tigasatu : sidang banding

3.4K 752 95
                                    

Januar POV

Memasuki bulan Agustus gua pusing setengah mati. Karena tahap mediasi pertama tidak membuahkan hasil. Jennie tetap pada ego nya mengambil alih hak asuk Kayla. Pada akhirnya mau ga mau gua harus nyari pengacara. Julian sempat gua pinta, namun dia menolak. Gua paham kalau kehidupan pibadinya pun sedang dilanda permasalahan.

Karena masalah yang berlarut, pada akhirnya Ibu tahu juga. Syukurlah Ibu tidak emosi. Egi menjelaskan duduk permasalahan gua dan Jennie dengan baik. Hingga Ibu bisa tenang. Soal hubungan gua sama Egi, semakin kuat terjalin. Awalnya dia sering berpikiran mengembalikan gua ke masa lalu. Namun, gua menolak. Jujur saja gua sudah mencintai Selgiana. Gua pun merasa sangat cocok dengan kepribadian dan pola pikirnya. Malahan kita punya visi yang sejalan. Soal parenting pun concern kita sama. Maka dari itu, gua sangat mempertahankan dia. Kini, dia ikut membantu gua mempertahankan Kayla.

"Coba tanya Mark, dia mungkin punya kenalan lawyer lain." Kata Egi.

"Aku ga mau semua orang tahu Gi. Kemarin aja aku nanya Julian langsung datangin kantornya. Tapi dia ga bisa."

"Mungkin parner kerja Julian, aduh lupa pengacara cewek itu."

"Krystal bilang dia juga sibuk handle kasus yang ga bisa Julian tangani. Tanpa lawyer yang oke kita bisa kehilangan Kayla, Gi." Curhat gua.

Egi menepuk - nepuk bahu gua. Gua beruntung banget disaat kaya gini ada Egi. Dia punya emotional control yang baik. Saat mediasi pertama, gua hampir aja emosi. Untung dia pegang tangan gua dan bilang kalau kamu emosi, justru kita akan kalah Jan. Awalnya pihak Jennie menolak Egi dilibatkan. Namun, karena ada klausul pernikahan gua sebagai alasan dia mengajukan banding. Egi dijadikan saksi.

Sidang kali ini lebih membuat gua takut. Situasi yang sangat berbeda dibandingkan saat gua bercerai dulu. Saat itu gua yakin karena semua fakta mendukung gua. Walaupun saat ini fakta yang Jennie ajukan tidak kuat. Ia masih memiliki kemungkinan memenangkan perkara. Usia Kayla dibawah 12 tahunlah hal yang bisa memuluskan jalan Jennie.

"Kamu belum makan. Makan dulu ya." Kata Egi.

"Aku pusing Gi."

"Depan Kayla jangan kusut ah. Kamu harus terus senyum Jan. Ayahnya Badmood anaknya ikutan loh."

Gua ga menimpali Egi. Malah memeluk dia erat.

"Jan lepas ih nanti keliatan Kayla."

"Ooh jadi kalau cuma berdua mau aku peluk - peluk."

"Auk Ah kamu tuh ngeselin bener." Katanya.

"Gi." Panggil gua.

"Makasih ya, selalu ada disamping aku, nenangin emosi aku, hibur aku. Aku makin sayang kamu kalau gini."

"Genit bener deh Januar. Makan gih. Apa perlu aku suapin juga. Sekalian mau nyuapin Kayla." Kata Egi.

"Boleh tuh."

"Okedeh, aku ke gudang dulu nyari sendok tembok buat suapin kamu." Katanya.

Egi POV

Gua jadi sedih liat Januar yang biasanya ceria dan cenderung petakilan jadi ngelamun mulu. Makanya sebisa mungkin gua menailan mood dia. Merasa bersalah pas diawal gua malah tantrum juga. Untungnya gua diterangkan segera. Kalau ngga ga tau deh kaya gimana Januar sekarang. Makan aja harus gua ingetin kaya barusan. Kayla aja nanya kok Ayah kaya lagi sedih. Gua bilang mungkin aja urusan kerjaan.

"Ayah kok makannya sedikit?" Tanya Kayla.

"Kenyang Kay." Jawab Januar.

"Yaudah aku juga makan sedikit deh." Katanya.

Pisang Jodoh ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang