tigaempat : kembali normal

3.6K 766 49
                                    

Egi POV

Setelah dijenguk Kayla, kondisi Januar meningkat pesat. Dia pulih dalam waktu lima hari. Gua sendiri masih fokus urusin dia sama nikahan kita. Beberapa kali juga kita diskusiin ini pas dia sakit. Mood dia bagus banget semenjak dijenguk Kayla soalnya. Hari libur ini rencananya gua sama Januar mau nentuin konsep pre-wed. Dia udah di rumah juga sih sekarang.

"Gi kita prewed nya kaya Ririn sama Aldy Bragi. Ajakin anaknya Aldy sama Ike Nurjanah." Kata Januar.

"Lucu sih, aku mau temanya piknik. Terus ada warna kuningnya biar kesannya ceria."

"Udah aku udah duga sih kamu pasti harus ada warna kuning. Sampai nikahan aja konsepnya Red-Gold ya Gi."

"Kamu ga suka ya Jan?"

"Suka kok suka. Apa sih yang ngga buat calon istriku." Jawabnya.

"Jadi ada sesi sama Kayla ya?" Tanya gua.

"Jadi aja. Kalau kamu yang minta ke Jennie pasti boleh. Takut dia dijulidin sama kamu." Jawabnya.

"Abisnya, nantangin. Dikira aku wanita lemah. Sorry ya aku gini - gini pernah labrak orang."

"Untung ya pas ketemu aku jinak." Kata Januar.

"Emang aku wild ya Jan?"

"Bisa Wild bisa ngga. Udah nikah aja Wildnya." Jawab dia.

Gua langsung cubit pipi gembulnya. Sakit lima hari aja pipi dia udah kaya bapau lagi. Padahal katanya mau diet biar ga keliatan om - om pas dipelaminan.

Januar POV

Gua udah sembuh total, hari ini kita sesi foto pra-wed. Walau gua udah pernah nikah, ini pengalaman pertama gua. Ngerasain lelahnya siapin nikahan. Diskusi sama calon istri soal konsep nikahan. Bahkan sampai diskusi program pasca nikah. Karena usia Egi menjelang 28 tahun. Dia udah cek ke dokter kandungan. Dia terlalu insecured ga cepet dikasih momongan.  Pokoknya udah persiapan mateng, biar abis nikah bisa langsung tancap gas. Malah tanggal nikahan aja dia pilih pas masa suburnya.

Sesi foto pertama kaya lagi piknik gitu. Gua sama dia disuruh tengkurep di karpet terus liat - liatan. Semua kerasa natural, ga kaya lagi foto sesi. Ada suap - suapan. Ada yang gua tidur di paha Egi sambil baca buku.  Abis itu kita ganti baju kedua. Ini sesi foto yang gua pilih. Konsepnya Egi kaya lagi masak. Gua bantuin gitu. Gua ada yang keluar scenario. Ga tahan soalnya deket - deket gua malah cium pipi dia. Akhirnya ga diarahin lagi gaya nya sebebas kita. Hasilnya malah bagus banget. Sesi terakhir dilanjut besok, soalnya Kayla diizininnya besok. Setelah foto gua sama Egi makan.

"Jan aku makannya ga pake nasi ya." Kata Egi.

"Makan Egi."

"Aku takut melar. Kan lusa aku mau fitting baju ke tasik." Kata dia.

"Kan masih H - 2 bulan Gi."

"Gimana ya Jan, pasti menjelang Dani sama Nina nikah semua fokus ke mereka dulu. Jarak kita nikah sama mereka cuma beda 41 hari." Katanya.

Ini juga Dani kampret, tiba - tiba jadi nikah sama Nina. Dan dengan teori winwin solution dia nikah Desember. Jadilah gua terakhir melepas masa sendiri. Ga apa sih, ktp gua kan udah menikah, sedangkan Dani sama Rere e-ktp nya belum menikah. Kan ga bisa diganti fisiknya cuma bisa di upgrade sistem online nya.

Hari kedua sesi foto gua sama Egi. Kali ini konsepnya pajamas party. Egi sama Kayla yang pilih. Dengan segala keberaniannya, Egi sering nemuin Kayla. Kalau gua sih sesuai izin Maminya dia. Kata Egi aku kan teme. Kayla. Kalau aku udah resmi jadi istri kamu baru ga bisa. Bener sih kata dia. Ini yang bikin gua salut sama Selgiana.

Kembali ke sesi foto pre-wed gua. Kita bertiga pake piyama beda warna. Egi merah, Gua biru, dan Kayla kuning. Jatohnya kaya bukan pre-wed tapi foto keluarga.

"Jadi Tante aku dicium Ayah sama Bunda?" Tanga Kayla

"Iya Kay." Jawab Sheryl Fotografer kita.

Kayla paling excited dibanding gua sama Egi. Malah dia yang jadi pengarah gaya. Untungnya dia kreatif banget urusan foto. Disinilah keliatan dia beneran anak Jennie. Cara dia berpose tuh Jennie banget. Tapi begitu selesai difoto gua ragu lagi karena kelakuannya sebelas dua belas sama calon istri gua.

Selesai foto kita bertiga jalan dulu. Udah lama juga gua ga jalan bareng gini. Sepanjang main dia enjoy banget pas gua ajakin pulang mulailah dia tantrum. Bahkan sampai nangis goleran di lantai mall. Setau gua Kayla ga pernah gitu kalau merajuk. Dia akan minta dengan baik - baik ga brutal gini.

"Hei princess kok gini sih. Mana princess nya Ayah yang nurut. Jelek tau kaya gini."

"aku ga mau pulang ke Mami, Yah." Katanya sambil nangis.

"Kay, janji sama Ayah. Jangan kaya tadi. Anak Ayah itu penurut kalau mau sesuatu biasanya kan ngomong baik - baik. Kalau ga boleh berarti ..."

"Ga baik buat akunya." Kata dia lanjutin omongan gua.

"Tuh itu anak Ayah tau."

"Habis kalau ga marlah aku nya ga diturlutin Mbaknya. Ayah juga janji mau bawa aku puyang. Tapi kok ngga." Katanya.

"Ayah belum bisa, Ayah lagi usaha. Kalau Kayla baik, Ayah bawa pulang ke rumah Ayah lagi."

Egi hanya melihat percakapan gua sama Kayla sambil senyum. Gua yakin dia akan menjadikan ini senjata ke Jennie kalau ngelarang Kayla ketemy gua. Emang otaknya Egi kelewat cerdik.

"Bunda peluk ya." Kata Kayla pas di mobil.

"Ga mau ah, bajunya kotor abis tiduran di mall ih. Ganti dulu ya." Ajak Egi.

Dia nurut. Ini baru Kayla anak Januar. Tadi mungkin ada setan lewat makanya sampai parah gitu. Habis ganti baju, Kayla duduk dipangkuan Egi, ga lama dia tidur.

"Jan, aku rasa kamu harus omongin soal tadi sama Jennie deh. Ga baik psikologi dia kalau ditinggal sama Mbak. Ini dua bulan aja belum, dia udah bisa kaya tadi. Dulunya kan mau nangis di mall aja dia tahan karena malu kalau diliatin orang." Kata Egi.

"Kayla akan dievaluasi gurunya kan? Kalau ada perubahan perilaku, ya aku bisa ambil kembali hak asuh dia Gi.

"Jangan lama - lama nanti recovery nya susah." Kata Egi.

"Iyasih, jadi aku harus ketemu sama Jennie nih?" Tanya gua

"Iyalah, kamu sama dia harus sama dalam mendidik Kayla. Nantinya kalau timpang bahaya Jan pas ABGnya. Lagian bocah dibekelin iphone X. Mau diculik apa." Jawab Egi.

"Ga cemburu emang aku ketemuan sama Jennie?" Tanya gua.

"Kalau urusan Kayla ga masalah Jan. Kecuali di luar hal itu.. apalagi pas kita udah nikah. Siap - siap aja..."

"Siap - siap apa? Ngancem nih?"

"Kamu bakalan senasib sama mas fatah, Jan. Aku krek!" Kata Egi sambil nunjukin gesture orang motong.

"Ya ampun Gi, galak bener kamu."

"Makanya jangan macem - macem." Katanya.

"Iya sayang ku ga akan pernah. Kamu tahu kan gimana bucinnya aku ke kamu." Ujar gua

"Tau kok, tetep kaya gini ya Jan sampai maut memisahkan kita."

"Calon istriku blusing abis ngomong gitu. Aku juga deh." Kata gua.

Hari ini gua amat sangat bahagia apalagi Kayla nginep di rumah. Soal urusan gua sama Jennie akan gua selesaikan segera sebelum pernikahan gua sama Egi. Gua berharap kebahagiaan ini awet. Karena gua terlalu lelah dengan jalan hidup gua yang bagai roller coaster.

Pisang Jodoh ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang