tigatujuh : bulan awal pernikahan

4.4K 750 64
                                    

Egi POV

Bener ya kata Wendy, awal nikah hawanya kalau udah berdua lain. Sayangnya kita ga bisa kaya pasangan lain yang bebas mesra kapanpun dan dimana pun. Karena gua amat sangat menjaga pandangan Kayla. Dia ga boleh melihat sesuatu yang aneh. Makanya kamar selalu gua dan Januar pastikan ke kunci sebelum tidur. Bahaya sih tiba - tiba Kayla masuk.

"Gi, males masuk kantor. Mau ke Lombok lagi aja." Kata Januar masih merem sambil meluk gua.

"Ya kan cutinya udah abis. Bangun udah setengah lima." Kata gua.

"Bisa ga sih everyday is holiday." Katanya.

"Bisa suamiku tapi kamu ga akan bisa sekolahin Kayla. Bangun ih, aku mau mandi minggir dulu." Kata gua.

"Ga boleh. Cium dulu."

"Idih kita belum solat tau awas ah."

Semenjak nikah gua memang lebih mendekatkan diri pada sang pencipta. Apalagi gua sedang meminta anak. Tentunya gua harus dekat dengan yang memberi bukan? Itu sih pemahaman gua dan nular ke Januar. Selama honeymoon di Lombok kemarin kita ibadah tepat waktu terus. Sisanya pada umumnya orang bulan madu. Jalan berdua, foto - foto, wisata kuliner dan mendekam di kamar hotel.

Gua seneng banget pas ke pulau komodo. Akhirnya liat reptil purba itu. Malahan gua sempet foto sama komodo. Terus kunjungin banyak pantai disana. Pokoknya gua puas banget dengan jalan -jalan kita selama honeymoon. Balance antara jalan dan mendekam di kamar kita. Ga condong ke salah satu, apalagi kita memang lagi suka foto. Bawa kamera aja masing - masing pastinya ga akan melewatkan jalan - jalan. Kadang masih merem juga difotoin. Dia bilang setiap momen berdua kita harus diabadikan. Bikin gua makin sayang Januar.

Gua di rumah Januar baru tiga hari. Itupun hari pertama kita pindahin semua barang gua dari kosan ke rumah. Hari kedua Gua mendekor ulang kamar Januar. Pokoknya dibuat Janegi style banget. Kata dia sih semenjak menduda dia ganti style kamar. Bener sih pas gua beres beres ga ada jejak barang perempuan disana. Hari ketiga barulah kita bener - bener istirahat. Pas Kayla sekolah, gua sama dia berduaan. Ibu malah main ke rumah Bundanya Hilman. Katanya ga mau ganggu honeymoon lanjutan kita.

Selesai mandi dan menunaikan ibadah solat, gua langsung bantuin Ibu masak. Sebagai menantu yang baik, gua harus bantuin mertua. Malah harusnya gua yang masakin Ibu sarapan. Tapi Ibu tuh hobi masak jadilah gua cuma bantu - bantu. Pas gua ke dapur Ibu ledekin gua.

"Gitu ya penganten baru. Bangun pagi, udah mandi seger, pasti keramas mulu juga. Semoga cepet jadi ya Gi." Kata Ibu.

"Aamiin Bu. Doain aja kan kita juga lagi usaha."

"Gi, suami kamu udah bangun kan?" Tanya Ibu.

"Udah dong, paling dia abis solat tidur lagi." Jawab gua.

"Ga berubah loh Gi dari kecil gitu." Kata Ibu.

Selesai masak, gua bangunin Kayla. Dia manja banget sama gua. Pernah dia maksa gua tidur sama dia. Ayahnya manyun, gua akhirnya nemenin dia sampai merem terus pindah ke kamar Ayahnya. Kocak juga sih anak sama Ayah rebutan Bunda.

"Pagi princess nya Bunda. Bangun Kayla." Kata gua.

"Bentarl lima menit Bun." Timpalnya.

Ini bocah tau lima menit tidur dari bapaknya. Kata Ibu, Kayla sering ikut bangunin Ayahnya. Makanya tau kalimat itu. Terus dia terapin deh.

"Bangun dong, kan mau sekolah dianter Bunda."

"Iyadeh. Bunda kerlja?" Tanya dia.

"Iya nih, kan udah abis cutinya." Jawab gua.

Pisang Jodoh ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang