Egi POV
Senin ini gua masuk kantor berasa Miss Indonesia. Semua mata tertuju padamu. Perubahan besar dalam kehidupan kantor gua. Minggu lalu gua masuk kantor cuma disapa selamat pagi. Hari ini mendadak manusia - manusia ini tau nama gua. Karena bareng sama Januar, gua jadi diketahui banyak orang. Tentunya disebelin banyak orang juga aka bucinnya Januar.
"Pagi Bu Egi. Ga bareng sama bapak?" Tanya security.
Gua cuma senyum aja. Gila gosip di kantor ini mewabah bak mikroba membelah diri, cepet banget. Bener Bara Baresna itu luar biasa. Gua rasa admin perlambean kalah sama dia. The real gosip influencer.
"Tumbenan banget stylenya gini. Jogger terus daleman kain dan outer kaya anak kuliahan. Apa faktor jatuh cinta Mbak?" Tanya temen divisi gua.
"Jangan ketularan Farra dong. Perasaan gua sering pake begini." Jawab gua.
"Sekarang lo jadi pusat perhatian Mbak. Sampai style lo aja dibahas sama bucinnya Pak JB." Katanya lagi.
"Hadeh, gua no comment ah."
"Lo hebat loh Mbak. Kerja sebentar langsung digebet high quality duren. Gua kerja udah empat tahun disini, Pak JB kagak pernah ajakin staff sini balik bareng kaya Mbak Jumat kemarin." Katanya.
"Kerja - kerja masih pagi jangan gosip." Ujar gua.
"Mbak Egi kok ninggalin." Kata Farra yang baru masuk ruangan.
"Abis lo lelet." Sahut gua.
"Gua kira Mbak sama Mas nya tau nya baru datang pas aku sampe juga."
"Mas nya apaan. Gua cuma temen Far."
Farra ga menimpali dia malah ketawa. Sialan dia kan tahu kemarin gua dianter Januar. Baru saja Farra diam, Nadya datang ke ruangan.
"Gi. Lo pake baju apa sih sampai anak divisi gua ngomongin lo keren." Ujar Nadya.
"Ya gua kaya begini aja. Apa kerennya dah." Timpal gua.
"Lah iya juga ya. Mungkin orang bereaksi gaya lo keren karena digandeng JB. Dah ah gua balik ruangan." Kata Nadya.
Ini masih pagi jam kantor baru mulai semenit. Tapi gua udah menerima tiga ocehan soal Januar. Oke, mulai hari ini kehidupan kantor gua berubah drastis.
Januar POV
Pagi ini bawahan gua, Alya langsung heboh pas gua datang. Biasanya dia heboh gini abis istirahat makan siang. Kali ini pagi - pagi dia udah heboh.
"Pak pak, loh kok ga bareng sama pacarnya?" Tanyanya.
Gua ga jawab, gua jadi mikir, pacar? Perasaan gua ga punya pacar.
"Idih malah diem. Itu Pak cewek yang kemarin bareng sama Bapak." Jawabnya.
"Oh Egi." Jawab gua.
"Pantes bapak mau deket - deket dia. Orang gayanya aja kece kaya abg. Cantik lagi, dandanan dia natural. Gua dukung banget bapak sama yang ini." Katanya.
"Kerja al kerja." Sahut gua.
Alya itu bawahan gua langsung. Dia bisa dibilang sekretaris manager. Gua udah anggap dia adik sendiri. Makanya kadang kita ngomong ga formal kaya barusan.
"Satu lagi pak. Kemarin bapak ke seaworld ya sama Kay sama pacarnya?" Tanya Alya.
Seketika gua diam. Ini si Alya tau darimana gua sama Egi dan Kayla ke seaworld kemarin.
"Lo kok tau?" Tanya gua.
"Kemarin jalan Pak sama ponakan. Mau nyapa tapi lagi quality time gitu. Akhirnya Kayla punya Bunda." Goda Alya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pisang Jodoh ✔
ChickLitSelgiana perempuan cerdas dan mandiri. ia selalu berpikir rasional, sebelum ia terjebak dalam ketidakrasionalan pisang jodoh. book #1 from #PQRSTUproject Cover by bounjavenue #101 on chicklit (280318)