?" Tanya Rahma
"Udah deh, diem aja" timpal Fajar
"Ruby, cepetan tarik rambutnya. Itu kurang naik" pinta Fajar pada Ruby
"Iya Mas Fajar, tenang aja. Sama akikah semua pasti beres" jawab Ruby.
Saat ini, Fajar dan Rahma sedang berada di salon kencantikan milik Ruby, si lelaki feminin berambut pirang.
Entah apa yang sedang di rencanakan Fajar, Rahma tak tahu. Yang ia tahu, kalau nanti malam mereka akan menghadiri acara peresmian perusaannya Rudolf-ayah Fajar, di Ballroom hotel mulia.
Dan hari ini. secara totalitas, Fajar mengubah penampilan Rahma menjadi seorang wanita anggun, layaknya kebanyakan wanita yang suka Rahma lihat di film-film.
"Jar, apa enggak berlebihan? Rambut gw tinggi banget ini" tanya Rahma
Ia benar-benar tak biasa berdandan seperti ini, terlalu ribet dan bukan Rahma sekali
Tapi, Acara yang akan di hadirinya nanti, adalah acara super formal yang di hadiri oleh berbagai orang penting.
Sebetulnya, memakai makeup biasa, serta tatanan rambut yang biasa juga tak masalah, tapi Fajar memaksa untuk melakukan ini semua.
Untung saja, sedikit banyaknya pelajaran dari sekolah kepribadian yang diikuti Rahma, masih diingatnya.
"cantik ma, ini udah bagus. Gak kurang, gak lebih" puji Fajar, menatap wajah Rahma intens.
Rahma menghela nafas panjang, yang di lakukan Fajar kepadanya ini sungguh berlebihan.
"Rahma, ayo ikut eike." Pinta Ruby
Rahma melirik Fajar melas, meminta dijauhi dari Ruby. Fajar menggeleng, lalu menyuruh Rahma untuk mengikuti perkataan Ruby, melalui bahasa isyarat.
***
Satu jam sudah, Ruby membawa Rahma pergi menuju suatu ruangan di dalam salon kecantikan miliknya. Sebenarnya, fajar sudah mulai jenuh. berbagai macam permainan di dalam ponselnya sudah ia coba mainkan, Tapi rasa jenuhnya tetap tak mau hilang.
Fajar menghela nafas, lalu meregangkan kedua tangannya
"Ruby! Cewek gw, lo bawa kemana? Lama bgt.." tanya Fajar, sedikit berteriak
"ih, Mas Fajar. Sabar duong" timpal suara Ruby, yang entah berada di mana.
Tak berselang lama, Ruby mulai memunculkan wajahnya
"Mas fajar..." panggil ruby manja
"Mana cewek gw?"
Ruby memanggil Rahma agar berjalan mendekat.
dan disanalah dia. Kekasihnya, Rahma yang sudah mengenakan gaun satin berwarna pink pastel, dengan bundhead yang cukup tinggi.
Fajar terpaku, melihat takjub ke arah Rahma. Berkedip pun Fajar tak rela melakukannya
Lo bakalan nyesel bi, gw bersumpah!
" cantik banget" puji Fajar, dengan suara sangat kecil, bahkan hampir berbisik.
Rahma tersipu malau, wajahnya memerah seketika.
"Muter dong sayang.." pinta Ruby kepada Rahma
Rahma melirik Fajar. Tak mau menuruti perintah Ruby, tapi setelah melihat anggukan dari Fajar, Rahma dengan ragu memutar badannya. Menampilkan keseluruhan dari gaun yang di pakainya itu
Fajar yang persis berada di depannya, sontak terbatuk setelah melihat Rahma
"Ruby! Lo gila?"
Ruby menggeleng "Mas Fajar apa sih! ini sempurna banget, emang jelek?"
"Cantik!" Seru Fajar cepat, "cantik banget, tapi bajunya terlalu kebuka Ruby!. Lo mau buat gw pingsan di mobil?"
Rahma mengangguk mengiyakan. sedari tadi, ia sudah menolak untuk memakai baju ini, namun Ruby terus memaksa.
Masalahnya, bentuk bajunya terlalu terbuka. Jika di lihat dari depan memang biasa saja, tapi di bagian punggung, gaunnya terbuka begitu lebar, memperlihatkan dengan jelas punggung putih Rahma yang selama ini tak pernah di tunjukannya. belum lagi jika di perhatikan, di bagian dada bahannya sedikit transparan.
"Ganti aja ya Jar. Gw gak pede" ujar Rahma
Ruby mendelik "Gak ada ganti-ganti. Sekarang udah jam lima, gak bakal keburu kalo ganti baju lagi"
Rahma melirik Fajar lagi, membuat Fajar menghela nafasnya panjang
"Ruby bener, gak ada waktu lagi"
Persetan dengan ruby, yang di fikirkan Fajar saat ini adalah,
Bagaimana caranya agar ia selamat sampai tujuan!!????
KAMU SEDANG MEMBACA
Trócaire
ChickLit(COMPLETED) "Pak, kita kayanya pacaran aja deh" . . . . "Tidak mungkin. Kamu itu mahasiswi saya"