30. Pacar

64.6K 3.8K 30
                                    

Tanggal 28 februari.

Fajar dan Rahma resmi berpacaran.

Entah apa yang sedang di rencanakan Rahma, Fajar tak perduli

Jika memang dengan cara seperti ini Rahma bisa kembali tertawa, Fajar rela melakukannya.

Lagi pula, menjadi pacar Rahma tidak buruk juga kan?

Kemarin, Rahma menceritakan semua hal yang terjadi malam itu kepada Fajar. Dan fajar tak terkejut, karna ia memang sudah menduga itu

Dan masalah Revi. sebenarnya, Fajar ingin menceritakan hal yang sebenarnya. namun entahlah, ia merasa bahwa Abi lebih pantas untuk memberi tahu masalah ini langsung kepada Rahma.

Senyum Fajar terukir saat melihat rahma tengah memasukan satu butir bakso besar ke dalam mulutnya.

Jujur Fajar lebih menyukai Rahma yang seperti ini, Rahma yang menjadi dirinya sendiri. Bukan terpaku pada buku panduan yang Rahma dapat dari sekolah kepribadiannya

"Gila! Udah lama banget gw gak makan bakso urat kaya begini"

Fajar memang jatuh hati pada Rahma. Jatuh hati , bukan bukan jatuh cinta.

Persis kata Raisa.

"Pelan-pelan.. nanti keselek bakso mati lo" tegur Fajar

Rahma tak menanggapi teguran Fajar dan tetap terus memakan berbutir-butir bakso besar itu.

Fajar menggeleng, berusaha memaklumi sikap Rahma yang baru dilihanya ini.

yasudah lah, toh, tak ada gunanya menegur Rahma, ia tak akan mendengarnya.

Ditopangnya dagu Fajar menggunakan sebelah tangannya, lalu melihat ke arah Rahma. Kalau dilihat-lihat, Rahma itu mempunyai wajah yang cukup cantik, cenderung manis malah. Tapi kenapa si brengsek Abi itu tak pernah melihat Rahma?

Bohong kalau alasan Abi mengelak karna masalah perbedaan umur.

Kalau Fajar ada di posisi Abi, ia tak akan menyia-nyiakan Rahma begitu saja. Apalagi, setelah melihat kegigihan Rahma, membuat hati Fajar jadi bergetar tak karuan, membuat Fajar jatuh hati

"Uhuk... uhuk..."

Suara batuk Rahma menyadarkan Fajar dari lamunannya

"jar, jar... mi-num" pintanya

Segera saja Fajar memberikan sebotol air mineral kepada Rahma lalu berpindah tempat duduk, menjadi di sebelah Rahma

"tuh kan, apa gw bilang. Keselek kan lo" ucap Fajar, sembari mengelus-elus tengkuk hingga punggung Rahma

Rahma yang sedang sibuk meminum airnya, tidak sadar di perlakukan begitu intens oleh Fajar. bahkan disekitar mereka saja sudah terdengar kasak-kusuk tidak jelas, setelah melihat perlakuan Frontal Fajar pada Rahma

Masalahnya, Fajar itu terkenal dengan sebutan anti-wanita, dan kini ia tiba-tiba saja dekat dengan salah satu gadis di kampus.

"Udah enakan?" Tanya Fajar, tanpa melepas kontak fisik di antara mereka

Rahma mengagguk "iya udah. Makasih jar"

Fajar menghela nafas, lalu dengan tanpa persetujuan Rahma, ia merebut mangkuk bakso Rahma. Kemudian memtong-motong baksonya menjadi potongan-potangan kecil

"Tinggal di potong aja susah banget sih " timpal Fajar

Rahma hanya terkekeh setelah mendengar penuturan Fajar

"laper bgt gw, sumpah" balas Rahma

"Minta tolong kan bisa, kalo sampe lo mati gimana. Masa gw jomblo lagi, kan gak lucu"

Di balik topinya, Rahma tersenyum manis. Tak bisa di pungkiri, Rahma begitu menikmati momen ini.

Pacaran dengan Fajar tidak buruk juga.

Tak lama ponsel Fajar berdering nyaring, membuat sang empunya di buat bingung saat melihat nama penelpon yang tertera di layar,

Tumben fikirnya, segera saja Fajar melihat ke arah sekitar mereka, ke seluruh penjuru kantin.

Tepat, di sebelah pilar menuju kantin, ia melihatnya. Melihat seseorang yang sedang menelponnya,

Fajar menaikan sebelah alisnya.

Setelah menggeser tombol hijau ke arah kanan, Fajar menempelkan ponsel pada telinganya

"Jangan gila!!" Geram seseorang, yang hanya dapat didengar oleh Fajar.

Fajar mengernyit tak mengerti,

Jadii...ini masudnya apa? 

Fajar melirik Rahma, yang masih asik memakan baksonya. Lalu mendengus

Dasar Munafik! 

Fajar tersenyum tersirat, lalu kembali mengelus-elus Rahma. Rahma yang tak mau ambil pusing, membiarkan saja perbuatan Fajar padanya itu. Toh mereka memang sudah berpacaran,

"Pelan-pelan makannya " ucap Fajar lembut. Sengaja tidak memutuskan panggilan di ponselnya

"Fajar, Jangan kurang ajar!" Geram seseorang dari ponsel Fajar

"Siapa yang telfon Jar?" Tanya Rahma dengan mulut penuh dengan baksonya

"Abimanyu"

***

Hari ini aku bakal update 2 kali oke. Soalnya besok aku mau pergi, takut lupa hehehe.

Pokonya jangan lupa vote yaa 👇👇

Love Y'all❤️❤️😘

TrócaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang