Jam pulang kantor mendadak heboh, duda paling diincar Januar Bagaskara mengajak salah seorang staff pulang bareng. Belum gosip tadi pagi soal foto dia bersama staff baru itu. Fans - fans kecewa, apalagi janda janda dan anak gadis. Pupus sudah harapan mereka untuk mendapatkan pria tampan itu. Lain hal nya dengan perempuan yang diajak Januar. Ia tampak menunduk dan menutupi mukanya dengan tangan.
"Biasa aja kali Gi." Katanya
"Ya gimana gue takut diliatin orang jadi ujung kepala sampai ujung kaki kaya gitu." Jawab Egi.
"Paham kan sekarang kenapa gua sengajain elus kepala lo depan Bara." Kata Januar.
"Iya paham gua, fans lo banyak. Most wanted man di kantor kita. Tapi kenapa harus gua Jan?" Tanya Egi.
"Karena lo tuh satu - satunya cewek usia mateng yang ga gatel dan Kayla suka." Jawab Januar enteng.
"Nanti kalau gua dilabrak gimana?" Tanya Egi.
"Ga akan ada yang berani sama pasangan Pak JB." Jawab Januar.
Egi mencibir.
"Kenapa lo parkir jauh banget sih Januar. Gua capek jalan." Omel Egi.
"Lo tuh mirip Kayla banget Gi. Ngomel mulu ke gua." Kata Januar.
"Perasaan gua baru ngomel kali ini." Kata Egi membela diri.
"Hahaha lo lucu ya. Bocah banget." Komentar Januar.
Egi POV
Diliatin orang sekantor karena jalan bareng sama duda most wanted itu ga enak. Apalagi dipandangi kaya mau kulitin gua hidup - hidup. Bener rumor soal Januar banyak yang mau. Kalau dipikir lagi tampang oke, karir dia bagus, baik lagi, cuma sayang dudanya jadi nilai minus buat gua. Sekarang gua udah di mobilnya, suasana hening. Gua males ngajak ngobrol karena dia ngatain gua bocah kaya Kayla.
"Diem mulu lo awas kesambet." Katanya.
"Abis bingung mau ngomongin apa sama lo." Timpal gua.
"Maaf ya Gi, lo jadi trending topik kantor." Ujarnya.
Gua akhirnya melirik ke kursi kemudi. Gila coy side profil mukanya itu bikin tak tun tak, idung sama rahangnya loh tajem. Kaya sosok sosok digambarkan novel dewasa. Gua nepok pala gua sendiri karena berpikiran yang ngga - ngga. Maklumin aja perawan 27 tahun, korban obrolan berbau konten dewasa karena isi grup dia banyakan udah pada nikah.
"Ya mau gimana lagi. Oh iya, Kayla suka makanan apa? Mampir toko kue dulu apa ya Jan?" Tanya gua setelah menguasai diri.
"Ga usah, lo dateng aja dia bahagia." Jawabnya.
Tak lama handphone dia berdering.
"Tolong angkatin telepon gua dong. Dari Rere ini." Katanya.
Gua pun mengangkat telepon itu, lalu mengaktifkan mode loudspeaker.
"Kak anak lo ga mau makan, katanya Ayah belum pulang bawa Bundadari aku. Aku bosen sama bubur sumsum. Gua sama Ibu pusing." Kata Rere.
"Lo VC gua aja. Nih sebelah gua bundadari doi." Timpal Januar.
"KAAAAY AYAH AJAKIN BUNDADARI MAKAN YA KAY." Teriak Rere.
"Mau disuapin Bunda." Kata Kayla ga terdengar jelas tapi mengapa hati gua cenat cenut. Gua liat Januar juga langsung diam.
Panggilan terputus. Munculah permintaan Video Call.
"Angkat aja Gi." Kata Januar.
Gua pun mengangkat panggilan itu dan muncul Kayla dengan piyama pororonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pisang Jodoh ✔
ChickLitSelgiana perempuan cerdas dan mandiri. ia selalu berpikir rasional, sebelum ia terjebak dalam ketidakrasionalan pisang jodoh. book #1 from #PQRSTUproject Cover by bounjavenue #101 on chicklit (280318)