tigadelapan : pertengakaran pertama

3.7K 684 27
                                    

Januar POV

Setelah punya istri hidup gua lebih tertata. Sebelum ada Egi, Ibu repot setiap pagi. Beliau urusin cucunya sama gua dan Dani. Sekarang Dani sama gua udah punya yang urusin. Paling Kayla sesekali sama Ibu. Itu pun kalau dia mau, karena dia nempel banget sama Egi. Walaupun dia semakin mirip Egi kelakuannya, muka dia malah makin mirip Jennie. Ngomong - ngomong soal Jennie, dia udah berangkat ke Paris. Mau fokus belajar desain. Gue bersyukur sih mantan istri gua bisa punya kehidupan yang lebih baik. 

"Yah, Mami udah sampai erlopa?" Tanya Kayla. 

"Ayah ga tau, coba tanya Bunda Kay." Jawab gua.

Segala komunikasi dengan Jennie soal Kayla gua serahkan ke Egi. Alasan gua simple sih, gua ga mau Egi berpikiran negatif. Dia itu  kalau ada apa - apa dipikirin banget.  Makanya daripada dia cemburu tapi ga ngomong, lebih baik gua serahkan urusan dengan Maminya Kayla sama dia. Toh Egi sama Jennie akur kok. 

"Bunda nya lagi mandi, ayah telepon Mami dong." Pinta Kayla. 

"Amilin hp bunda kamu Kay." 

Bahkan gua mau hubungin Jennie dari hp Egi. Saking gua menjaga perasaan istri tersayang. Pas banget Kayla videocall sama Jennie. Egi keluar kamar mandi.

"Yah, kok mainin hp Bunda?" Tanya dia.

Semenjak nikah, dia manggil gua Ayah dan gua manggil dia Bunda.

"Nih si cantik mau nelepon Maminya." Kata gua.

Egi terseyum mendengar jawaban gua.

"Ga apa kan Bunda?" Tanya Kayla.

"Ya ga apa dong Kay. Justru Bunda seneng kamu mau nanya kabar Mami kamu duluan." Jawab Egi.

Gua makin bersyukur punya istri Egi. Dia beneran menerima kehidupan masa lalu gua tanpa kortingan sedikitpun.  Nerima status duda gua, anak gua sebagai anaknya, bahkan nerima mantan istri gua sebagai teman.

"Bunda sini." Kata Kayla.

Akhirnya mereka berdua yang video call sama Jennie. Gua cuma bisa jadi penonton.

"Udah kan Kay video callnya. Kamu bobo sendiri ya." Kata gua.

"Ngga mau aku mau bobo sama Ayah Bunda." Katanya.

Seperti biasa gua harus negosiasi suapaya anak gua ini mau tidur di kamarnya. Kali ini gua berhasil membujuk dia. Tapi denhan syarat gua sama Egi nemenin sampai dia merem. Anak gua paham banget kemauan Ayahnya.

"Bun, hp aku bunyi. Angkat gih. Biar Kayla aku pindahin ke kamarnya." Kata gua.

Egi POV

Kebiasaan Januar kalau ada telepion nyuruh gua yang angkat. Alasannya sepele, magerlah atau dibuat - buat. Katanya juga biar ga ada rahasia diantara kita. Baiklah bapak Januar saya setuju dengan ini. Kali ini alasan dia nyuruh gua angkat telepon, mau pindahin Kayla ke kamarnya. Gua liat ga ada nama kontaknya.

"Hallo."

"Hallo, ini nomornya Januar Bagaskara kan ?" Kata suara cewek.

"Iya benar." Jawab gua.

"Kok yang angkat cewek?" Tanyanya.

"Saya istrinya. Anda siapa?"

"Ooo udah nikah. Titip salam aja dari Megumi." Katanya lalu mematikan handphone.

Megumi siapa? Kok Januar ga pernah cerita.

"Bun, telepon dari siapa?" Tanya Januar.

"Ga tau ga ada nama kontaknya." Jawab gua ketus. Jujur aja gua cemburu.

Pisang Jodoh ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang