Setelah malam itu.
Kedekatan Rahma dan Abi menjadi kembali seperti sedia kala. jus buah yang selalu di bawakan Rahma juga telah hadir kembali.
Rahma bahagia, sangat bahagia untuk saat ini. Tapi kedekatannya dengan Abi, tak serta-merta membuat pertemanan Rahma dengan Revi menjadi membaik.
Selepas malam itu, malam di mana Abi membentak Rahma.
Rahma belum sama sekali menghubungin temannya itu, masalahnya ia belum siap bertemu dengan orang yang sepertinya ada hubngan serius dengan dosen idolanya ini
Rahma tak menepis fakta, jika hubungannya dengan Abi masih simpang siur.
Faktanya Mereka hanya semakin dekat saja, bukan berarti sudah menjalin hubungan sesuatu.
Tapi Abi sudah dua kali mencium Rahmakan?
Rahma tak mau berfikir terlalu jauh, takut nantinya kembali terjatuh seperti sebelumnya. Habisnya, kalau di fikir baik-baik, Mengapa Abi tiba-tiba menjadi suka padanya?
Oh bukan, bukan suka. Mungkin lebih kepada, Baik terhadap Rahma.
Ya, Padahal sebelumnya Abi sama sekali tak memperdulikan Rahma. Situasi seperti ini yang masih membuat Rahma bingung akan perubahan sikap Abi. Rahmapun masih ragu untuk bertanya kepada Abi, takut-takut jika ia akan di sebut terlalu percaya diri.
Untuk saat ini, Rahma masih resmi menjadi pacar Fajar. Ingat, mereka bahkan belum mendeklarasikan, akan putusnya hubungan mereka
"Ada film bagus. Mau Nonton?" ajak Fajar
Rahma segera mengiyakan ajakan Fajar, karna memang ia sedang senggang.
Fajar tersenyum senang. Kemudian setelah merapihkan barang-barangnya, keduanya berjalan beriringan.
Belum banyak langkah yanh keduanya buat, tapi tiba-tiba Rahma memberhentikan langkahnya
Fajar menoleh ke arah Rahma, seraya mengernyit bingung
"Kenapa?" Tanya Fajar
Rahma tak menjawab, tatapannya lurus ke arah depan, Tepat arah jarum jam 12.
Dari sini Rahma dapat melihat dengan jelas kalau Abi sedang merengkuh Revi, sahabatnya.
Oh, ayolah. Ini masih di area kampus.
Rahma mendengus begitu kencang, ia benar-benar tak mengerti.
Fajar mendengus, setelah ikut mekihat apa yang di lihat Rahma.
Fajar fikir, selepas malam itu, kakak bodohnya ini sudah sedikitnya mengerti akan perasaannya sendiri. Tapi Fajar salah, kakak bodohnya itu sepertinya lebih bodoh dari yang ia fikirkan
Benar-benar bodoh.
Fajar mulai tak sabaran, seperti biasa segera merangkul bahu Rahma lalu memutar tubuhnya ke arah berlawanan
"Kita berangkat sekarang ya?" Ajak Fajar mengalihkan perhatian Rahma
Rahma menoleh, dan tersenyum begitu tulus. Seakan-akan tak melihat apa-apa barusan. Rahma kembali membalikan badannya ke arah dimana Abi tadi terlihat
Dan benar saja Abi masih terlihat di sana, masih bersama dengan Revi tentu saja. Bedanya kali ini, Abi tengah menatap ke arahnya dengan tajam, entah karna apa.
"Ayo jalan" ajak Rahma
Rahma hendak kembali melangkahkan kakinya namun Fajar segera menahanya
"Serius?"
Rahma menggangguk pasti, tanpa sedikitpun ada perasaan ragu. Fajar kemudian menghela nafas, dan ikut melangkahkan kakinya seperti Rahma, tak lupa dengan rangkulannya.
"Rahma.." panggil Abi, lebih ke arah menggeram
Rahma tersenyum, tapi tak kunjung memberhentikan langkahnya.
Sebagus apapun senyum Rahma, tapi Fajar tetap bisa melihat kalau Rahma berusaha menghindar dari Kakaknya itu.
Mereka kembali berjalan hinga...
"Rahma..." kali ini bukan suara Abi, tapi suara Revi yang terdengar.
Rahma berhenti, ia tak menepis fakta jika ia sangat merindukan sahabatnya itu. Untuk sejenak, Rahma memejamkan matanya sebelum menoleh dan berkata
"Hi Revi"
Sapa Rahma berusaha setenang mungkin, seakan tak terjadi apa-apa. padahal suasana canggung jelas kentara di sekitar mereka
Apalagi dengan posisi Abi yang begitu dekat dengan Revi, dihadapkan denga Rahma yang masih di rangkul oleh Fajar
Benar-benar canggung.
Rahma tersenyum kepada Revi, jenis tersenyum canggung, lalu beralih melirik ke arah Abi.
Fajar yang sadar sedang di perhatikan oleh Abi tersenyum mengejek, lalu sengaja mempererat rangkulan di bahu Rahma.
Abi mendengus "Fajar! Udah saya bilang untuk-"
"Kita harus bicara" ucap Revi berbarengan waktu dengan Abi
Abi menoleh kearah Revi, begitu juga sebaliknya
"Ya, kita harus bicara!" Kata Abi membenarkan
"Ya, lepas tangan lo Fajar!!" pinta Revi masih dengan waktu yang bersamaan dengan Abi
Rahma menahan nafasnya sedari tadi, melihat kekompakan antara temannya dengan dosen idolanya.
Lucu, benar-benar lucu.
"Sorry, kita masih punya urusan. Mungkin lain waktu.." tolak Fajar,
Sekali lagi Revi dan Abi berseru secara berbarengan, di waktu yang bersamaan
"Sekarang!!!"
Rahma menundukan kepalanya, sepertinya ia memang harus membicarakan sesuatu
Tapi apakah ia sanggup?
Apa salahnya bukan, lagi pula Rahma memang penasaran setengah mati perihal hubungan Revi dengan Abi. Siapa tahu, pembicaraan kali ini akan menunjukan titik terang
Rahma menoleh ke arah Fajar, kemudian metapnya sesaat sebelum mulutnya kemudian berujar
"Oke, kita bicara" jawab Rahma
***
Kira-kira apa yang bakan di bicarain mereka yaa?😮😮
Revi siapa sihh?
Wkwkwkk maaf banget aku bikin penasaran lagi...
Soalnya aku seneng baca komen-komen ajaib kalian semua, jadinya yaa sengaja aku bikin penasaran wkwkwk✌️✌️✌️
Ayo, tebak-tebakan...
Kalo ada yang bisa nebak si Revi itu siapa, aku bakal double update.✌️😁
Tapi sebelum itu pencet tombol vote dulu yaaa 👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Trócaire
ChickLit(COMPLETED) "Pak, kita kayanya pacaran aja deh" . . . . "Tidak mungkin. Kamu itu mahasiswi saya"